Marc's side...
Rocambolesco Winery HQ, Borgo-Sanzio, Catania. Two years later.
"Buon Pomeriggio, Signor Montez." (Selamat siang, Tuan Montez.)
Marc mengangguk sekilas untuk mempersilahkan. "Bagaimana?"
"Lungi dal previsto, Signore." (Jauh dari yang diharapkan, Tuan.) Ucap kepala perencanaan senior Rocambolesco sembari meletakkan satu bundel berkas ke atas meja.
"Terdapat penurunan 0,05% pasar dunia selama kuartal terakhir meskipun kita masih mendominasi pasar Italia. Penurunan terbesar adalah dari sisi penjualan. Anggur berlabel pribadi yang sebelumnya dianggap sebagai 'cagar budaya' kini sudah mulai mencoba memperdagangkan botolnya secara masif dan terbukti berhasil. Wine produksi dari kilang besar mulai kesulitan untuk bersaing pada segmentasi bawah dan menengah." Terang pria itu sembari menunjukkan lembar lainnya.
Marc memandang tanpa berkomentar.
"Penurunan paling banyak ada di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman. Kita masih menjadi pemasok utama untuk kasino dan supermarket elit yang ada di kota. Namun, untuk klub dan para pengecer benar-benar menurun drastis dibandingkan tahun - tahun sebelumnya, Signore."
"Kita sudah bertahan mati - matian dari perubahan iklim dan bagaimana bisa sekarang pasar menjadi masalah yang lebih besar." Desis Marc memijat pangkal hidungnya yang terasa berdenyut.
"Apa kilang besar seperti kita juga mengalami masalah yang sama?" Tanya Marc. Kepala perencanaan biasanya akan memiliki banyak telinga di banyak perusahaan.
"Tak jauh berbeda, Signore." Balas pria itu.
Marc terlihat berpikir keras. Ia mencoba mencari skenario dengan berbagai opsi berbeda untuk menyelamatkan perusahaannya. Kejadian seperti ini memang tak hanya terjadi sekali. Selalu ada masalah di setiap tahun penjualan entah dalam rantai sebelah mana. Dan sejauh ini mereka selalu dapat mengatasinya.
"Produk wine apa yang paling minim terdampak?" Tanya Marc kembali.
"Champagne."
"Champagne?" Tanya Marc kembali menegaskan. Bagaimana anggur 'mahal' bersoda itu masih dapat bertahan di tengah paceklik saat itu juga memproduksi dalam rentang harga yang lebih luas?
"Selain banyak digunakan untuk perayaan, champagne dari Prancis juga memiliki sertifikasi keberlanjutan lingkungan yang tinggi, Signore. Mereka menggunakan keseluruhan air limbah untuk di daur ulang dengan lima puluh persen dari penyemprotan lahan menggunakan material nol herbisida. Semakin banyak isu lingkungan yang mencuat dan para konglomerat lebih memilih setia dengan produk mahal dengan standar kesehatan yang lebih tinggi. Mereka bahkan dapat menghilangkan jejak karbon per botol sebanyak 29%. Selain kalah dengan merek dagang kecil, kita juga cukup kesulitan untuk menembus pasar tertinggi. Champagne masih menjadi primadona saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOSPHENES
RomanceTatkala seorang gadis belia merasakan pahitnya cinta pertama apakah Ia masih akan percaya akan cinta? Kalian mungkin akan mengatakan 'ya' tapi aku akan berkata 'tidak'. Atau mungkin 'tidak lagi'. Kau tak dapat mendekatiku seperti itu, Tuan Tampan...