1. First Imperssion

596 9 0
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 168 halaman.
***

"Jadi, Lee Jeno ini calon suami-mu, Renjun. Dan Jeno, Huang Renjun ini calon istri-mu." Ujar Nyonya Huang, mulai memperkenalkan mereka satu sama lain.

"Jadi, kapan pernikahannya akan di laksanakan?" Tanya Nyonya Lee, yang terus memandangi Renjun dengan senyumannya. Seta Renjun yang membalas senyuman itu.

"Bagaimana kalau minggu depan? Bukankah lebih cepat, lebih baik?" Jawab Nyonya Huang menimpali.

"Renjun dan Jeno ingin memakai adat apa?" Tanya Nyonya Lee, menatap kedua anaknya secara bergantian.

Yup, mulai saat ini Nyonya Lee akan menganggap Renjun sebagai anaknya sendiri. Kepribadian Renjun yang membuat Nyonya Lee suka kepada Renjun.

"Saya ingin memakai adat betawi, Nyonya Lee." Jawab Renjun dengan senyuman manisnya.

"Betawi?" Tanya Nyonya Lee sekali lagi untuk memastikan.

"Kenapa harus betawi? Masih ada adat lain yang bisa kau pakai. Seperti Makassar dan Sunda karena Jeno keturunan 2 adat itu, serta kamu yang keturunan Sunda dan Betawi." Sahut Nyonya Huang yang sepertinya sama terkejutnya dengan Nyonya Lee.

Sementara Tuan Huang dan Tuan Lee sedang sibuk dengan obrolannya masing-masing. Mereka berdua tidak ingin ikut campur ke dalam rencana yang telah di buat istri mereka masing-masing.

"Aku tidak ingin pake aksesoris kepala yang berat. Jadi aku ingin pakai adat betawi modern, dengan balutan gaun berwarna putih, hitam, serta gradasi putih dan hitam. Tema pernikahan aku dan Jeno juga bernuansa hitam, layaknya mafia." Ujar Renjun, yang memberikan ide serta masukkan untuk pernikahaannya dengan Jeno.

"Tapi--"

"Aku setuju dengan ucapan Renjun. Renjun sudah memiliki impian atas konsep nikahannya. Jadi, aku yang sebagai pihak pria akan mengikuti kemauan Renjun. Adat bukan suatu masalah yang besar." Ujar Jeno menengahi.

"Ini pernikahan antara Jeno dan Renjun. Jadi, biarlah mereka memilih dan menentukan konsep apa yang akan mereka pakai. Kita sebagai orang tua hanya bisa membantu dan mendukung mereka." Tambah Tuan Lee, agar permasalahan ini tidak panjang.

"Aku akan berdiskusi dengan wedding organaizer pilihanku dan Renjun. Kalau begitu, aku ingin izin membawa Renjun pergi dari sini. Kami berdua harus melakukan tahap pendekatan sebelum menikah bukan?" Ujar Jeno, yang mulai beranjak dari duduknya, dan bergegas menghampiri Renjun.

"Ah benar! Kalian harus melakukan tahap pendekatan!" Seru Nyonya Lee, yang teringat akan hal ini.

"Kamu harus izin kepada orang tuanya dulu Lee Jeno." Peringat Tuan Lee, agae anaknya tidak asal main bawa anak orang.

TO BE A LOVER - NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang