Happy Reading 🔥
"Kapan kita akan bertindak, Tuan?" tanya Damian memandang Julien dengan serius.
"Sebentar lagi. Kita harus mengumpulkan bukti terlebih dahulu," jawab Julien.
"Apa bukti yang kita kumpulkan belum cukup?" tanya Damian dengan alis mengerut.
Julien tersenyum penuh arti. "Ya. Kita butuh pancingan untuk membuat musuh terkecoh. Dan sepertinya rencana kita berhasil."
Damian mengangguk setuju. Ia mengakui kecerdasan bosnya.
"Ini sudah terlalu lama, Tuan. Tangan saya sudah gatal ingin memasukan orang itu ke penjara." Julien terkekeh mendengarnya. Lelaki itu beranjak dari duduknya. Menepuk bahu Damian. Lalu berkata, "Bersabarlah. Tidak perlu gegabah. Atau orang itu akan tahu rencana kita."
Damian menganggukkan kepalanya mengerti.
"Antarkan saya pulang," perintah Julien yang dibalas anggukan oleh Damian.
Keduanya berjalan melangkah menuju mobil. Julien memandang ponselnya sejenak.
[Nikahi Amberly segera. Anaknya butuh sosok ayah.]
[Selebihnya, aku yang mengurus perceraian kita.]
Mata Julien membulat seketika. Lelaki itu menekan tombol Malika. Namun, sepertinya wanita itu tak ingin menjawabnya.
"Lebih cepat sedikit, Damian," perintah Julien dengan nada cemas.
"Ada apa, Tuan?" tanya Damian heran ketika melihat Julien yang terlihat gelisah di tempat.
"Malika meminta cerai," jawab Julien membuat Damian melotot seketika.
"Cerai?" ulang Damian tak percaya. Julien hanya mengangguk. Lelaki itu meremas ponselnya. Ia bergerak gelisah.
Bukankah, Amberly telah mengatakan semuanya? Namun, kenapa Malika meminta bercerai?
Julien berpikir sejenak. Ya, pasti ada yang salah. Ia harus pulang segera untuk mendapatkan jawabannya.
Namun, saat Julien sudah berada di rumah, sosok Malika sudah tidak ada. Lelaki itu menjambak rambutnya frustrasi. Dirinya tidak mengira Malika akan meninggalkannya.
"Aku harus mencari Malika." Julien berkata dengan nada panik luar biasa.
"Biar saya bantu, Tuan," ujar Damian.
"Tidak. Biar saya sendiri. Bukankah Damina wisuda sekarang?" Damian mengangguk ragu.
"Tapi, Tuan—"
"Pergilah. Berikan kuncinya padaku." Dengan berat hati Damian memberikannya.
Julien memasuki mobil, lalu menjalankan mobilnya di atas rata-rata. Ia tidak ingin kehilangan Malika. Mungkin, wanita itu belum terlalu jauh.
Tujuan pertamanya adalah rumah kedua orang tuanya. Namun, setelah memasuki rumah kedua orangtuanya, Julien mendapatkan pukulan keras oleh sang ayah.
"Dad, tidak pernah mengajarkan kamu untuk menyakiti wanita, Lien," desis Lucas memandang anaknya dengan tajam.
Bugh!
Julien hanya pasrah ketika Lucas kembali menghajarnya. Semua adalah kesalahannya. Jadi, ia pantas menerimanya.
"Dad, kumohon di mana Malika? Beri tahu Lien," rintih Julien dengan nada memohon.
Lucas memalingkan wajahnya tak ingin menjawab. Sama halnya dengan Ariana yang hanya diam tak menjawab.
Namun, melihat penyesalan dan juga penjelasan dari Julien membuat Ariana memeluk putranya.
"Mom tidak tahu ke mana perginya, Malika. Tapi, tadi dia pamit pergi. Mom nggak tahu kejadian sebenarnya. Maafkan, Mom," ungkap Ariana.
YOU ARE READING
Mr. Clean (PINDAH KE FIZZO)
RomansaKini aku menyadarinya kamu adalah seseorang yang berjasa dalam hidupku. Ya, kamu Malika. Keledai hitam pilihan ibuku. Kamu adalah cintaku dan juga belahan hidupku. Si gadis aneh, jorok, dan penuh misteri yang pertama kali bertemu seorang mysophobia...