Eemmh
Sebuah lenguhan kecil keluar begitu saja dari bibir mahesa, dengan mata yang masih terpejam ia pun tersenyum kecil.
Kursi mobil yang ia duduki ini benar-benar empuk sekali,
rasanya mahesa tidak ingin pergi meninggalkan mobil milik tante yang ia temui di café tadi.
Ah, mahesa jadi bepikir untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa membeli mobil seperti milik tante ini.
"aduh, ini mobil kenapa empuk banget sih kursinya, kan gue jadinya gamau bangun" batin nya.
Mahesa pun segera berbalik badan, tangan nya merapa pada kursi di sebelahnya,
matanya yang terpejam itu pun mengernyit bingung.
"perasaan gue aja..atau ini kursi memang lebih luas sama lebih lebar? Empuk banget lagi." Batinnya bingung.
Namun, sedetik kemudian mahesa segera membuka matanya dengan lebar,
dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati dirinya yang tengah tertidur di sebuah kamar yang sangat luas.
Mahesa yakin jika kamar yang ia tiduri ini luasnya melebihi kamar kos milik nya.
"anjir gue dimana?!" pekik nya panik.
Dengan cepat ia segera bangkit dari kasur empuk itu, satu-satunya yang terlintas dalam pikiran nya itu adalah tante-tante yang tadi ia temui di café.
Baru saja akan membuka pintu, tiba-tiba pintu itu sudah di buka terlebih dahulu dari luar,
menampak kan seorang pemuda yang sangat mahesa kenal.
"juan?"
"eh? Kirain abang belum bangun, mangkanya mau juan bangunin. Ayo bang turun, tadi bang reyhan sama yang lain udah masak makan malem." ujar juan.
Karena bingung dan juga nyawanya yang belum terkumpul semua,
mahesa hanya mengikuti langkah juan yang menuruni tangga dan berjalan memasuki ruang makan yang terlihat megah.
"satu,dua,tiga,empat,lima..e-enam..tujuh?"
hitung mahesa dengan matanya yang masih menyipit.
Namun tak lama setelahnya, ia membelalak kan matanya terkejut.
"LOH KOK KALIAN ADA DISINI??!!" teriaknya terkejut.
Juan yang memang berada di sebelah mahesa dengan segera memukul pundak mahesa cukup kencang,
masalahnya, mahesa berteriak tepat di sebelah kupingnya dan itu membuat telinganya jadi sakit dan sedikit berdengung.
“ biasa aja kali bang, sakit nih kuping gue gerutu juan.
Namun, mahesa tetap tidak memperdulikan juan yang sedang memisuhinya itu,
ia melangkah mendekat ke salah satu bangku dimana ricky duduk dan menatap nya dengan sendu.
"ini kenapa sih? Kok kaluan bisa ada di sini?" Tanya mahesa untuk kesekian kalinya.
Melihat reaksi bingung mahesa, mereka hanya terkekeh pelan.
Kemudian wanita satu satunya yang berada di ruangan itu pun bersuara, dan menyuruh mahesa untuk duduk terlebih dahulu dan menikmati makan malam nya.
" habis makan nanti tante bakalan jelasin kok, sekarang kita makan dulu. Kasian adek-adek kamu yang lain tuh udah nungguin dari tadi ujar" wanita tersebut.
Dengan patuh, mahesa pun duduk di bangku kosong di sebelah satya.
Sebenarnya, ada banyak sekali pertanyaan yang ada dalam kepalanya saat ini,
namun mahesa berusaha sebisa mungkin untuk menahan mulutnya agar tak melontarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Maka dari itu mahesa pun memakan makan malamnya dengan cepat, ia ingin segera mendengar penjelasan dari wanita tersebut.
Sesuai dengan perjanjian tadi, setelah selesai makan malam ke tujuh pemuda tersebut kini sudah duduk dengan rapi di sebuah rungan yang mereka yakini adalah ruang keluarga,
mereka sedang menunggu kedatangan sang pemilik rumah karena sedari tadi,
setelah selesai makan malam wanita tersebut pergi entah kemana.
"jadi..ini kalian kok bisa ada di sini semua?"
suara mahesa lah yang pertama kali nya memecah eheningan di antara mereka.
"gatau, gue tadi lagi di kampus bareng sama rey. Rencana nya gue mau ke kosan nya rey, eh tapi malah ketemu tante itu terus dia bilang lo ada di rumah nya dan nunggu kita, yaudah kita ikut aja." jawab azka yang di bales anggukan oleh reyhan.
"taunya sampai sini lo nya malah molor" sinis rey.
"kalau 4 bocil ini, kok kalian bisa ke sini? Apalagi sean, bukan nya lo punya jadwal les ya?" Tanya mahesa lagi.
"iya, tadinya gue udah mau berangkat les, tapi tiba-tiba waktu gue udah di tempat les, si ricky sama juan ada di sana terus nyeret gue ke mobil tantenya,"
"eh taunya pas masuk di dalam juga udah ada saya" jawab sean, mewakili ketiga teman nya.
Mendengar itu, mahesa pun mendengus kasar sembari memijat pelipisnya.
Ia tidak tau apa yang di ingin kan oleh tante-tante itu, tapi ia harap semoga itu bukan lah hal yang buruk.
![](https://img.wattpad.com/cover/307621863-288-k898253.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN DREAM CHASERS [ENHYPEN OT7]
Novela JuvenilTujuh pemuda yang kehidupan nya di hancurkan oleh takdir, kemudian saling di pertemukan oleh semesta. Tangis, tawa, amarah, dan kebencian menjadi satu. Badai mulai datang seiring berjalan nya waktu. Akan kah mereka bisa mempertahankan kan persahabat...