Hi-Hi

11 6 0
                                    

Story by: FiiSaid

Jumat malam Za dan Qi pergi ke rumah orang tua Qi, niatnya untuk mengantar Qi ke kondangan sang kakak yang mengadakan acara 40 hari bayinya. Za fokus mengendarai kuda besinya, di pertengahan jalan Qi menjerit lalu memeluk erat Za.

“Kenapa, Sayang?” Za mengerem mendadak karena khawatir akan istrinya.

“It ... itu, Bang!” ujar Qi sembari menunjuk sebuah gerobak bertuliskan ‘cilok sapi'

“Kamu mau cilok, Yang? Sebentar aku beli dulu, ya!”

“Jangan, Bang!” jerit Qi, dia semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Za.

“Sayang, are you okay?”

“Gerobaknya tadi jalan sendiri, hu-hu, takut!” Za mengerutkan kedua alisnya, lalu melirik ke arah gerobak tersebut.

“Astagfirullah! Iya jalan sendiri, merinding aku!” ucap Za dalam hati.

Lalu dia tergesa-gesa menyalahkan motornya kembali, dengan napas yang tersengal pasangan itu mengacir agar jauh dari gerobak berjalan tanpa orang, padahal jalan saat itu rata bukan turunan, jadi tidak mungkin jika roda gerobak menggelinding begitu saja.

Sepanjang jalan Qi tidak bisa diam, dia masih syok atas apa yang dilihatnya sebentar tadi, Za pun demikian. Saat di tikungan lagi-lagi Qi berteriak, sontak Za menginjak rem dengan mantap.

“Sayang, kenapa lagi?”

“Itu apa yang putih terbang?”

“Mana? Abang nggak lihat?!”

“Itu, aku nggak berani lihat, dia nggak melayang!” kata Qi sembari menutup mata dengan kedua telapak tangannya.

Hi-hi-hi!

“Aaaaaaaaaaaaaa!” teriak Qi histeris, “Abang, ayo jalan, ngebut, Bang!”

“Innalillahi, apa itu tadi?!” Za mengucap wajahnya, dalam hati terus menyebut nama Tuhan agar mereka berdua selamat sampai tujuan.

Setengah mati mereka menahan rasa takutnya, sebab mendengar dari cerita orang-orang bahwa kawasan di daerah situ memang banyak penghuninya, mengingat itu Za menjadi seram sejuk, tetapi dia harus tetapi berani mengendarai sepeda motornya agar segera sampai di rumah mertua, Qi sudah mulai menangis, tidak biasanya dia mengalami hal seperti itu biasanya berangkat sore tiba malam pun tidak ada mengganggu mereka berdua.

TAMAT

CERMIN HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang