9✨

11.2K 1.6K 1.3K
                                    

Baru pulang kerja, jadi baru up.

Tiga hari ini sibuk banget, gaada waktu buat ngetik chapterr 10 di karyakarsa ataupun di wp.

Baru tau kalo udah penuh ini wkwk

Btw jangan lupa follow dulu sebelum baca ruanghalu21

Jangan lupa komen setiap kalimatnyaaaSelamat membaca ❤️Tandai typo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa komen setiap kalimatnyaaa
Selamat membaca ❤️
Tandai typo!

💫💫💫

Suasana mendadak canggung setelah kejadian kemarin malam.

Setelah mengatakan hal yang seharusnya tidak keluar dari mulutnya, Ilham merenung lama di taman rumah dan kembali masuk dalam kamar setelah tengah malam.

Jika kemarin yang menghindar adalah Nora, sekarang yang menghindar justru Ilham. Cowok sengaja bangun pagi sekali, berharap tidak ada interaksi dengan Nora, tapi saat selesai mandi Nora justru sudah bangun.

Mau tak mau, pasti ada interaksi yang terjadi. Ilham yang sedang mencari kemeja untuk melapisi kaosnya melirik Nora yang masih bermalas-malasan di atas ranjang.

Mencoba abai, Ilham mengenakan dengan cepat kemejanya, dan merapikan rambut di meja rias Nora.

Selesai merapikan rambut, mata Ilham tak sengaja menatap peralatan make up yang tidak seberapa dan beberapa botol kaca bekas skincare.

Itu sudah habis semua isinya, dan make upnya pun juga tidak banyak.

Ilham bukan tidak tau apa kebutuhan wanita, Ilham sangat tahu. Tapi, cowok itu sengaja tidak membelikan karena dari artikel yang dia baca memakai skincare tidak baik untuk ibu hamil.

Tidak mau mengambil resiko, Ilham memilih abai daripada efek pemakaian skincare itu membahayakan bayinya atau pun Nora.

Walaupun mungkin ada produk kecantikan yang aman untuk ibu hamil, tapi tubuh Nora itu tidak normal seperti wanita hamil pada umumnya. Karena tidak mau terjadi hal yang tidak-tidak, lebih baik Ilham memilih yang aman-aman saja.

Lagi pula Nora masih cantik kok walaupun wajahnya sedikit kusam. Batin cowok itu tanpa sadar.

Terdiam sebentar, Ilham mengerjap pelan dengan otak yang tiba-tiba menjadi loading. Mendelik kecil saat sadar, Ilham menggeleng pelan.

Melirik lagi pada Nora yang berusaha bangun dari ranjang, Ilham dengan sigap langsung mendekat dan membantunya. Ilham bisa melihat Nora langsung menahan napas dan bergerak menjauh secara reflek.

"Napas," tegur Ilham datar.

Wajah Nora sontak memerah, wanita itu langsung melepaskan diri dan mencoba bangkit menuju kamar mandi.

RASA SAKIT DAN LUKANYA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang