Lima

540 48 0
                                    

Hari sudah mulai sore, jam pelajaran sudah berakhir. Murid - murid satu demi satu keluar dari kelas mereka. Ada yang dilanjut kegiatan eksul, ada yang cuma numpang nongkrong di depan kelas dan ada juga siswa yang langsung menuju parkiran untuk pulang.

Seperti halnya dengan Jihoon. Cowo itu hari ini tidak ada jadwal eskul basketnya. Jihoon itu memang anak begajulan di sekolah. Tapi jika dilihat lagi, dia hanya memiliki sedikit teman juga jarang nongkrong setelah pulang sekolah.

Setelah bel, pria itu akan langsung ke parkiran dan melesat pergi, kecuali ada jadwal eskul. Dia cuma langgar aturan sekolah aja. Yah, semacem telat berangkat, atribut tidak lengkap atau tidak mengerjakan tugas guru.

Bukan tipe begajulan yang sering ganggu murid lain kesana - kemari atau tipe begajulan yang sepulang sekolah nongkrong sambil memalak murid lainnya.

Contohnya seperti sekarang, dia harusnya langsung pulang setelah kelas. Tapi, mendengar apa yang tadi di kelas umumkan. Jihoon jadi mendesah. Menatap ke depannya---melihat dua orang yang sedang berbincang sambil berjalan santai.

"Oy. Lama banget sih." Gerutu Jihoon

Doyoung menoleh. Menatap Jihoon yang ada di belakangnya dengan senyum tipis nan kecut.

"Berisik. Lo kalo mau duluan ya duluan aja." Sergah Hyunsuk yang ada di sebelah Doyoung

Jihoon yang mendengar itu hanya menatap Hyunsuk jengah---lalu mendesah lagi sambil memalingkan muka.

"Jangan dong Suk. Nanti dia keenakan gak ikut bikin makalah." Bisik Doyoung tidak setuju yang masih bisa di dengar oleh Jihoon

Sekarang gantian Hyunsuk yang mendesah kesal. Kenapa juga dia harus satu kelompok dengan si Jihoon itu. Benar - benar tidak bisa Hyunsuk percayai.

Flashback

Kelas terlihat begitu sunyi. Murid - murid sedang sibuk menyalin rangkuman yang guru mereka tulis di papan. Tak berselang lama, setelah guru yang di depan menyudahi rangkumannya. Dia berbalik menatap ke arah murid - muridnya.

"Oke. Untuk tugas kalian di rumah. Kali ini ibu akan memberi kalian tugas berkelompok. Satu kelompok. Sudah ibu bagi anggotanya"

Anak - anak yang tadinya sibuk menyalin akhirnya menatap guru mereka di depan terlebih dulu. Begitu juga dua orang yang duduk paling depan di barisan ujung. Siapa lagi kalau bukan Kim Doyoung dan Choi Hyunsuk.

Satu - satu nama disebutkan dalam beberapa kelompok. Mereka bergumam setelah nama mereka disebut.

"Gue tebak kita bakal satu kelompok." Ujar Doyoung menebak dengan asal

Pasalnya, mereka berdua belum disebut dan juga Doyoung berharap bisa satu kelompok dengan Hyunsuk. Yah, bagaimana lagi, dia dan Hyunsuk sudah seperti lem dan perangko. Tidak bisa dipisahkan ckckck.

"Selanjutnya, "

"Kim Doyoung, Choi Hyunsuk dan Park Jihoon."

Doyoung melongo dong. Ternyata dugaannya benar. Dia dan Hyunsuk satu kelompok. Belum aja mulut Doyoung tertutup setelah mengatakan itu. Eh ternyata benar.

Sedangkan Hyunsuk terdiam tak percaya. Apa yang barusan dia dengar ? Park Jihoon ?

"Jihoon Bu." Ujar murid yang berada di barisan paling belakang sambil mengangkat satu tangannya

Guru yang ada di depan mendongak dan menatap muridnya itu.

"Iya, ada apa Jihoon ?" Tanya sang guru

"Saya gak mau satu kelompok sama Choi Hyunsuk, Bu." Seloroh Jihoon dengan tenang

Hyunsuk yang mendengar itu melirik ke arah belakang dengan sengit. Menatap tajam Jihoon yang sudah menatapnya dengan tatapan datar.

SECRET : Park Jihoon (HOONSUK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang