Part 4

58 8 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment kalo kalian suka.
Have a great day!

Luisa's side...

Luisa's House, Peacock Row, Robin Hood's Bay, North Yorkshire, UK. 02.00 PM.

Telah tiga hari berlalu semenjak Marc ada di Robin Hood's Bay dan hari ini adalah hari terakhir pria itu ada di desa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telah tiga hari berlalu semenjak Marc ada di Robin Hood's Bay dan hari ini adalah hari terakhir pria itu ada di desa. Luisa telah mencari cukup banyak hal mengenai Marc dan sebagian kecil dari keluarganya. Rocambolesco Winery nyatanya bukanlah produk wine kecil seperti yang Marc katakan. Mereka adalah raksasa dengan berbagai gurita pada berbagai macam bisnis keluarga. Marc memiliki dua saudara, satu bujangan pematah hari wanita dan satu gadis yang siap menendang pria yang tak disukainya. Ia merasa jika hubungannya dengan Marc bukan pilihan yang tepat mengingat betapa elite keluarga pria tersebut.

"Luisa, segeralah turun. Marc sudah menunggumu di bawah." Teriak ibunya dari lantai dasar.

"Sebentar, Mam. Aku masih mencari kuncir ku." Balas Luisa tak kalah keras. Ia tau jika Marc telah tiba lima belas menit yang lalu karena Ia melihatnya dari balik jendela lantai tiga. Ia hanya... terlalu bimbang. "Seorang pria dengan kekuasaan memiliki potensi besar untuk merobek hatimu, Luisa." Batinnya.

Lima menit berselang, Luisa beranjak turun dari kegiatan mondar-mandir nya di dalam kamar. Ia memastikan fit and flare dress nya baik - baik saja untuk Ia gunakan sampai petang dan meraih sebuah kardigan lengan panjang untuk sedikit menutupi lengannya.

"Aku siap. Kau ingin pergi kemana?" Tanya Luisa berusaha seriang mungkin.

"Kita telah pergi ke museum lusa dan menghabiskan waktu di teluk kemarin. Mungkin mencicipi makanan di sekitar sini tak terlalu buruk." Ucap Marc sembari memakai kembali jas biru tua miliknya.

"Baiklah. Kita bisa pergi ke Tea, Toast, and Post. Mereka menyediakan teh dan puding yorkshire paling enak di desa." Balas Luisa kembali.

Ting....

Bunyi lonceng di pintu masuk berbunyi.

"Aunty... Aku ups!" Pekik seorang gadis menghentikan bicaranya tiba-tiba.

"Aku tak tau kalian memiliki tamu." Ujar gadis itu kikuk.

Ibunya tampak mendekat dan merangkul gadis itu. "Phoebe Claire Baker, anak semata wayang Harvey. Kau bisa memanggilnya Phoebe." Ujar Mam mengenalkan.

"Marco Montez. Kau bisa memanggilku Marc." Balas Marc meraih tangan Phoebe yang terulur.

"Bis ku akan segera berangkat, Aunty. Aku hanya mengantarkan kepiting dan lobster ini dan menyampaikan jika Dad akan menjemput mu besok pada pukul dua."

PHOSPHENESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang