Satu

1.4K 78 0
                                    

***

Pagi itu tuh, Hyunsuk yang selesai sarapan langsung pamitan sama kedua orangtuanya buat berangkat ke sekolah. Dia cuma ngabisin dua potong roti campur selai kacang.

"Eh, mau kemana kok buru - buru ?" Tanya mamah Hyunsuk saat melihat anaknya langsung berdiri setelah meneguk air putih di atas meja

"Iya mah. Ini kan hari senin." Jawab Hyunsuk singkat

Bukan tanpa sebab sih, bagi Hyunsuk hari pertama setelah libur itu terasa cepat. Diliat di rumah masih pagi tapi pas nyampe sekolah tau - tau dah masuk aja.

Mamah Hyunsuk akhirnya cuma bisa manggut---baru ingat hari ini hari senin.

"Ya udah mah, pah. Hyunsuk pamit berangkat sekolah dulu ya." Ujar Hyunsuk pada kedua orangtuanya sebelum melangkah pergi dari ruang makan

"Hati - hati di jalan." Tutur mamahnya dan dibalas anggukan oleh Hyunsuk

Pria dengan setelan seragam itu berdiri di depan pintu.

"Eh, den Hyunsuk udah siap." Tutur Pak Oh---sopir pribadi Hyunsuk yang sudah lebih dulu berdiri di samping mobil berwarna hitam yang terparkir di depan rumah besar Hyunsuk

"Iya Pak. Udah siap kan ? Yuk berangkat sekarang." Balas Hyunsuk yang dibalas anggukan oleh Pak Oh

Pria setengah baya itu lalu membukakan pintu untuk Hyunsuk. Setelahnya, dia pun masuk ke dalam mobil dan mulai melajukan mobil hitam tersebut.

***

Di tengah perjalanan, tidak ada yang bisa Hyunsuk lakukan, dia hanya sesekali menatap ke luar jendela---melihat ramainya kendaraan di jam pagi seperti kali ini. Juga sesekali memainkan ponsel yang ada di tangannya.

Jarak rumah Hyunsuk ke sekolah terbilang jauh. Tidak heran. Soalnya rumah Hyunsuk berada di kawasan elit karena keluarganya termasuk orang berada.

Bisa dilihat sendiri bagaimana keluarga Hyunsuk menyewa sopir pribadi untuk anaknya tersebut. Apalagi Hyunsuk adalah anak semata wayang. Pantas saja dia begitu di perhatikan oleh orangtuanya.

Tak lama kemudian, Hyunsuk memasang wajah bingung saat mobil yang ia tumpangi semakin berjalan lambat.

Dia menatap heran ke arah Pak Oh

Bukan! Bukan karena Pak Oh mengemudi sangat lambat.

"Sebentar den. Kayaknya ada masalah." Ujar Pak Oh membalas tatapan Hyunsuk lewat kaca depan

Hyunsuk mengangguk tanda mengerti.

Tak lama setelah itu, Pak Oh datang kembali dengan membawa berita buruk.

"Maaf den. Ban belakang ada yang kempes." Ujar pria paruh baya itu

Hyunsuk yang mendengar hanya bisa melongo. Otaknya berhenti sejenak mendengar kata - kata sopir pribadinya.

Pak Oh yang melihat Hyunsuk hanya diam jadi merasa tidak enak. Tidak seperti biasanya mobil ini mengalami kendala.

Setelah kesadarannya pulih. Hyunsuk menghela nafas ssjenak dengan tatapan lesu. Lalu bergerak membuka pintu mobil dan melangkah keluar.

"Gak papa Pak. Saya naik taksi aja ke sekolahnya. Bapak mending cari bengkel aja." Ucap Hyunsuk pada Pak Oh

Pak Oh hanya bisa mengangguk pelan. Tidak enak karena tidak bisa mengantarkan Hyunsuk sampai ke sekolah.

***

Hyunsuk berjalan ke tepi jalan---menjauh dari mobilnya yang masih berada di badan jalan. Pria mungil itu melirik ke arah kanan guna menyetop taksi.

SECRET : Park Jihoon (HOONSUK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang