•Eps5•

79 13 0
                                    

Jiu memilih menyembuhkan luka hewan itu menggunakan 'cahaya penyembuh' yang dia pelajari

"Sepertinya kekuatanku meningkatkan" Batinnya sambil meredupkan cahayanya

"Terimakasih" Ucap hewan itu

Jiu menoleh kaget "Kamu bisa bicara?" Tanyanya

Hewan itu duduk tepat didepan Jiu sembari mengangguk

"Ingatanku hilang setengah saat aku berada didunia ini"

Jiu berfikir bingung "Ingatanmu hilang, lalu apa kamu ingat kamu punya keluarga atau.. sebagainya?" Tanyanya lagi

Hewan itu menggeleng "Aku hanya ingat aku mempunyai hubungan dengan seseorang" Ucapnya "Dia memiliki mata yang sama denganmu" Lanjutnya membuat Jiu semakin bingung

"Mata yang sama? Kamu bisa melihatnya disini sangat gelap" Kagetnya

"Nenek pernah berkata jika mata ini bisa dilihat maka dia bukan manusia sembarangan, namun yang jadi masalah adalah dia hewan"

Hewan itu menidurkan dirinya "Ingatanku mengatakan iya, matamu saat mencari keberadaanku tadi menyala membuat lingkaran dengan cahaya yang menyala"

Jiu ingat dimana dia bermain dengan nenek disore hari, dimana dia bisa melihat menembus berbagai pohon dan menemukan nenek lalu nenek mengatakan hal yang sama

"Kamu tidak mempunyai bukti jika kamu tidak akan kabur"

Hewan itu membuka matanya "Tenang saja aku sudah diselamatkan olehmu aku tahu balas budi walau aku kabur aku akan mencarimu dan membalas kebaikanmu"

Jiu hanya mengangguk dan duduk didinding gua "Gua disini sepertinya kosong" Batinnya sambil memejamkan matanya

Jiu duduk dan memejamkan matanya dia tertidur namun juga sadar seakan hanya setengah nyawanya yang menghilang

🍃🍃🍃

Keesokannya Jiu terbangun, membuka matanya perlahan membiarkan dirinya sadar

Hewan itu masih diposisi dan tempat yang sama

"Mengapa kamu bisa disana?" Tanya Jiu menyadari hewan itu hanya memejamkan matanya

"Aku terjatuh dari gunung yang curam dan ditemukan oleh mereka, bukankah kamu melihat bahwa kakiku terluka tadi malam" Jawabnya

"Lalu kamu ingin kemana?"

"Aku akan mengikutimu sambil mengingat siapa perempuan itu" Ucapnya sambil mengingat

"Aku hanya ingat bahwa dia orang yang sangat hebat" Sambungnya

Jiu menganggu dan berdiri "Aku akan keibu kota" Ucapnya

Hewan itu membuka matanya "Apa kamu sangat terburu-buru? Bukankah bisa menetap disini sebentar?" Tanyanya heran

Jiu menggeleng "Aku ingin mengikuti ujian masuk akademi" Jawabnya

"Tidak menyangka aku akan berbicara dengan hewan" Batinnya terkekeh

"Mengapa harus ujian?" Tanyanya

Jiu menggaruk lehernya "Untuk menentukan siapa yang pantas masuk keakademi"

Hewan itu mengangguk "Aku yakin kamu ada di peringkat tengah"

Jiu mengangguk "Semoga saja" Ucapnya sedikit ragu

Setelah perbincangan yang cukup panjang akhirnya Jiu memutuskan untuk membawa hewan itu ikut bersamanya

Jiu kembali kekota membuat plat disana dan membeli sebuah kuda

Kegiatan itu berlangsung hingga hari menjelang sore hari

Kembalinya Sang Putri Neraka 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang