PERINGATAN NSFW 🔞🔞🔞!!
Taxian Jun x Chu Wanning
"Ahhhhh ...." Desahan terus menerus terdengar dari sebuah ruangan mewah, itu adalah sebuah kamar luas dengan dominasi warna merah yang mencolok.
Sang pemilik suara desahan terlentang di atas ranjang, kedua kakinya terbuka lebar, memperlihatkan lubang kecil berwarna merah merekah yang terisi penuh dengan penis besar dengan diameter tidak normal.
Lubang itu berkedut ekstrim, menelan telak penis yang tanpa henti melakukan gerakan keluar masuk dengan ritme cepat dan semakin cepat. "Erggghhh ...." Sang pemilik penis menggeram, suaranya rendah dan serak. Kedua tanggannya menggerayangi puting kecil yang membengkak.
"Ahhhh .... Mo Ran .... sudah cukup, kau .... berhentilah ...." Suara patah patah mengalun lembut dari bibir yang bernoda darah. Chu Wanning menjangkau dada bidang lelaki gagah yang menindihnya, itu adalah Yang Mulia Kaisar abadi Taxian Jun, kekasihnya.
"Ahhh .... Sayang, ini masih belum cukup. Bertahanlah sebentar lagi" Kata kata palsu Taxian Jun beberapa waktu lalu terucap kembali. Setiap Chu Wanning menyuruhnya untuk berhenti, maka kata kata itulah yang akan terus menerus terucap.
"Mo Ran, kau .... tidak bisa. Kumohon ...." Bukannya menghentikan aksi keji penuh gairah Taxian Jun, permohonan Chu Wanning justru menjadi petaka tak berujung baginya. Hentakan dari penis panjang itu semakin kejam, cepat dan ganas, seperti ingin menenggelamkan seluruh penis bahkan zakarnya kedalam tubuh Chu Wanning.
Chu Wanning kewalahan, peregangan intens di lubangnya semakin menjadi, setelah beberapa saat air mata pun akhirnya bocor dari kedua matanya, bersamaan dengan rembesan cairan putih keruh yang bercampur darah merah segar yang juga keluar dari lubang ditengeh tengah pahanya.
Chu Wanning menangis, suaranya terdengar parau akibat terlalu banyak mendesah, kini dia hanya pasrah terlentang dibawah kendali Yang Mulia Taxian Jun, "Wanning, Baobei, jangan menangis, ini hanya awalan, kau akan merasakan nikmat setelahnya" Kata katanya lembut, namun mengandung kekejaman.
Gerakan dibawah masih saling beradu, kedua kaki Chu Wanning diarahkan disisi kiri dan kanan punggung Taxian Jun, kedua tangan Chu Wanning diletakkannya dilehernya, saling mengait dan meremas remas tengkuk lelaki yang kini mengulum bibirnya penuh nafsu.
Darah dibibir Chu Wanning belum mengering, namun Taxian Jun kembali membuat luka dibibirnya. Lidah panjang dan merah Taxian Jun terjulur memenuhi rongga mulut Chu Wanning hingga menyentuh tenggorokannya, membuat Chu Wanning merasakan mual dan ingin mengeluarkan isi perutnya.
Satu tangan Taxian Jun mengusap pipi kemerahan Chu Wanning dengan penuh perasaan, sangat lembut. Satu tangan lainnya meremas remas dada Chu Wanning yang membengkak, mencubit main main puting merah yang menggoda.
Chu Wanning terengah engah, tidak bisa bernafas dengan baik, tangannya mencoba memukul mukul punggung Taxian Jun yang penuh luka goresan kuku, mencoba memberitahukan bahwa dia membutuhkan oksigen, "Hahhh .... hahhh .... hahhh ...." Taxian Jun berhenti mencium bibir Chu Wanning dan beralih menghisap leher jenjang yang penuh keringat, ingin meninggalkan tanda kepemilikan.
"Mo Rannnn .... berhenti sekarang .... Akhhhhh .... ahhhhh .... ahhhhh .... Mo Rannnn .... kau ..... emmmm ...." Chu Wanning tidak bisa berbicara lagi, tangisnya semakin menjadi. Dia sudah tidak tahan dengan perlakuan Taxian Jun yang kasar. Kedua tanggannya mencakar kembali punggung Taxian Jun.
Seluruh tubuh Chu Wanning menegang, kedua matanya terpejam erat, bulu mata hitam dan lentik Chu Wanning bergetar, bibirnya terbuka dan tertutup berulang kali, akhirnya, cairan putih keluar dari penis kecil Chu Wanning, melonjak membasahi perut berotot Taxian Jun yang memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic Manhua BL | Adult Content [18+] !!
FanfictionKonten Dewasa [18+] No Plagiat!!