Sepuluh

445 41 0
                                    

***

Hyunsuk dan Doyoung berjalan menyusuri koridor kelas. Mereka hendak pulang karena jam sekolah sudah berakhir.

"Gue duluan ya." Ucap Yedam yang berjalan mendahului mereka

Doyoung melambaikan tangannya tanda menjawab sedangkan Hyunsuk hanya menatap Yedam yang semakin menjauh.

Doyoung kembali menurunkan tangannya. Melipatnya di kedua sakunya sambil berjalan dengan wajah mengerut.

"Eh Suk." Ucap Doyoung

Hyunsuk menoleh. "Hmm ?" Tanya Hyunsuk

"Jihoon kemana ya ?" Ujar Doyoung dengan wajah menerka - nerka

Hyunsuk mengerutkan dahinya. Heran dengan pertanyaan cowo itu. "Kenapa ? Kok lo tiba - tiba nanyain dia." Tanya balik Hyunsuk

Doyoung hanya mengedikkan bahunya. Entah ia juga kenapa bertanya tentang Jihoon saat pria itu tidak masuk kelas hari ini.

Mungkin karena kemarin mereka kerja kelompok. Jadi, Doyoung merasa heran saja tidak melihat anak itu berangkat sekolah.

"Gak papa sih. Cuma aneh aja dia gak berangkat." Jawab Doyoung singkat

Hyunsuk tersenyum kecil mendengar jawaban Doyoung. "Kaya dia gak pernah absen aja." Gumam Hyunsuk yang masih bisa di dengar oleh Doyoung

Doyoung memasang wajah sebal---membuat Hyunsuk kembali menarik bibirnya.

"Lo gak apa - apain dia kan waktu itu ?" Tanya Doyoung mulai mengintrogasi Hyunsuk di sampingnya dengan tatapan menyipit

Hyunsuk mendelik. Tak menyangka akan dituduh seperti itu oleh Doyoung. "Maksud lo apa ?" Tanya balik Hyunsuk yang tidak terima

Doyoung memasang wajah garang. Matanya melirik Hyunsuk dengan tajam. Tangannya kini melipat di depan dadanya. Hyunsuk semakin tidak percaya. Dia lalu mendengus keras sebelum pergi meninggalkan Doyoung sendiri dk koridor.

"Gue balik duluan." Ujar Hyunsuk singkat sambil menjauh dari Doyoung

***

Di sisi lain, Jihoon sedang berada di kamarnya. Hari sudah mulai gelap. Sedari pagi dia hanya tertidur sampai tidak berangkat sekolah. Wajahnya masih lebam di beberapa bagian bekas pukulan malam itu.

Dia menggerakkan tangannya. Mencari ponselnya yang terdengar berdering nyaring. Matanya membuka perlahan dengan ringisan kecil yang keluar dari bibirnya.

Jeongwoo

Begitu nama kontak yang tertera di layar. Mata Jihoon menyipit. Dia menggeser tombol hijau lalu meletakkan ponselnya di telinga.

"Hmmm." Ucap Jihoon

"Jihoon hyung ?" Tanya seseorang di seberang sana

"Iya." Jawab Jihoon lagi

"Ada apa ?" Tanyanya langsung ke inti

"Malam ini ada balapan. 10 juta. Mau main gak ?" Tanya seseorang bernama Jeongwoo itu

Jihoon terlihat berfikir sejenak mendengar ucapan temannya itu. Matanya berkedip pelan menahan sakit di seluruh wajahnya.

"Mmm. Ntar gue dateng. Lo siapin semuanya aja." Jawab Jihoon

"Oke." Balas penelpon itu sebelum mematikan sambungan mereka

Jihoon menaruh kembali ponselnya setelah melakukan panggilan tadi. Dia beranjak dari tempat tidur dengan ringisan yang masih terdengar.

***

Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Jihoon sedang berada di sebuah bangunan kosong tempat club motor mereka berkumpul.

SECRET : Park Jihoon (HOONSUK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang