ten, the sunset in the california.

438 94 26
                                    

now playing; california - rich brian, niki, warren hue.

happy reading!

-

bising ini terasa sunyi
ramai ini terasa sepi
berandai-andai akan ada yang lebih baik selain mati
namun, sajak redup ini selalu berakhir hancur seperti hati.

-

the city of angels.

kota para malaikat, orang menyebutnya begitu.

jeongin pernah bermimpi untuk bisa hidup disini, kota ini. pusat peradaban dunia dan termasuk dalam jajaran kota terkaya yang pernah ada.

menurut jeongin, los angeles itu tempat yang cocok untuk jatuh cinta, karena dari segala sudut manapun tidak akan ada yang akan menghalangi perasaan tiap orangnya untuk berekspresi. you can fallin love with anybody, whoever is that.

kota para malaikat yang selalu jeongin impikan itu kini berubah menjadi kota para iblis dan sekawanannya.

salah satu resort minimalis di venice beach menjadi pilihan untuk menjadi tempat singgah untuk keduanya untuk sementara.

resort yang menghadap langsung ke laut. pemandangan indah sunset dan sunrise akan langsung tersaji tatkala netra meminta di manjakan.

terdengar romantis bersama melodi ombak yang mendebur.

namun, dibalik itu ada si tokoh utama yang hatinya tengah hancur. terbesit rasa takut seluas jumantara yang menggerayangi hati yang semakin lebur.

jeongin takut, jeongin ingin pulang ke rumah yang sesungguhnya.

di balik merdunya suara ombak yang bernyanyi di malam sunyi, disana ada satu anak manusia yang tengah berdiri memandang langit malam bersama isi kepala yang tak juga mau diam.

hyunjin menghampirinya, "masuklah, angin malam bisa membuatmu sakit."

jeongin tak menjawab ia hanya menoleh dengan raut wajah terluka. yang lebih tua melihatnya tak kuasa, dengan tanpa diminta ia tangkup kedua pipi laki-laki yang lebih muda darinya itu.

hyunjin tatap dalam-dalam kedua obsidian rubah yang sekali lagi selalu membuatnya jatuh cinta tanpa bisa dielak.

"jangan begini... lihat aku, kau akan baik-baik saja denganku disini. kau akan bahagia, bukankah kota ini adalah kota impian yang selalu berharap akan kau datangi? kota kita, harapan kita ada disini."

harapan.

harapan apa yang hyunjin maksudkan? kebahagiaan apa yang hyunjin bawakan? sekali lagi, jeongin merasa hidupnya seperti dimainkan seutas keyakinan bernama takdir.

"sam..."

"apa sayang?"

"aku tidak percaya padamu." damn, hyunjin hanya membalasnya dengan senyuman hangat dan mengelus puncak kepala jeongin dengan lembut.

satu kalimat itu sudah cukup untuk meleburkan sesuatu dalam diri hyunjin bernama perasaan dengan pukulan telak.

"apa kau tidak pernah sadar dengan apa yang kau lakukan padaku selama ini?"

venom - hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang