semampunya.. jangan terlalu memaksa, karena perlu waktu yang lama untuk kembali percaya dan berdamai dengan rasa kecewa.
.............................................................
..............................................
..................................
...........................
Prang
"CUKUP AZKA, BAGAIMANAPUN JUGA DIA ITU IBU KAMU " teriak seorang pria berumur tersebut di hadapan sang anak.
"ENGGA PAH!! MAMA AZKA ITU CUMA SATU, PEREMPUAN ITU CUMA MAU POROTIN HARTA PAPAH!!."
"HARUS BERAPA KALI SIH AZKA BILANG SAMA PAPA. AZKA MUAK LIAT WAJAH DIA"
nafas azka memburu dengan wajahnya yang kini sudah merah padam menahan gejolak amarahnya agar ia tidak kelepasan.
mau bagaimanapun juga kini yang ada di hadapan nya adalah ayah nya sendiri.
ayah yang sudah membesar kan nya, ayah yang selama ini sudah menafkahi nya.
Namun semua ini sudah melebihi batas, azka tau kalau berteriak dan membentak orang tua itu salah dan dosa tapi mau bagaimana lagi.
wanita tidak tahu diri yang kini sedang memperhatikan perdebatan nya dengan sang ayah itu lah yang menyebab kan kebahagian nya hancur.
Karena wanita yang kini menyangdang status sebagai ibu tiri nya itulah azka harus kehilangan sang mama.
karena kesalahan yang di perbuat ayah dan wanita tidak tau diri itu azka kehilangan satu satunya malaikat penyemangat hidupnya.
Apalagi setelah tau bahwa wanita itu ternyata adalah selingkuhan sang ayah, azka jadi semakin membencinya.
Azka tidak membual soal ia yang mengatakan kalau wanita itu hanya ingin harta dari sang ayah.
pasalnya azka sendiri yang memergoki ibu tiri nya itu jalan berdua an dengan lelaki lain dan mengatakan kalau ia hanya mengingin kan harta ayah nya saja.
Sayangnya barang bukti yang ia dapat sudah terlebih dahulu di hapus oleh wanita ular itu.
Aaarrgggghh azka sangat ingin menendang wanita itu keluar dari rumahnya sekarang juga.
Plak
Perih
itu yang di rasakan azka saat ayahnya menapar pipi sebelah kirinya dengan kuat.
hingga membuat azka tersungkur ke lantai dan ujung bibirnya robek.
namun rasa perih di pipinya tidaklah sebanding dengan rasa sakit di hatinya.
untuk pertama kalinya sang ayah berani main tangan hanya untuk membela wanita sialan itu.
ini adalah kali pertama dalam hidupnya sang ayah menamparnya,
bahkan dulu saat azka tak sengaja menggores mobil baru milik ayah nya azka hanya di nasihati dan tidak pernah main tangan.
Namun hanya karena selingkuhan yang ayahnya bela ini ia mendapatkan tamparan yang sangat keras hingga ujung bibir nya sobek,
dalam sejenak suasana di ruang tengah rumah megah itu terasa lenggang dan hampa, sang ayah kini menyadari apa yang sudah ia lakukan pada sang anak.
namun egonya yang tinggi membuat nya enggan untuk sekedar menatap sang anak dan mengucapkan kata
"maaf"
"hahahaha....bagus pah.. tampar lagi aja azka pah, tampar, nih pah yang sebelah kanan belum nih."
"AYO PAH TAMPAR AZKA TAMPAR. Azka ga nyangka.. cuman karena selingkuhan papa itu, papa tega nampar anak kandung papa?"
"Kemana papa nya azka yang dulu.. papa nya azka yang selalu ada saat azka butuh, papa nya azka yang ga pernah ngebentak azka dan main tangan sama azka, dimana papa yang dulu selalu ngebela azka?" lanjut nya.
suara azka kini terdengar bergetar, sekuat tenaga azka menahan agar tangis nya tak pecah.
Ia tak ingin di anggap sebagai anak cengeng, tapi azka tidak dapat berbohong....
ini sakit, hati nya sakit. Sangat sakit.
" kamu sudah keterlaluan azka, kamu menuduh ibu kamu yang engga-engga. Padahal papa liat sendiri kalau ibu kamu selalu ada di rumah, dan papa juga selalu mergoki kamu masuk kedalam ruangan papa saat papa tidak ada di rumah." Ucap sang ayah.
jujur sebenarnya ia juga bingung harus percaya kepada siapa, di satu sisi ada anak nya.
anak kandung nya sendiri yang kini menuduh istrinya berselingkuh dan hanya mengingin kan hartanya saja.
tapi ia juga sering sekali mendapati sang anak berada di dalam ruangan kerja nya dengan gelagat yang mencurigakan.
dan di sisi lain ada sang istri ke 2 yang bahkan kini terlihat ketakutan dan dengan sorot mata yang menatap nya seakan berkata kalau semua yang di ucapkan oleh azka adalah bualan semata.
" sudah azka duga..papa lebih percaya sama wanita itu kan? Okey.. fine pah, sekarang papa pilih. Papa pilih azka atau wanita yang sudah bikin mama meninggal itu" ujar azka dengan mata yang berkaca kaca dan memerah.
air matanya bisa jatuh hanya dengan satu kedipan mata saja.
namun ia tetap menatap lurus netra kelam sang ayah dengan tatapan memohon untuk percaya padanya.
"AZKA ADITYA BRAMASTA!!"
"JAWAB AZKA PAH, PAPAH PILIH SIAPA? AZKA ATAU WANITA ITU?!!" balas azka.
Melihat keterdiaman sang ayah azka pun terkekeh getir, air mata yang ia tahan mati matian pun kini sudah terjatuh.
hanya melihat dari tatapan ayah nya saja azka tau bahwa yang di pilih oleh ayahnya bukan lah dia tetapi wanita itu,
dengan langkah pelan azka mendekati ayahnya dan menatapnya tepat pada netra kelam sang ayah, mengamati setiap inci dari sang ayah, kemudian melenggang pergi.
"kalau papa memang milih dia gapapa biar azka aja yang pergi dari sini, dan lo selamat, lo udah ngambil kebahagian gue satu satunya, lo menang." Setelah mengucapkan itu azka dapat melihat bahwa wanita di hadapan nya itu tersenyum tipis,
ah lebih tepatnya tersenyum mengejek kepada azka yang telah dengan mudah menyerah.
dan setelahnya azka pun melangkah keluar dari rumahnya dengan perasaan yang campur aduk.
WUUUHUUUU BACKK WITH ME ahahaha sorry ya lama up nya, btw gimana nih yang ujian? tetep semangat yaaa, yang baru mau ujian juga semangat belajarnyaa
jangan lupa vote + komenn bebss muachh bubayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN DREAM CHASERS [ENHYPEN OT7]
Roman pour AdolescentsTujuh pemuda yang kehidupan nya di hancurkan oleh takdir, kemudian saling di pertemukan oleh semesta. Tangis, tawa, amarah, dan kebencian menjadi satu. Badai mulai datang seiring berjalan nya waktu. Akan kah mereka bisa mempertahankan kan persahabat...