•Eps1•

150 16 2
                                    

Ly up jangan lupa vote and follow my akun

Happy reading Ay





Sore hari yang gelap dengan hujan deras sesekali terdengar suara petir seorang nenek tengah terburu-buru pulang dari mencari tanaman obat

"Astaga... Bagaimana bisa ada hujan sederas ini" Ucapnya

'Owekk.. owekkk'

Terdengar suara bayi tengah menangis seakan membelah suara hujan hingga sampai ke telinga seorang nenek

"Dari mana suara itu?" Tanyanya sambil berjalan mencari sumber suara

"Astaga!" Kagetnya

Terlihat bayi yang tengah menangis ditengah-tengah mayat disana

"Bagaimana ada bayi dan mayat diatasi gunung" Paniknya dan mengendong bayi itu dan berjalan pergi

Nenek membawa bayi itu kerumahnya "Cup.. cup" Sambil mengendong bayi itu

Saat nenek ingin menganti gulungan bayi itu terlihat sebuah kalung giok bertuliskan Jun Jiu yang terpasang dilehernya

"Jun Jiu" Ucapnya

Bayi itu kembali menangis seakan tau perasaan nenek yang terlihat tidak tega dengan bayi didepannya

"Jun Jiu kamu pasti akan nenek rawat dengan baik" Ucapnya sambil memindahkan badan bayi keselimut yang kering

Jiu berusia 10 tahun

"Nenek, nenek akan kegunung lagi?" Tanyanya

"Jiu dirumah hari ini ya, sepertinya akan hujan" Ucap nenek lembut

Jiu menggeleng "aku ingin ikut nenek" rengeknya

"Jiu" Ucapnya lembut

"Nenek akan pulang sebelum matahari terbenam kan?" Tanyanya

Nenek mengangguk sambil mengelus kepala Jiu

Jiu melambaikan tangannya melihat nenek yang berjalan menjauh

Tak terasa langit semakin gelap

"Hemm" Ucapnya sebal sambil mengembangkan pipinya

"Aku akan mencari buah disekitar rumah" Ucapnya sambil berlari menjauh

Jiu duduk memakan buah yang dia dapatkan "Aku tidak akan keracunan bukan?" Gumamnya penuh dengan makanan

Ditengah dia makan terdengar suara yang keras

'Roarrr'

Jiu menelan ludahnya kasar "Kata nenek hewan di hutan sangat ganas aku harus pergi"

Namun saat dirinya berdiri dia melihat hewan berbulu yang berjalan kearahnya

"B-be-beruang!" Gagapnya sambil berjalan mundur

"Aku tidak akan mati disini bukan? Aku belum memberi salam kepada nenek" Batinnya bingung

"Putri kamu tenang saja" Terdengar sebuah suara yang membuat Jiu merasa tenang

"Siapa?" Tanyanya namun tidak ada suara yang menjawab "Mungkin hanya hayalanku" Sambil menggeleng

Jiu mundur namun dirinya menabrak sebuah pohon besar dan hewan itu masih berjalan maju

"Hewan itu terluka aku seharusnya bisa pergi"

Jiu berjari namun itu menarik perhatian sang beruang dan mengejarnya

Jiu terjatuh lututnya terluka dan beruang itu semakin berlari mendekat

Kembalinya Sang Putri Neraka 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang