Happy reading ♡
"Semalam yang antar Fany pulang siapa namanya Fan? " Tanya mama fany seraya menyiapkan sarapan.
Fany berhenti mengunyah ia menoleh ke mamanya "Ben ma"
"Siapa Ben? Fany kamu jangan pacaran ya fokus aja dengan sekolah kamu" Ujar papa fany yang baru duduk di meja makan.
"Siapa juga yang pacaran " Dumel pelan Fany yangmasih di dengar papanya.
"Sst udah habisin sarapan cepat, nanti Liam kelamaan nunggu kamu Fani" Perintah mama Fani.
Fany mengunyah kesal kenapa dia harus pergi sekolah dengan cowok itu "Ma bang farel mana? "
"Bang farel udah pergi duluan, pagi- pagi abang kamu udah turun dia keliatan sibuk banget dengan kuliahnya" Ujar mama Fany sambil duduk menikmati sarapannya.
"Terus Vino mana ma? " Tanya lagi fany
Ting tong!
"Mama mau buka pintu dulu" Kata Farah seraya berdiri dari kursi dan berjalan ke arah depan.
"Kenapa cari gue kangen ya " Ujar vino yang baru saja muncul dari kamarnya.
Fany mesinis tajam ke arah Vino adiknya "Fany pergi sekolah sama Vino aja " Ujar Fany.
"Eh eh gak bisa gue hari ini piket jadi sebagai murid teladan gue harus cepat pergi ok" Tolak Vino.
"Fany...Liam udah nungguin kamu cepat keluar sekarang!" Teriak mamanya sambil berjalan masuk.
Fany menghela napas ia beranjak pergi sambil menyampirkan tas dipunggung " Fany pergi " Pamit Fany
"Ok kakak tersayang ku" Teriak Vino dengan senyum lebarnya mendapati balasan papanya seolah -olah berkata jangan berisik.
.....
"Makasih" Ucap Fany sesudah melepaskan helm dari kepalanya.
"Hm " Jawab liam pergi meninggalkan cewek itu yang masih berdiri di tempat tadi.
Dasar es batu batin Fany
Fany berjalan kesal memandang punggung cowok itu yang sedang berjalan. Seketika Fany tersenyum smirk, entah bagaimana reaksi Liam saat membuka tas miliknya.
Tadi Fany saat di perjalanan diam - diam menaruh sesuatu didalam tas Liam. Ia menaruh kecoa palsu, mungkinkah Liam akan berteriak nanti. Itu akan meruntuhkan sifat image cool nya, ugh pasti lucu sekali ia jadi bahan tertawaan.
"FANY!" Teriak seseorang sambil berlari.
Fany terjengkit kaget, ia menoleh melihat wajah gadis yang merah terlihat gadis itu sangat marah.
"Lo liat Elan nggak?" Tanya Stella.
"ya mana gua tahu, gua aja baru sampai" Jawab Fany mengedikkan bahu dan melanjutkan langkahnya.
"Ish Fany lo nggak kasian liat sahabat lo yang cantik ini tersiksa" Geram Stella menghentakkan kaki berjalan menjajarkan langkahnya dengan Fany.
Fany melirik malas "kenapa? " Tanya singkat Fany.
"Semalam Elan pinjam Hp gue, ternyata dia buka ig gue terus story yang Nindy post itu di repost sama Elan di Hp gue Fan" Jawab Stella dengan wajah dan suara yang sangat kesal.
"Ya terus kenapa? Kan lo juga yg repost story Nindy"
"Bukan gue yg repost Fany, Elan yg repost di HP gue, semalam gue baru sadar setelah buka ig gue dan Lihat sekarang gue diperhatiin seluruh murid gara-gara bocah prik itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eternal Enemy ( ON GOING )
Teen FictionSejak kepindahan Liam yang bersebelahan dengan rumah Fany. Membuat Fany sangat membenci Liam dan mengagapnya sebagai musuh abadi. Semua itu karena ia selalu dibanding - bandingkan oleh orang tua nya dengan cowok itu. Segala cara Fany lakukan agar...