Upi x Ayang Enzo

1.6K 142 31
                                    

"huwaaaaa, uang gue hilang. Gimana ini?" Panik Upi.

Perasaan tadi amplop itu ia pegang, tapi kenapa tidak ada. Hasil jerih payahnya selama ngebabu pada kak Umami hilang tanpa jejak, menciptakan gurat sedih diwajah Upi.

"Jadi ini siapa yang mau bayar?" Enzo yang dari tadi liatin kelakuan Upi yang sedang panik akhirnya bersuara.

"Uang gue cuma itu." Isak Upi.

Padahal Upi sudah bahagia karena untuk pertama kalinya ia bisa menghasilkan uang, dan sekarang uang itu hilang, membuat kebahagiaan Upi luntur seketika. Gampang banget Tuhan membolak-balikkan hati manusia.

"Ya udah gue yang bayar."

"Maaf." Upi merasa tak enak. Pasalnya ia yang menyeret paksa Enzo untuk makan bakso bareng dengan dalih 'gue yang traktir'.

"Udahlah ga usah di pikirin." Enzo jadi merasa prihatin melihat muka jelek Upi saat menangis yang sialnya menggemaskan.

Setelah mereka membayar (maksudnya Enzo), merekapun keluar.

Upi masih terisak. Enzo jadi ikutan sedih ngeliatnya.

"P-padahal uang itu bisa jadi bukti kalau gue bisa berguna juga buat keluarga, t-tapi kenapa harus hilang. Huwaaaa."

'duh nangisnya tambah kenceng dong.' batin Enzo rada panik. Ya soalnya ini dijalan. Nanti kalo ada orang lihat dan mikir yang iya-iya gimana.

"Kalau harimu berat, ya ga papa. Itu kan harimu bukan hariku. Jadi semangat." Enzo berkata tanpa dosa. Niatnya sih mau menghibur, tapi kayaknya kata-katanya kurang tepat deh.

Upi melirik tajam kearah Enzo sambil memberenggut.

'apaan sih ga jelas. Ga lucu juga.' dongkol Upi dalam hati.

Yang dilirik hanya tersenyum kikuk. Yah jadi ga enak kan.

"Ehm. Udahlah gue mau pulang. Besok jangan lupa ganti uang gue ya." Enzo berlenggang pergi.

Mendengar kalimat Enzo membuat Upi lemas seketika. Uang darimana? Upi berjongkok dan menyembunyikan wajahnya disela-sela lututnya.

'apes banget gue. Dapat duit kagak. Tombok iya, hiks'

.

.

Pluk

Tiba-tiba upi merasakan sesuatu dikepalanya.

'enak juga dielus pas lagi sedih gini'

Tapi tunggu. Buru-buru Upi mendongak, dan wajah rupawan yang pertama ia lihat. Ternyata Enzo. Upi kira Enzo sudah pergi, dan apa ini, telapak tangan Enzo masih setia mengusap kepala Upi.

Wajah Upi mulai memerah.

Upi kembali menyembunyikan wajahnya. Ia terlalu malu hanya untuk melihat wajah Enzo yang ternyata tidak kalah tampan dengan Sho. Apalagi ditambah usapan nyaman dikepalanya, seketika memporak-porandakan hatinya.

"Udah jangan nangis lagi. Gue tadi cuma bercanda. Lu ga perlu ganti uang gue kok. Anggap saja gue nraktir lu" Ucap Enzo masih dengan usapannya dikepala Upi. Rasanya Enzo tidak mau berhenti. Ada rasa menyenangkan dihati kala telapak tangannya bersentuhan dengan rambut halus Upi.

Upi hanya diam, dan masih menyembunyikan wajahnya.

Enzo menghela nafas.

"Hei lihat sini gue mau nunjukin sesuatu."

'duh nunjukin apaaan sih. Ga tau apa anak orang lagi salting.'

Upi masih menyembunyikan wajahnya. Ia masih malu.

"Ck. . Cepetan, ini uang lu bukan?"

Mendengar kata uang, Upi-pun langsung mendongak. Apa itu rasa malu, yang terpenting sekarang uangnya ketemu.

"Mana?" Tanya Upi antusias. Binar matanya membuat Enzo diam seketika.

'kenapa gemesin banget'

"Eilah ini anak malah bengong. Mana uang gue?" Teriak Upi membuyarkan lamunan Enzo.

"Ini bukan?"

Enzo menyodorkan seekor soang dimana terselip amplop dimulutnya.

Binar Upi kian melebar, dan itu tak luput dari penglihatan Enzo.

'duh gemashhh'

Entah bagaimana, Enzo tiba-tiba merasakan tubrukan pada tubuhnya, dan perlahan tubuhnya menjadi hangat.

Enzo mengerjap.

Upi sudah memeluknya erat, dan kontak fisik itu membuat jantung Enzo memompa lebih cepat.

Upi yang tersadar atas reflek tubuhnya yang memeluk Enzo, buru-buru melepaskan pelukan. Ia tersenyum kikuk.

"Ehe, maap reflek gue emang suka meluk kalo lagi seneng."

oh iya gimana nasib soangnya. Entahlah, mungkin pingsan karena kegencet tubuh perkasa Upi.

"Terimakasih Ayang." Seru Upi bahagia.

Kalau lagi bahagia emang suka manggil orang ayang (khusus cogan).

Upi melenggang pergi meninggalkan Enzo yang masih diam membisu.

Kata 'ayang' ternyata begitu berefek pada kinerja jantungnya.

"Kayaknya gue harus mulai jaga jarak deh sama Upi. Ga baik ternyata buat Jantung gue." Ucap Enzo sambil memegang dadanya.

.

.

.

.

"Wah Alhamdulillah dapet kupon sembako. Sering-sering gini ya Pi." Ucap Ibu Upi bahagia.

'lah bukan uang. Ga papa deh yang penting bisa bikin ummi seneng, tapi kalo tadi amplopnya ga ilang bakalan double malu nih gue.' batin Upi bersyukur. Ternyata semua musibah ada hikmahnya.

Fin.

Asli yah couple yang satu ini tuh bikin aku senyum2 terus kalo baca di webtoon. Tapi tetep tahta tertinggi masih dipegang Shopi, meskipun suka oleng sama Enzopi wkwkwk.

Typo adalah seni dalam menulis, jadi harap maklum😂

See you di couple selanjutnya.

UPI X PARA AYANG [WEE!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang