eps 5

2.1K 56 0
                                    

Hallo guys jangan bosen sama ceritanya ya ini baru awal dari cerita nya. Selamat membaca!!!
🥀🥀

"Aku mau disini, aku nggak mau pergi."

   "Kenapa? Elo bisa lanjutin sekolah disana. Kita akan satu sekolahan.sekolahnya lebih bagus dari pada sekolah disini."

"Ikut ya," bujuk nya lagi.

Aretha menunduk, lalu menatap wajah tampan disampingnya. "Aku nggak mau lanjutin sekolah."
        Pangeran mengerutkan keningnya."why?"
Aretha menghembuskan nafas panjang. " Nggak guna."

"Cewek peringkat satu seantero sekolah bilang sekolah itu gak guna?
  "Pangeran mencebik. "Gue tau Lo sedih,tapi bapak sama ibuk lo bakal lebih sedih kalo liat Lo gak ada semangat gini.

"Apa sih sok nasehatin!"

Kembali mencebik dan memilih  diam.

Ponsel pangeran berdering,sebuah panggilan telepon masuk.pangeran merogoh saku celananya, tertera nama papa di layar utama.

"Hallo," sapanya ."kita dirumah," jeda sebentar. Dengerin papa ngomong. "Ya." Lalu memasukan ponsel ke saku celana.
   Penatap gadis disampingnya. "Kata papa, papa sama Mama pulang nya agak malem."

🥀🥀

Pukul 10.00pm
   Aretha,Pangeran,pak Wira dan bu Yola turun dari mobil jemputan. Dengan lembut bu Yola mengulurkan tangan nya, membatu aretha turun dari mobil.
    "Sekarang, ini juga rumah kamu."
Merangkul aretha. Sedikit mengelus lengannya. Aretha kagum melihat rumah mewah berlantai dua, didepan matanya.
   Nggak nunggu yang lain, pangeran udah melangkah masuk lebih dulu. Yola menarik lengan aretha agar ikut masuk kedalam rumah. Lagi lagi aretha terkejut melihat isi rumah dari dalem rumah pengeran. Di  jogya aretha belum pernah melihat rumah sebesar dan sebagus ini.

   Bu Yola membawa aretha menaiki tangga tepian di samping tangga ada,dua pintu bercat putih yang berjajar.

    "Nah ini kamar kamu, yang sebelah nya kamar pangeran. Kalo kamu butuh apa apa panggil aja pangeran."

"Enak aja, kan ada bik sari. Kenapa harus gue." Tiba tiba pangeran datang dari bawah dan langsung melenggang memasuki kamar dan langsung menutup pintunya.

"Pangeran emang gitu, tapi aslinya dia baik kok." Tutur Bu Yola sambil mengelus tangan aretha.

"Yaudah kamu istirahat dulu sana, pasti capek kan?" Tanya Bu Yola kepada aretha yang diangguki sang empu.

" Yaudah kalo gitu mana juga mau istirahat."

"Emm.... Ma kamar mama dimana?" Tanya aretha. Karna dia belum tau dimana letak kamar sang mama.

"Kamar mama di bawah, yaudah kalo gitu mama mau kekamar dulu, kamu istirahat gih!" Perintah mama yang langsung dituruti aretha.

     Aretha memasuki kamar lalu menutup pintu. Duduk diatas tempat tidur, menghentakkan bokongnya lagi. Lalu tersenyum. "Empuk banget jauh beda sama kasur yang dirumah bapak." Ngomong sendiri.

Selesai kagum sama isi kamarnya Aretha membuka lemari baju. Masih kosong. Lalu teringat sama tas ransel yang dibawanya dari kampung. Memasukan baju kedalam lemari. Langkah nya tertuju pada pintu balkon yang masih tertutup gorden. Menyibak gorden yang menutupinya. Membuka pintu kaca itu.

Wwhhuuhss!
    Semilir angin malam menerpa wajah aretha, membelai rambut panjang yang dibiarkan terurai. Melangkahkan kaki keluar,lalu lengannya bertumpu pada pagar balkon.
  Menatap langit malam yang dipenuhi dengan bintang.

   "Lo ga tidur? Ini udah tengah malem." Melirik kesamping yang ternyata sudah ada pangeran yang sedang berdiri menyelipkan barang nikotin di selah selah jarinya. Lalu menghisapnya dan detik itupun asap mengepul ke udara.

Tanpa berkata Aretha segera masuk dan mengunci pintu nya dia tidak suka dengan bau rokok.

Dia benci dengan bau rokok, karna bapak nya pun tidak merokok, dia langsung merebah kan tubuhnya dia ranjang yang dia bilng emnpuk tadi. Tidak menunggu waktu lama, aretha langsung terlelap memasuki alam mimpinya.

PERJODOHAN ANAK SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang