•Eps7•

64 11 0
                                    

Keesokannya Jiu datang kembali ketempat itu melihat pengumuman hasil seleksi

"Jiu namamu ada dipaling atas" Ucap Nion

Jiu hanya mengangguk dirinya tidak ingin dianggap gila lagi

Jiu berjalan untuk mendaftar kesalah satu sekte pedang

"Jiu bukankah kamu mahir dalam ilmu sihir?" Tanyanya

"Memang tapi aku ingin melihat seberapa hebat ilmu pedang di sekte itu" Ucapnya

Jiu diterima namun dirinya masih membutuhkan seleksi seperti anak² yang ingin mendaftar lainnya

Nion mantap Jiu "Nona bukankah anda punya maksud lain?" Tanyanya

"Tidak.. aku tidak memiliki maksud lain aku hanya penasaran dengan sekte Liu" Ucapnya dengan jujur

Nion hanya menganggukkan kepalanya tidak ingin berurusan lagi dengan Jiu

Jiu berhenti menunggu antrian dia melihat batu yang berada tepat di samping meja itu melihatkan beberapa nama yang sudah lolos seleksi

"Sepertinya seleksi disini cukup sulit" batinnya melihat hanya beberapa nama yang terpajang

Setelah lama mengantri kini gilirannya untuk mendaftar dia melihat orang didepannya diawasi memasuki tenda dibelakang pendaftaran

"sebutkan namamu" ucap orang itu membuyarkan lamunan jiu

"Jun Jiu" jawabnya yang lngsung membuat orang didekatnya mengalihkan pandangan mereka

Orang didepan jiu sedikit terkejut tidak menyangka bahwa orang yang dirumorkan kuat itu akan mendaftar disektenya namun dia bersikap profesional menulis nama Jiu dan menanyainya lagi

"Berapa usiamu sekarang" ucapnya setelah menulis nama jiu

"16 tahun tahun ini"

Kini orang disekitar jiu mulai berbisik-bisik Jiu tidak pernah menyangka akan sampai seperti ini dia fikir itu sudah sederhana namun ternyata itu kekuatan yang cukup besar disini

"Menggapa kao terdiam?" tanyanya

"Kamu sungguh 16 tahun? bagaimana mungkin orang semuda itu bisa memiliki kekuatan yang begitu mengagumkan?" ucapnya terheran

Jiu hanya mengangkat bahunya tak tahu "seharusnya aku menggekuarkan penyembuhan saja" gumamnya sanggat pelan

"Seharusnya jangan jika kamu benar-benar menggeluarkan itu maka setiap sekte bahkan kerajaan akan saling berperang untuk merebutkamu" ucap Nion disamping telingga Jiu

Jiu sedikit berfikir bukankan tidak ada salahnya dia bisa menggeluarkan kekuatan itu walau baru bisa beberapa saat lalu 

"Nona Jiu silahkan anda kebelang untuk menggikuti tes yang kami sediakan" ucap orang itu dan diangguki Jiu

Tak perlu waktu lama Jiu berjalan menuju tenda belakang, saat Jiu melangkah masuk ada beberapa pengawal yang langsung menatap Jiu namun dirinya abaikan

Melangkah lebih jauh dia mulai melihat cahaya matahari dari sisi kirinya Jiu membelokkan kakinya dan melangkah kesana 

Tepat saat cahaya itu berada didepannya dirinya melangkah masuk dan berpindah kesuatu tempat yang penuh dengan teriakan

Jiu disambut dengan seorang wanita yang menatapnya dari ujung kaki hingga rambut, tatapan yang bisa diartikan tatapan heran

"Baru pertama aku melihat seorang wanita yang menuju kesini" ucapnya terang-terangan

"Memang biasanya kemana?" ucapnya

Wanita itu menunjuk kearah bukit belakang "Biasanya kesana karena tingkatan disana memang tingkat yang rendah" ucapnya diselinggi dengan tawa

Nion menatap wanita itu remeh pasti wanita itu menggira bahwa dirinya adalah aksesoris leher yang diggunakan oleh Jiu

"Bukankah kamu juga wanita lagi pula tingkatanmu tidak setara dengan para lelaki yang ada di sini, menggapa kamu ada di sini?" ucapnya membalas ucapan wanita itu

"Jiu hari ini aku membalamu, jangan pernah diremehkan oleh manusia yang masih berada dibawahmu" batin Nion

Wanita didepan Jiu menatpnya penuh kesal "Kamu baru akan dites aku percaya wanita sombong sepertimu tidak akan diterima" ucapnya dengan nada penuh kesal dan pergi

Jiu hanya mengacuhkannya dan berjalan menuju antrian keramaian disana "Apa harus mengantri lagi?" dengan raut wajah yang kusam

Jiu menatap orang yang baru saja dites, tes tahap awal akan dicek kekuatan yang sekarang ada ditubuh

"Aku paling benci ini karena saat aku bersama nenek pasti warna yang keluar adalah hitam" batinnya 

"Bagaimana jika aku langsung masuk?" tanyanya 

"Jiu aku akan berkeliling kesekitar" ucapnya dan turun dari pundak Jiu

Jiu dan Nion berjalan berlainan arah, dirinya heran menggapa pagar yang ini tidak ada pengawalnya dia fikir bahwa kedua pagar itu tersambung

"Kamu selalu salah langkah" ucap Nion dengan penuh tawa

Tampa Jiu sadari bahwa dirinya salah mengambil keputusan dirinya sudah berada didalam paviliun yang tepat berada disamping tempat tepat tes"

"Sepertinya lingkungan disekitar sini sedang dalam lingkup perang" gumamnya dan berjalan tanpa rasa curiga

Polos memang sanggat polos kelihatannya namun dirinya belum tersadar sepenuhnya tentang itu sanggat wajar jika masih ada sedikit sebloonan yang belum hilang

Jiu menoleh mendengar suara percikan air dari pintu disebelahnya "Sepanjang jalan yang aku lalui tidak ada satu orangpun aku sepertinya tersesat" gumamnya

Jiu membuka sedikit pintu "Apakah aku salah mendengar?" tanyanya mulai melangkah masuk

Jiu berjalan perlahan "Dekorasi disini seperti dekorasi untuk seorang yang di hormati" gumamnya

saat Jiu melangkah lebih jauh dari belakang Jiu ada sebuah pedang yang menempel pada kulit lehernya

"Siapa kamu? bagaimana kamu bisa masuk disini? siapa yang mengizinkannya" tanyanya dengan nada cuek

"Maaf telah lancang namun sepertinya aku salah jalan dan sekarang aku tersesat" ucapnya dengan sedikit kejujuran

nemun suara itu kembali muncul "Bukankah murid baru akan langsung berada didalam ruangan tes?" tanyanya penuh curiga

"aku juga gak tau orang tadi nih ya aku berteleportasi tu ada didepan pintumu bukan.. bukan pintu ini tapi pintu masuk" ucapnya menjelaskan

Jiu sedikit waspada dengan lelaki didepanya, dirinya curiga bahwa lelaki ini memiliki kuasa ditempat yang dia injak sekarang

Jiu membalikkan badannya, dirinya mengerutkan dahinya "Mengapa aku tidak asing degan wajahnya" batinnya

"Apa kamu sudah puas menatap?" tanyanya dengan tatapan tajam

"Haa..? menatap apa yang kamu maksud?" Tanyanya

Memang dirinya tidak faham apa yang lelaki itu ucapkan dirinya tidak begitu faham dengan jarak antara lelaki dengan perempuan

lelaki itu hanya memakai kain yang menutupi sebagian badannya saja, dia tidak menyangka bahwa akan ada seorang wanita yang berani masuk kedalam kamar mandinya

"Keluarlah aku akan mengantarmu ke tempat tes" ucapnya sambil memberi perintah

Jiu keluar dari ruangan itu "Pasti Nion sudah tau akan terjadi hal ini" gumamnya sambil menatap kearah pegunungan






 Segini dulu ya para pembaca maaf kalao Ly ga up beberapa minggu, Ly kira cerita ini gak menarik makannya Ly jarang buka wp tapi ternyata ada beberapa dari kalian yang baca sampai eps sebelumnya makasih banyak

Ly bakal usahain buat up tiap minggu

see you 

next->

Kembalinya Sang Putri Neraka 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang