Jangan lupa vote, like yaaaa enjoy
Happy reading
•
•
•
•
•Jiu menaiki gunung kini dia berada di bagian tengah
"Kata nenek gunung memiliki hewan buas bukan?" Tanyanya "Tapi dari tadi aku tidak menemukan hewan buas satupun" Gumamnya
Jiu masih tetap jalan dia memang sesekali melihat rumput mutiara namun tingkatannya rendah
Jiu memberhentikan langkahnya "Baunya sangat enak" Ucapnya tanpa disadari Jiu melangkah mendekat kearah aroma itu
Jiu melihat sebuah buah berwarna merah terang dipohon yang cukup tinggi
Dirinya mendekat dan mengambil buah itu "Tidak beracun bukan?" Gumamnya
Jiu menggeleng "Tidak mungkin beracun" Jawabnya dan memakannya tanpa ragu
Jiu melanjutkan perjalanannya sembari memakan buah yang tadi dipetik
Tak lama buah itu habis dan dirinya berada tepat didepan rumput mutiara memetiknya dan menyimpannya ditas yang dia bawa
Jiu tersenyum "Nenek pasti senang" Gumamnya dan berjalan kembali
Keesokannya Jiu sampai didepan rumahnya "Nenek" Teriaknya
Sangat disayangkan Jiu tidak mendengar suara dari dalam rumah
Jiu berjalan masuk "Nenek aku sudah me..." Ucapannya terpotong
Tas yang dibawa Jiu seketika terlepas "Nenek" Ucapnya panik sambil berlari kearah kasur
"Nenek" Ucapnya lagi sambil memeriksa denyut nadi sang nenek
Jiu terdiam "Tidak" Sambil menggelengkan kepalanya "Tidak mungkin hiks.. nenek"
Tangis Jiu pecah dirinya tidak pernah menyangka bahwa nenek yang berada di hadapannya pergi untuk selama-lamanya
"NENEK" Teriaknya lagi kakinya lemas tangisnya tidak bisa tertahan dadanya sakit sesak rasanya
"Bagaimana mungkin" Gumamnya masih tidak percaya
"Nenek bangun jangan tinggalkan Jiu hiks..hiks" Ucapnya sambil memeluk badan nenek
Matahari sudah berada diatas kepala Jiu masih menatap tanah didepannya dengan tatapan kosong
"Benar bagaimana mungkin nenek menyuruhku mencari rumput mutiara yang sangat mudah ditemukan" Gumamnya
Jiu berjalan kedalam rumah dirinya duduk diatas kasur sang nenek "Nenek kenapa nenek meninggalkan Jiu" Gumamnya lagi
Jiu tidak mengenal siapapun dirinya hanya mempunyai sang nenek itu orang satu-satunya yang dia miliki
"Jiu mungkin nenek tidak mau melihatmu sedih makannya dia menyuruhmu naik kegunung" Ucapnya menyemangati diri sendiri
Jiu mencoba tenang dan membersihkan kasur nenek namun disaat dia membersihkan kasur ada kertas yang terjatuh
Jiu segera mengambilnya dan membacanya
Kertas pertama
Jiu maafkan nenek ini adalah keputusan yang nenek pilih sendiri dahulu, nenek sudah berusia 60 tahun dan nenek mempunyai sumpah kepada seseorang bahwa nenek akan bunuh diri diusia ke60 tahun
Jiu jangan menangis dan jangan pernah meneteskan air mata, Jiu pasti membaca surat ini, ingat kata-kata nenek jangan pernah menangis
Kertas kedua
Jiu nenek punya sebuah buku yang berisi jurus-jurus yang pasti Jiu suka, pelajarilah
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Sang Putri Neraka 2
FantasyJika dicerita 'Putri Neraka' Ly menggunakan tokoh Dilraba disini Ly bakal pakai tokoh Cheng Xiao Jun Jiu adalah anak yang di temukan seorang nenek di daerah ujung dunia tidak banyak orang yang menempatinya hanya orang dengan kekuatan yang cukup yang...