Ditaman belakang.
"Gue tahu mood booster lu, nih." Toro memberikan kucing putih pada Sho, dan Sho menerimanya dengan senang hati. Wajahnya mulai melembut.
"Gue heran deh, kenapa lu kalo sama hewan bisa sayang banget gitu, tapi kalo sama gue kagak ada baik-baiknya sama sekali" Upi mulai mengutarakan apa yang dirasa, saat melihat Sho begitu manja memeluk kucing yang entah darimana Toro dapatkan.
'sama cewe lain juga gitu sih, minus Amu' batin Upi dongkol.
Ya gimana Upi ga heran. Setiap mereka bertemu pasti selalu adu urat. Padahal kan Upi pengennya disayang bukan dijadikam samsak tinju.
"Lu mau gue sayang?" Tanya Sho datar.
'pake nanya lagi'
"Ya jelas mau dong disayang sama ayang Sho." Ucap Upi cepat. Takut Sho sadar dengan apa yang baru saja diucapkannya. Kapan lagi ya kan disayang sama ayang Sho.
Tiba-tiba Upi merasakan sesuatu dilehernya.
"Maksud lu apaan Sho?! makein gue rante anjing begini!" Ucap Upi marah. Ya gimana ga marah. Kan Upi pengennya disayang, bukan cosplay jadi hewan.
Lagian sejak kapan Sho bawa rantai anjing, perasaan tadi ga ada deh.
"Jadi hewan dulu baru gue sayang." Dengan santainya Sho narik leher Upi.
'ogah, najis, emang gue cewek apaan.' batin Upi tambah dongkol.
"Meong"
'eh tunggu, lho kok' Upi bingung.
Kadang apa yang kita pikirkan, berbeda dengan apa yang kita ucapkan. Contohnya Upi. Padahal diotaknya sudah tersusun rapih sumpah serapah buat Sho, tapi buyar seketika. Wajah Sho yang hanya sejengkal saja dengan Upi, membuat otak Upi blank. Bahkan Upi bisa merasakan hangatnya hembusan nafas Sho.
"Pinter" ucap Sho sambil mengusap kepala Upi.
Toro yang melihat adegan didepannya hanya menatap jengah. Sepertinya Toro hanya dianggap nyamuk disini. Apa Toro harus pergi saja? Lagian entah kenapa Toro jadi merasa agak gerah. Sepertinya karena cuaca hari ini yang terik.
Gimana kabar Upi? Jangan ditanyakan lagi. Ia bahkan lupa caranya untuk bernafas.
Sho yang melihat wajah Upi memerah menggigit pipi bagian dalamnya.
'Astaga gemesin banget sih.'
"Napas Pi, kalo lu mati gue yang repot"
Upi tersadar dari pesona Sho. Upi bahkan tidak sadar telah menahan nafas. Emang ya, cowok ganteng selalu bikin hati Upi ketar-ketir.
"Bhwaah. . Untung gue ga mati. Tapi bisa ga lu munduran dikit. Takutnya lu terpesona sama kecantikan gue kan repot."
Sebenarnya yang repot itu hati Upi. Kok bisa ada orang seganteng Sho. Gantengnya Sho itu ga manusiawi. Kurangnya Sho cuma diakhalak doang, yang lain mah sempurna.
Sho memundurkan kepalanya.
"Tapi Pi, lu ga jadi hewanpun udah gue sayang kok." Ujar Sho santai dan berlenggang pergi meninggalkan Upi dan Toro.
'Hah gimana gimana?'
Upi cengo.
"S-Sho ngomong apaan sih. Astaga pipi gue kenapa jadi panas begini."
Btw, itu rante anjing masih bertengger manis loh dileher Upi.
"Sho lu bener-bener deh. Ini gimana cara lepasinnya?!" Teriak Upi.
Dan Sho, tidak peduli.
Saat Sho mulai hilang dari pandangan mereka, Sho bersender pada dinding sambil menutup wajahnya yang memerah dengan satu tangan.
"Gue tadi ngomong apaan sih. Kenapa wajahnya bisa gemesin banget gitu."
Sho memegang dadanya.
"Deket-deket sama Upi bener-bener ga baik buat jantung."
.
.
.
Fin.
Ada yang suka couple ini? Pasti bejibun dong. Mereka gemesin banget kan. Padahal diwebtoonya berantem mulu, tapi gemesss assdhajehjk.
Upi chara favoritku di Wee!!!
Walaupun dia rada toxic, tapi kocak🤣
Dan Shopi masih menjadi ship terkuat aku walaupun dinding pemisahnya tinggi plus kuat bgt. Keknya bakal susah berlayarnya. Tapi kita harus tetap optimis kawan mwehehee.
See you di couple selanjutnya.