maaf

294 40 4
                                    

Sudah keberapa kali Jeno memuntahkan semua isi perutnya. Matanya sangat berat hanya sekedar membuka mata,ia meluhat samar samar wanita yang tidur tak jauh darinya.

"Siyeon".racau Jeno,jemarinya mengelus surai wanita itu,"Aku merindukanmu".

Merasa terusik,wanita disamping Jeno itupun terbangun dan mendorong pelan Jeno ketika wajah pria itu mendekat kearahnya.

"Huh aku bukan Siyeon".gerutu Karina,mereka tidak melakukannapa apa setelah Karina hilang keinginan untuk melakukan hal dewasa karena Jeno selalu memanggil nama Siyeon,bukan dirinya.

Setelah beberapa menit,Jeno kembali sadar dan mundur beberapa langkah.

"Karina? Apa apa yang kita lakuin? Gue ngelakuin apa semalam?".

Karina mengangkat rambutnyq dan memperlihatkan hickey yang ada disekitar lehernya,"Aku tau kamu ngerti jawabannya,semaleman li udah keluar beberapa kali hahah".ledek Karina yang makin makin karena melihat perunahan wajah Jeno yang sudah semakin bingung.

Cewe yang masih berpakain piama itu lalu bangun dan melempar ponsel Jeno,"Aku bercanda Jeno,kita tidak melakukan apa apa. Hanya kau saja yang awalnya menyerangku. Sekarang buka ponselmu dan hubungi istrimu. Cepat-".

Jeno mengangguk dan menuruti perkataan Karina,ia langsung membuka ponselnya dan banyak sekali pesan masuk yang langsung menyerang ponsel jeno

Haechan
Hari ini lo gapul....

Renjun
Plis buka chat

Jaemin
Serius gue nanya lo dimana!

Eunbin
Jen siyeon butuh lo

Mamamya El
Sayang,ayo pulang

Pria itu langsung membuka pesan Siyeon,wanita itu banyak sekali mengirim pesan

Mamanya El

Sayang
Sudah berapa hari kamu pergi
Ayo pulang
Maaf
Maaf
Maaf tapi bener bener butuh kamu
El juga butuh kamu
Kita butuh kamu
Ayo pulang Jen
Akhir akhir ini alus sering mual
Tapi aku takut
Perutku rasanya sakit sekali
Kalau aku hamil tapi memgapa sakit sekali rasanya
Jeno
Aku sayang kamu
Kumohon pulang

Jaemin

Jen

Lo dimana sih?
Siyeon di rs sekarng
Serius gue nanya lo dimana!

Badan Jeno seketika menegang,pria lee itu langsung menyambar kunci mobik dan menaruh beberapa uang diatas meja.

"Gue pulang,ini gue duit buat li balik. Maaf gue buru buru kar"














"Kak makan ya".lirih minju yang sedang  berusaha menyuapi Siyeon,wanita itu sudah sadar sejak pagi tadi dan terus mengeluh sakut diperutnya.

Jaemin belum berani bilang macem macem,takutnya bakalan ngebebani pikiran Siyeon.

"Jeno bentar lagi nyampe".Ujar pria berkulit eksotis dengan ponsel ditangannya.

"Sungguh? Dia udah ga marah kan?".tanya Siyeon dengan mengerucuti bibirnya

Jaemin yang berada tak jauh dari Siyeon hanya menggelengkan kepalanya lalu menyuruh minju kembali untuk menyuapi makanan.

"Jeno ga suka orang lemah yeon,sekarang kamu makan biar Jeno seneng. Kalau kamu nurut pasti Jeno suka iya kan min".Minju kembali menyuapi Siyeon,syukurlah Siyeon mau menerima makanannya.

Sementara Ahra dan el sesang berada diluar karena El terus merengek meminta ice cream

"El el,nanti kalau el dewasa kaya bibi el mau jadi apa?". Tanya Ahra sembari menggandeng tangan kecil elena

Elena berfikir sejenak lalu mendongakan kepalanya kearah Ahra,"El gamau jadi apa apa bibi,el hanya mau melindungi mommy. El gasuka kalau momny sakit".

Tanpa mereka sadari Jeno sudah berada dibelakang mereka sedari tadi. Sebenernya apa yang terjadi?

"Ahra".

Ahra yang .erasa terpanggil langsung menghentikan langkahnya dan berbalik kearah sumber suara. Matanya langsung membulat ketika melihat Jeno berada didepannya.

"Daddyyy".riang El yang langsung lari kehadapan pria itu,tangannya langsung terulur guna mengangkat tubuh kecil Elena.

"Bagaimana keadaan istriku?"

"Sangat buruk,kemana saja kak? Kak Siyein terus menanyakan keberadaanmu. Kondisinya sangat lemah jadi aku mohon kak jangan membebani pikirannya".

Setelah sampai didepan ruang rawat inap,Ahra langsung mempersilahkan Jeno untuk masuk. Sementara ia dan juga Elena menunggu diluar karena tau  baim Jeno maupun Siyeon perlu bicara.

Tak lama,Jaemin san juga Jaemin Minju juga keluar sari ruangan tersebut.

Siyeon yang menatap perawakan Jeno hanya tersenyum manis. Ia sangat sulit untuk bergerak saat ini.

"Kau pulang"

"Maaf,,, sungguh aku minta maaf"

Siyeon menghiraukan perkatan Jeno,wanita itu langsung melebarkan tangannya,menyuruh Jeno untuk mendekat kearahnya. Untung saja Jeno pela dengan hal seperti itu

Tak terasa air mata Siyeon sudah berkumpul dipelupuk matanya,ia sangat merindukan prianya.

Sementara Jeno terus mengelus punggyng wanitanya,memberikannya sentuhan supaya terlihat lebih tenang.

"Aku disini Siyeon,maaf aku lama menghilang".

"Jangan menghilang lagi,aku perlu kamu Jen. Sungguh".

Jeno mengangguk,menyambar bibir pucat Siyeon sebentar. "Aku dengan dari Jaemin saat inu kau sedang mengandung"

"Benarkah? Mengapa bisa?"

Jeno terkekeh mendengar jaeaban Siyeon,ia lalu menangkup pipi Siyeon.

"Kau lupa? Aku tidak pernah memakai pengaman".

Siyeo menepuk jidatnya,mengacak rambutnga asal.

"Jadi aku tidak bisa kemana mana gara gara hamil".gerutu Siyeon yang kelucuannya meningkat." Jangan ketawa,jima aku hamil maka aku tidak akan menjadi model".

Jeno menghela nafas,menarik dagu Siyeon pelan." Itu dudsh dugaanku,sekarang tugasmu bagaimana caranya jika baby lee selamat dan juga sehat".lirih Jeno yang tangannya sudah mengusap perut Sieyon

"Aku sudah siapkan semuanya ,bahkan sampai El kuliahpun aku sudah menyiapkan semuanya".

"Terimakasih'

"Aku yang berterima kasih,karena kamu sudah mau mengandungg dan menjaga anak anakku"

[2] Hello Baby - Jeno SiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang