TYPO BERTEBARAN!!!
“HAPPY READING“
Suara gemericik air berjatuhan di lantai. Dengan satu makhluk hawa yang sedang menikmati air hangat dengan nyamannya. Sambil bersenandung kecil ia terus mengguyur badannya di bawah shower.
“ Astaga, ALA CEPETAANN“
Merasa namanya di panggil gadis di dalam kamar mandi itu tersentak kaget dangan mulut yang mengeluarkan umpatan karna suara yang memanggilnya dengan keras.
“anjing kaget.“ gumamnya pelan setelah tersentak kaget. “SABAR BENTAR LAGI GUE SELESAI“ jawabnya tak kalah keras.
“ LAMA BERANGKAT SENDIRI GUE OGAH NUNGGUIN.“
“ IYA IYA INI UDAAH“ sambil mengenakan bathrobe berwarna pink dengan buru buru.
Ia lalu membuka pintu dan ia melihat gadis dengan wajah persis seperti wajahnya menatapnya datar di tepi kasur. Sangat datar.
Yang di tatap datar pun hanya memberikan cengiran andalannya membuat gadis yang menatapnya datar merollingkan matanya jengah.
“ 10 menit ngga keluar gue deluan. Ngga ada alesan.“ setelah mengucap itu gadis itu keluar dari kamar dan menyisakan gadis yang baru selesai mandi sedang bersiap siap dengan terburu buru. Sepertinya buru buru adalah bagian dirinya.
Berbeda dengan gadis ini. Gadis yang menatap datar tadi. Ia sudah siap dari awal. Ia sedang menuruni tangga dengan santainya tak lupa ponsel yang ia genggam serta arah matanya ke ponsel.
Wanita yang berstatus ibu mereka melihat itu langsung menggelengkan kepalanya. Hal itu sedah biasa. Tapi tetap saja ia akan memberitahu.
“berapa kali mama bilang kalo jalan matanya jangan ke hp hmm.“ tegurnya.
Gadis itu langsung mendongak dan tersenyum. Ia menurunkan hpnya dan bergegas menghampiri sang ibu.
“ morning ma“ sapanya dengan kecupan di pipi sang ibu.
“ ala mana ra? Baru bangun?“
“ pasti ma“
Wanita itu menggelengkan kepala lagi. Sikap kedua anaknya ini tidak pernah berubah. Yang satu tipikal tepat tapi lambat yang satu lagi tipikal cepat tapi pelupa. Jadi semua setara.
“papa mana mah?“
“masih mandi, sarapan deluan aja papa berangkatnya agak siang jadi baru bangun juga“
“cocok“ celetuk aratha.
“siapa?“
“ala sama papa hehe“
Mama menggeleng. Anaknya ada ada saja memang.
Keluarga ini sudah seperti keluarga impian orang orang. Kebahagian yang tercipta tidak pernah habis disini. Ikatan keluarga mereka sangat erat. Bahkan kakek nenek dari ibu dan ayah pun mereka dekat. Tidak ada jarak.
Sang ayah. David Ebigail Fellano. Pemilik perusahaan yang terbilang sukses turun temurun.
Sang ibu. Sceila Vanya Anderson. Seorang pemilik butik terkenal dengan hasil jerih payahnya sendiri. Ayah ibunya saja pintar, tidak mungkin anaknya tidak. Mereka memiliki dua putri kembar setelah 2 tahun menikah.
Yang pertama adalah Alatha scelava fellano. Gadis yang terlahir cantik dengan proporsi sempurna. Saat lahir pun wajahnya cerah dan mudah tersenyum. Yang pasti anaknya tidak pemilih sedari kecil. Dan saat menginjak umur 10 tahun ia mempunyai kekasih yang terus berganti hingga sekarang.