Chapter 04

1K 83 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.......

" TNI izinkan adikku tidak masuk kelas hari ini " Ucap Nusantara tanpa mengalihkan interaksinya kepada laptop kerjanya.

"Adikmu kemana?"tanya TNI yang sekedar basa-basi meski dia tau tabiat temannya ini. Karna dia sangat mengenal Nusantara....

"Tidur." Ucap Nusantara secara singkat, padat dan jelas.

" Apa kau tidak terlalu keras padanya?
Maksudku dengan mengonsumsi obat yang kau berikan pada indo terus-menerus."
Ucap TNI yang prihatin dengan keadaan Indonesia.

" Efek obat itu sangat aman, itu juga demi kebaikannya sendiri.." Ucap Nusantara dengan tenang.

" Kekhawatiran ku tentang indo bukan itu saja.
Lingkungan sekolah anak itu sangat berbahaya kau tau. Kenapa kau menyekolahkannya di sini?!" Ucap TNI sambil menatap Nusantara yang menjadi temannya ini.

"Aku mau dia disini bersamaku! apa kurang jelas bagimu!?" Bentak Nusantara sambil menatap TNI dengan tatapan dingin nan menusuk.

"Penjelasan mu kurang masuk akal.
baiklah..... lagi pula aku ini hanya pendukungmu kan.terserah apapun yang kau lakukan, asal kau tidak membunuh anak itu."
Ucap TNI pasrah sambil menghembuskan nafas secara kasar.

"Aku tidak akan pernah membunuh Indo!!"
Ucap Nusantara sambil menatap TNI dengan tatapan tajam.

" Adik kesayangan ya...beruntung karna indo sahabatku ini punya rasa kasih sayang selain dingin. Indo benar-benar bocah ajaib yang bisa meluluhkan mu........." Ucap TNI dengan takjub.

"Kau benar TNI ,tidak mungkin..mustahil aku membunuhnya selain bunda." Kata Nusantara dengan tenang tapi di akhir kata terdengar suara dingin dari suara Nusantara.

"Ya, ya, kecuali wanita tua yang berusaha membawa pergi adikmu..........dialah pengecualiannya." Ucap TNI sambil memutar matanya dengan malas .

"Aku tidak ingin kehilangannya......" Ucap Nusantara dengan pelan setelah itu menghembuskan nafas nya dengan tenang.

Disela-sela perbincangan mereka. Orang yang sedari menjadi bahan pembicaraan perlahan membuka matanya.

"Eugh..." Lenguhan remaja itu membuat dua orang tersebut hanya menatapnya.

Indonesia berulang kali mengerjapkan matanya sebelum pandangannya jelas dan saat ini dia berada di atas sofa.

Kenapa bisa dia berada di atas sofa!?

Saat Indonesia ingin mengucek matanya namun tangan seseorang mencegahnya.

"Adek...ingin minum susu vanila?" Ucap Nusantara dengan lembut .

Indonesia hanya mengangguk sadar pertanyaan dari sang kakak. Dia tidak ingat kejadian tadi, kepalannya sedikit pusing.

Nusantara mengkode TNI untuk segera mengambilkan botol susu Indonesia di atas meja kerjanya dan TNI lalu menyerahkan botol itu pada Nusantara saat dia mengambilnya.

Keluarga Psikopat?! ▪ Ch.Indo ▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang