09 : Pelecehan Terhadap Taois Shen (P.1)

357 10 3
                                    

PERINGATAN NSFW 🔞🔞🔞

Yan Wushi x Shen Qiao

Pintu kayu terbuka, suara berderit terdengar di telinga Shen Qiao yang baru saja berbaring di tempat tidur, bahkan belum sepersekian detik matanya terpejam kini Shen Qiao sudah bangun dan bersiap siap untuk menyerang jikalau ia dalam bahaya.

Pintu yang baru terbuka setengahnya itu kini benar-benar terbuka lebar, memperlihatkan seseorang yang tentunya semua orang di dunia persilatan tahu siapa sosok itu. Yan Wushi berjalan pelan namun sangat pasti menuju Shen Qiao. Wajahnya terlihat gembira, seperti seorang kakek yang bahagia saat bertemu dengan cucunya yang sudah lama tidak pulang.

Berbanding terbalik dengan ekspresi Yan Wushi, Shen Qiao justru terlihat sedikit murung. Beberapa hari tidak bertemu dengan Yan Wushi merupakan anugerah terbesar dalam hidupnya, berkali-kali menghindar namun juga berkali-kali ia tertangkap. Shen Qiao merasa ia adalah seekor kelinci putih dengan bulu lembut yang selalu bersembunyi agar tidak di mangsa oleh singa si raja hutan.

"Ketua Sekte Yan, sudah lama tidak bertemu". Walaupun Shen Qiao tidak terlalu menyukai Yan Wushi, namun ia tetaplah seorang pendeta taois yang berbudi luhur, dan Yan Wushi juga merupakan teman lamanya, ingat hanya teman lama.

"A-Qioa, kenapa aku merasa kau sangat bahagia saat bertemu denganku". Yan Wushi berdiri di hadapan Shen Qiao, dengan jarak kurang dari satu jengkal telapak tangan, Yan Wushi dapat mencium aroma tubuh Shen Qiao yang menurutnya sangat menggoda.

Shen Qiao mundur perlahan. Berdekatan dengan Yan Wushi merupakan sebuah bencana baginya. Satu langkah mundur dan seseorang di depannya akan satu langkah untuk maju, terus seperti itu hingga kini Shen Qiao sudah kehabisan ruang untuk bergerak. Tepat di belakangnya adalah kasur tempat sebelumnya ia tidur.

"Huahahaha,,, A-Qiao bukankah seharusnya kau melampiaskan rindumu dengan memelukku". Tawa khas Yan Wushi menggelegar memenuhi ruangan. "Butuh beberapa waktu untuk menemukanmu". Yan Wushi menyenderkan dahinya di pundak Shen Qiao. Helaan nafas Shen Qiao terdengar lirih di telinga Yan Wushi.

"Ketua Sekte Yan, tolong jangan terlalu dekat".

Larangan adalah perintah. Kini kedua tangan Yan Wushi sudah melingkar memeluk pinggang ramping Shen Qiao, pakaian putih Shen Qiao yang cukup tebal itu entah kenapa terasa sangat tipis di tangan Yan Wushi.

Shen Qiao merasakan telapak tangan panas yang merapa-raba pinggangnya, betapa tidak pantas, "Ketua Sekte Yan, tolong lepaskan aku kali ini". Shen Qiao berusaha untuk melepaskan diri dari tangan Yan Wushi, walaupun ia tahu usahanya akan sia-sia seperti saat terakhir kali mereka bertemu, namun berusaha tetap lah lebih baik di bandingkan hanya diam dan pasrah.

"A-Qiao, tidakkan kau merindukan sentuhanku". Kepala Yan Wushi terbenam di leher Shen Qiao, aroma tubuh Shen Qiao menyebar di penciuman Yan Wushi.

Shen Qiao masih berusaha untuk terlepas dari dekapan Yan Wushi, kedua tangannya masih sibuk untuk menjauhkan tangan Yan Wushi yang mencoba paksa membuka pakaiannya. Shen Qiao juga mencoba cara lain dengan menggingit leher Yan Wushi.

Gigitan Shen Qiao tidaklah berarti apa-apa untuk Yan Wushi, justru ia berfikir jika A-Qiao nya sangat lucu, "A-Qiao, apakah kau sangat merindukanku hingga ingin meninggalkan jejak cinta di tubuhku". Perkataan nakal Yan Wushi membuat Shen Qiao bertambah gelisah.

"Ketua Sekte Yan, beberapa hari yang lalu ada seorang tabib yang mengatakan bahwa aku terkena penyakit aneh, penyakit itu di sebut penyakit impoten (tidak bisa ngaceng), dan tabib itu juga mengatakan bahwa penyakit ini sangat menular. Maka dari itu sebaiknya kita tidak saling bersentuhan". Shen Qiao bukanlah seorang pembohong, itu lah sebabnya kebohongannya benar-benar terlihat sangat palsu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fanfic Manhua BL | Adult Content [18+] !! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang