5✨

10.3K 1.3K 781
                                    

MAAF KEMARIN GAK JADI UPDATE!

ADA ACARA DADAKAN WKWK

SEKARANG, SELAMAT MENIKMATI KISAH NORA-ILHAM!

FOLLO DULU SEBELUM BACA ruanghalu21

FOLLO DULU SEBELUM BACA ruanghalu21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SELAMAT MEMBACAA ❤️
TANDAI TYPO!

💫💫💫

Mereka masih marahan.

Lebih tepatnya, Nora yang masih marah. Sedangkan Ilham hanya mengikuti alurnya saja.

Tapi, memang mereka pernah akur? Tentu saja tidak. Jadi, marahan atau tidak. Tidak akan ada bedanya.

Dibalik keterdiaman keduanya, walaupun masih dalam mode sama-sama dingin, Ilham masih melakukan kebiasaannya seperti biasa.

Yaitu, membuatkan susu untuk Nora setiap harinya.

Menaruh segelas susu di nakas, Ilham langsung berbalik badan tanpa mau bertanya pada Nora yang sedang bermain ponsel.

Biarkan saja cewek itu marah. Lagipula wajar jika Ilham marah, cewek itu terlalu bandel di beritahu.

Brak!

Terkejut,

Nora sampai melempar ponselnya. Cewek itu mendengus kesal karena Ilham semakin semena-mena.

"Kalo gak ikhlas buatin gue bisa buat sendiri," ketus cewek itu pada angin. Mengambil gelas di nakas penuh emosi, Nora langsung meminumnya sampai jadi melotot dan menyemburkan air itu.

"Sialan! Panas!" Nora menjulurkan lidahnya, mengibasi lidah yang menjadi sedikit perih. "Beneran punya dendam tuh cowok!" gerutunya.

Meminum kembali dengan perlahan, Nora menikmati susu hamil yang pagi ini menjadi sarapannya.

Setelah mengantar susu tadi, Nora tidak lagi mendengar suara Ilham berada dalam rumah minimalis itu. Sampai siang pun Nora tetap dalam kamar dan tidak mengetahui kemana perginya Ilham.

Mungkin, Kuliah.

Meletakan ponsel, Nora begitu lelah hanya di atas ranjang dan bermain ponsel.

Semua komentar netizen sudah ia baca, dari gunjingan, hinaan, cemoohan sudah Nora baca dengan segenap jiwa dan raga.

Nora sedang menghukum diri sendiri.

Membaca komentar-komentar itu sama saja membuatnya tertekan, tapi Nora menganggap itu untuk menebus dosa-dosanya.

Menghela napas pelan, Nora rebahan dan menatap langit-langit kamar. Mengelus perutnya yang sudah membesar, pikiran Nora jadi berkelana.

Sudah hampir empat bulan dia mengandung, hampir dua bulan dia tak lagi berangkat kuliah.

RASA SAKIT DAN LUKANYA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang