Jangan lupa spam komen biar aku semangat nulisnya 🔥
Happy Reading🔥
"Mau sampai kapan kamu di sana, Malika?" tanya Julien sekali lagi.
Malika terdiam sejenak. Sebelum melangkah menghampiri Julien yang masih memangku anak lelaki yang tidak ia ketahui namanya.
"Kamu bisa pergi Amber. Biar Leon yang saya suapi," ujar Julien.
Amberly mengangguk. Walau dalam hati ia cukup penasaran dengan sosok wanita yang berada di depannya. Namun, dengan menyimpan rasa penasaran wanita itu terpaksa keluar.
"Wanita itu siapa, Mas?"
"Sekretaris baru," jawab singkat Julien. Lelaki itu sibuk menyuapi Leon tanpa menoleh ke arah Malika.
Malika hanya mengangguk. "Aku bawain makanan kesukaan kamu," ujar Malika. Wanita itu mulai menata makanan di atas meja Julien.
"Kamu mau makan sekarang?" tanya Malika lagi. Biasanya Julien suka antusias jika menyangkut dengan makanan kesukaannya. Namun, sekarang, rasanya berbeda. Suaminya tidak seantusias dulu.
"Kamu nggak liat aku lagi nyuapin, Leon?" tanya Julien dengan alis terangkat setelah.
Malika terdiam sejenak. Wanita itu menundukkan kepalanya. Merasa suasana semakin tak membuatnya nyaman.
"Kalau begitu biar aku suapi," ujar Malika pada akhirnya. Setelah beberapa lama keheningan menyelimuti mereka.
Julien hanya menganggukkan kepalanya. Lelaki itu menerima suapan dari Malika. Sambil sesekali menyuapi Leon juga.
"Paman apakah itu enak?" tanya Leon menunjuk ke arah kotak bekal yang dipegang oleh Malika.
Julien mengangguk. "Kamu mau?" tawar Julien.
"Aku mau Paman. Ibuku selalu melarang makan udang entah karena apa, tapi aku sangat ingin memakannya," ujar anak itu dengan sendu.
Julien tak tega. Lelaki itu mengambil sendok di tangan Malika tanpa permisi. Lalu, mulai menyuapi Leon.
"Ini enak banget, Paman! Leon suka," pekiknya dengan antusias. Julien tersenyum sambil mengelus rambut Leon dengan sayang.
"Kalau begitu Paman akan menyuapi kamu lagi."
Malika tersenyum kecut melihatnya. Ia bagai benda tak kasat mata, hingga kedua orang itu mengacuhkannya. Tanpa sadar wanita itu menitikkan air matanya. Rasanya semakin sesak ketika Julien mengacuhkannya.
Wanita itu mengelus perut ratanya. Menatap penuh harap sambil berdoa semoga anak yang Julien nantikan segera hadir di dalam perutnya. Ia ingin melihat suaminya tersenyum kembali.
"Leon kamu kenapa?" Teriakan panik Julien membuat Malika tersadar dari lamunannya. Wanita itu mendongak menatap suaminya yang terlihat mengguncang tubuh Leon yang pingsan.
"Panggil Amberly sekarang, Malika!" perintah Julien dengan keras.
Malika tersentak kaget. Sebelum bangun dari duduknya. Melangkah keluar memanggil Amberly.
"Ada apa, ini?" tanya Amberly. Wanita itu mendekat ke arah anaknya yang pingsan di pangkuan Julien. Wajah anak itu terlihat memerah beserta tubuhnya.
Mata Amberly melirik ke arah kotak bekal milik Malika. Lalu berkata, "Apakah Leon memakan udang?" Julien mengangguk dengan cepat.
Amberly langsung menatap cemas anaknya. "Leon alergi udang."
"Maafkan saya. Saya tidak tahu," ujar Julien dengan nada bersalah.
YOU ARE READING
Mr. Clean (PINDAH KE FIZZO)
RomansaKini aku menyadarinya kamu adalah seseorang yang berjasa dalam hidupku. Ya, kamu Malika. Keledai hitam pilihan ibuku. Kamu adalah cintaku dan juga belahan hidupku. Si gadis aneh, jorok, dan penuh misteri yang pertama kali bertemu seorang mysophobia...