•Eps2•

116 13 0
                                    

Jangan lupa vote, like yaaaa enjoy

Happy reading





Jiu menaiki gunung kini dia berada di bagian tengah

"Kata nenek gunung memiliki hewan buas bukan?" Tanyanya "Tapi dari tadi aku tidak menemukan hewan buas satupun" Gumamnya

Jiu masih tetap jalan dia memang sesekali melihat rumput mutiara namun tingkatannya rendah

Jiu memberhentikan langkahnya "Baunya sangat enak" Ucapnya tanpa disadari Jiu melangkah mendekat kearah aroma itu

Jiu melihat sebuah buah berwarna merah terang dipohon yang cukup tinggi

Dirinya mendekat dan mengambil buah itu "Tidak beracun bukan?" Gumamnya

Jiu menggeleng "Tidak mungkin beracun" Jawabnya dan memakannya tanpa ragu

Jiu melanjutkan perjalanannya sembari memakan buah yang tadi dipetik

Tak lama buah itu habis dan dirinya berada tepat didepan rumput mutiara memetiknya dan menyimpannya ditas yang dia bawa

Jiu tersenyum "Nenek pasti senang" Gumamnya dan berjalan kembali

Keesokannya Jiu sampai didepan rumahnya "Nenek" Teriaknya

Sangat disayangkan Jiu tidak mendengar suara dari dalam rumah

Jiu berjalan masuk "Nenek aku sudah me..." Ucapannya terpotong

Tas yang dibawa Jiu seketika terlepas "Nenek" Ucapnya panik sambil berlari kearah kasur

"Nenek" Ucapnya lagi sambil memeriksa denyut nadi sang nenek

Jiu terdiam "Tidak" Sambil menggelengkan kepalanya "Tidak mungkin hiks.. nenek"

Tangis Jiu pecah dirinya tidak pernah menyangka bahwa nenek yang berada di hadapannya pergi untuk selama-lamanya

"NENEK" Teriaknya lagi kakinya lemas tangisnya tidak bisa tertahan dadanya sakit sesak rasanya

"Bagaimana mungkin" Gumamnya masih tidak percaya

"Nenek bangun jangan tinggalkan Jiu hiks..hiks" Ucapnya sambil memeluk badan nenek

Matahari sudah berada diatas kepala Jiu masih menatap tanah didepannya dengan tatapan kosong

"Benar bagaimana mungkin nenek menyuruhku mencari rumput mutiara yang sangat mudah ditemukan" Gumamnya

Jiu berjalan kedalam rumah dirinya duduk diatas kasur sang nenek "Nenek kenapa nenek meninggalkan Jiu" Gumamnya lagi

Jiu tidak mengenal siapapun dirinya hanya mempunyai sang nenek itu orang satu-satunya yang dia miliki

"Jiu mungkin nenek tidak mau melihatmu sedih makannya dia menyuruhmu naik kegunung" Ucapnya menyemangati diri sendiri

Jiu mencoba tenang dan membersihkan kasur nenek namun disaat dia membersihkan kasur ada kertas yang terjatuh

Jiu segera mengambilnya dan membacanya

Kertas pertama

Jiu maafkan nenek ini adalah keputusan yang nenek pilih sendiri dahulu, nenek sudah berusia 60 tahun dan nenek mempunyai sumpah kepada seseorang bahwa nenek akan bunuh diri diusia ke60 tahun

Jiu jangan menangis dan jangan pernah meneteskan air mata, Jiu pasti membaca surat ini, ingat kata-kata nenek jangan pernah menangis

Kertas kedua

Jiu nenek punya sebuah buku yang berisi jurus-jurus yang pasti Jiu suka, pelajarilah

Kembalinya Sang Putri Neraka 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang