BRUK
Tiga orang cowok itu ambruk begitu saja, Eunbin masih menangis sambil memeluk tubuhnya sendiri. Kondisinya mengenaskan sekarang.
"J-Jaemin..."
Jaemin yang sudah babak belur berjalan mendekati Eunbin dengan padangan yang sulit diartikan- sedih, kecewa, marah? Dia melepas jaketnya kemudian memakaikannya di tubuh polos cewek itu. Memeluknya erat.
Eunbin menangis kencang, mengeratkan pelukannya. Jaemin mengelus rambut panjang Eunbin, berusaha menenangkannya.
"Gak papa, mereka udah abis kok. Ada gue sekarang, yuk kita pulang. Kasian kakak lo pasti nungguin" ucap Jaemin lembut.
"G-gak, j-jangan... Nanti k-kakak-" Eunbin tidak sanggup melanjutkan ucapannya, dia menunduk. Menangis lagi.
Jaemin menghela nafas panjang, lantas menggendong Eunbin. Cewek itu terkejut, dia memberontak.
"Jangan ribut, udah malem. Gak papa kok, nanti gue yang jelasin ke kakak lo" ucap Jaemin. Eunbin hanya diam, dia masih terisak.
Masih tidak menyangka kenapa akhirnya dia harus begini? Dia akan mengecewakan kakak dan kedua orangtuanya.
"Ini Eunbin kemana sih? Kenapa nggak masuk coba?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Seoyeon itu berhasil menyadarkan Jaemin yang lagi bengong.
Jaemin sampai gak bisa tidur semalam gara-gara mikirin kejadian Eunbin, sampai-sampai dia di kelas langsung diserbu gara-gara bekas luka kemarin masih ada.
Ya kali Jaemin mau jawab jujur. Sebenarnya mau sih, tapi nanti aja deh.
"Tau nih, tumben banget dia gak masuk. Mana nggak ngabarin sama sekali lagi" ucap Shuhua tampak khawatir, terus memandangi ponselnya sejak tadi.
"Sakit kali" celetuk Han. "Kalau sakit pasti dia ngabarin, ini kok nggak sama sekali sih?" Sahut Karina. Bener juga, mereka kan kalau ada yang nggak masuk bakal ngabarin.
Dan nanti bakal kerumah buat jenguk, rombongan lagi.
Jinyoung yang mendengar itu semua hanya diam, sejujurnya sih dia khawatir. Cowok itu udah nyoba hubungin Eunbin, tapi nggak di bales. Hapenya nggak aktif.
Jaemin sendiri jadi gelisah, mau cerita juga nggak bisa sembarang cerita walaupun ke temen sekelas sendiri. Harus dapat persetujuan dari Eunbin-nya dulu.
"Nanti habis pulang sekolah kita kerumahnya Eunbin" ucap Jaemin tiba-tiba, yang membuat semua mata sekarang tertuju padanya.
Ini Jaemin berasa tersangka kriminal karena diliatin begini.
"Kenapa?" Tanya Sunwoo. Jaemin mengangkat sebelah alisnya, "kenapa gimana? Katanya mau tau Eunbin kenapa, yaudah habis pulang sekolah nanti kerumahnya"
Mata Heejin menyipit, menatap Jaemin. "Lo tau sesuatu ya?"
"Nggak tau ya, tapi gue nggak mau buka mulut kalau nggak dapet persetujuan Eunbin. Jadi buat sekarang gausah nanya-nanya, gue tutup mulut sampai Eunbin sendiri ngizinin gue cerita" ujar Jaemin.
"Duh anjir cepet kek pulsek, gue kok penasaran ya" celetuk Jihoon.
Gak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Semuanya lekas kembali ke tempatnya masing-masing, walaupun mereka rada gak fokus gitu karena terus mikirin ucapannya Jaemin yang bikin penasaran banget.
Salahin aja Jaemin yang udah bikin satu kelas ga fokus, apalagi Jinyoung.
. . .
Waktu pulang sekolah telah tiba, semuanya langsung siap-siap buat berangkat kerumahnya Eunbin. Sebagian ada yang nebeng— jelas itu mah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Track No.1
Fanfic"We are forever will be one" Kehidupan remaja mereka jalani. Persahabatan dan cinta merupakan salah satu hal penting yang mereka alami saat kini. Mampukah mereka menahan guncangan badai yang menerjang mereka? Mampukah mereka mempertahankan persahaba...