01 : Angin Musim Semi Di Gunung Nanping

5.6K 91 5
                                    

PERINGATAN NSFW 🔞🔞🔞

Mo Ran x Chu Wanning x Taxian Jun

Jauh di pedalaman gunung Nanping, disebuah rumah pengasingan milik sepaaang suami istri suami. Terdengar agak aneh, namun itulah kenyataanya.

Di atas ranjang kayu yang berderit kencang, dua sosok jangkung dan satu sosok yang lebih kecil lainnya tengah bergerumul di atas seprai berwarna merah satin dengan tubuh telanjang.

Selimut dan bantal berserakan dimana mana, bau cairan sperma dan noda darah bercampur. Membuat suasana panas diantara mereka menjadi semakan membara.

Satu sosok yang berbaring terlentang adalah Mo Ran, di atasnya terletang juga sosok yang lebih kecil, itu adalah Chu Wanning. Taxian Jun berada di atas dari kedua orang itu, menindih Chu Wanning yang berada di bawahnya.

Suara terengah saling beradu diantara mereka. Sungguh pemandangan yang sangat eksotis.

Chu Wanning mencengkram kain merah dibawahnya, nafasnya tidak beraturan. Bahkan suaranya pun sudah sangat parau akibat terlalu lama mengeluarkan suara yang terdengar tidak senonoh. Matanya sudah dibanjiri dengan cairan bening, pipi dan telinganya bersemu merah.

"Hahhh hahhhh.... Wanning bagaimana?" Mo Ran bertanya dengan suara serak. Mencium cuping telinga Chu Wanning yang terlentang diatasnya.

"Diam!" Chu Wanning menyauti dengan mata terpejam. Ia sudah sangat kelelahan sepanjang malam, ia merasa bahwa bagian bawah tubuhnya sudah mati rasa.

Bagaimana tidak? Dua senjata yang disebut penis dari dua suaminya masuk secara bersamaan didalam tubuhnya. Hanya dengan satu penis saja itu sudah membuatnya kesatikan, tetapi ini adalah dua. Dua?!!!

Chu Wanning berjanji setelah ini, ia akan mencabuk suami suami mesumnya dan tidak akan membiarkan mereka menyentuhnya untuk tiga bulan kedepan.

"Sayang, apakah kau puas dengan milik Yang Mulia ini? Dibandingkan dengan milik sesorang dibawahmu, bukankah milik Yang Mulia ini jauh lebih menyenangkan" Taxian Jun berkata dengan pinggul yang menghentak kuat, mengantarkan penisnya untuk masuk lebih dalam ditubuh Chu Wanning.

Chu Wanning tidak menanggapi. Ia hanya fokus pada rasa sakit yang bercampur dengan kenikmatan setiap kali dua penis itu keluar masuk dilubangnya dengan sangat menyenangkan.

Tangan Mo Ran sangat aktif, dua tangannnya bergerak secara bersamaan. Satu tangan menyentuh dada Chu Wanning, memeras dan mencubit niple kemerahan yang sudah membengkak. Sementara satu tangan lainnya bergerak kebawah dan memeras pantat sintal Chu Wanning.

Taxian Jun tidak mau kalah, ia mencium bibir merah Chu Wanning dengan sangat agresif, memasukkan lidahnya dan bergelut dengan lidah Chu Wanning. Menelusuri inci demi inci, menghisapnya, menggigitnya dan menjilatinya dengan sangat rakus.

Chu Wanning sangat kualahan dengan ciuman itu, ia akhirnya menggigit dengan keras bibir Taxian Jun hingga berdarah.

Taxian Jun tidak marah, ia justru menyeringai dan berganti menghisap leher Chu Wanning. Menghirup aroma bunga begonia yang menyeruak diseluruh tubuhnya.

"Mo Rannn... ahhhhh pelankan, kumohon. Pelankannn" Sambil menangis Chu Wanning memohon dengan putus asa.

Dua suaminya, bukannya merasa kasihan, mereka justru mempercepat gerakan keluar masuk penis mereka, hingga menyebabkan ranjang kayu yang sudah berderat lama akhirnya roboh dengan mengenaskan.

Karena ranjang sebagai alas bergerumul mereka sudah roboh, Taxian Jun mengangkat tubuh telanjang Chu Wanning dan menggendongnya didepan tubuhnya. Berjalan menuju sisi dinding yang lain dengan penis yang masih tertanap dalam didalam tubuh Chu Wanning.

Fanfic Manhua BL | Adult Content [18+] !! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang