pulang

55 5 0
                                    


Terhitung sudah hampir satu minggu sean berada di rumah sakit, selama satu minggu pula teman-teman nya bergiliran untuk menjaganya di rumah sakit di karenakan orang tua sean yang sedang ada perjalanan bisnis di luar negeri, 

masalah sekolah, sean sudah ijin kepada gurunya, bahkan wali kelasnya pun sempat mengunjungi nya beberapa waktu yang lalu.

Dan tepat pagi ini, sean sudah di perbolehkan untuk pulang, luka jahitan di pergelangan tangan nya memang belum sembuh sepenuhnya, tapi setidaknya luka itu sudah tidak terlalu sakit seperti saat pertama kali. 

Hari ini hanya azka saja yang menemani sean dan membereskan barang bawaan sean, karena yang lain nya sedang sekolah juga kuliah dan juga mahesa yang harus bekerja part time di pagi hari.

"sudah semua kak?" Tanya sean yang duduk di ranjang nya, ia sedari tadi hanya duduk diam sambil terus memperhatikan azka yang mondar mandir membereskan baju-baju serta barang bawaan lain miliknya kedalam tas yang lumayan besar.

"sudah, ayo. Lo bisa jalan sendiri kan? Kalau masih lemes gue ambilin kursi roda aja" ujar azka sembari mendekati sean dan membantu nya untuk beranjak dari ranjang nya.

"gue gak lumpuh kak, astaga ga usah lebay deh sampai harus pakai kursi roda segala, gue udah kuat jalan kok" balas sean.

Setelahnya kedua pemuda itu berjalan berdampingan, keluar dari area rumah sakit. Begitu keluar sean langsung menghirup udara dengan rakus, sean benar-benar rindu udara di luar ruangan.

 Pasalnya selama satu minggu ini ia tidak pernah keluar ruangan dan hanya berbaring saja di ranjang nya.

Setelah itu azka segera mengajak sean untuk memasuki mobil nya yang sudah terparkir apik di tempat parkir yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"mau makan dulu gak? Udah jam 9 nih" tawar azka.

Dengan senyum yang mengembang, sean pun mengangguk semangat.

"mau! Tapi lo yang traktir ya kak, gue lagi ga bawa dompet nih" jawab sean.

"anjir lu" umpat azka.

Sean tidak membalas, ia justru hanya terkekeh geli melihat wajah azka yang tertekuk kesal, mungkin kah ini efek samping dari terlalu sering bermain dengan ricky? Ia jadi ikut jahil.

Ternyata apa yang di ucapkan ricky ada benarnya juga. Waktu itu sean pernah bertanya mengapa ricky sangat suka menganggunya dan membuat nya kesal lalu ricky menjawab.

"gaada sih kak cuman gabut aja, tapi gue suka liat muka orang kalau lagi kesel, jadi lucu aja gitu. Apalagi muka lo kan baby face jdi gue makin suka deh jailin lu nya"

Setelah itu azka langsung saja menancapkan gas mobil nya menuju sebuah restoran sederhana yang berada tidak jauh dari rumah sakit, azka memilih restoran ini karena ia dan yang lain nya cukup sering untuk makan di sini selama menjaga sean di rumah saki. 

Dan menurut dirinya juga yang lain, makanan di restoran ini bahkan terasa lebih enak di bandingkan dengan restoran bintang 5.

Walaupun tempatnya tidaklah mewah, namun rasa dari makanan di sini benar-benar lezat dan azka bisa menjamin kalau sean juga pasti akan suka.

"kirain lo bakalan bawa gue ke resto bintang 5" cibir sean.

" di sini bahkan lebih enak di bandingkan resto bintang 5, lo harus coba." Jawab azka.

saat ini mereka sedang berjalan masuk kedalam restoran sederhana itu, setelah menemukan tempat duduk azka langsung saja memesan seporsi ayam kremes dengan sambal manga di ikuti dengan sean yang memesan menu yang sama dengan azka.

"lo ga boleh makan yang pedes-pedes dulu se." peringat azka, mendengar itu sean mencebik kesal.

"yaudah deh, ayak kremes aja. Tanpa sambel" ujar sean.

Sesudah memesan sean hanya diam melamun, sedangkan kini netra azka melihat siluet seseorang yangat di kenal nya,

 ia terus memperhatikan siluet itu bahkan hingga orang itu duduk berada tak jauh darinya dan sean azka masih tetap memperhatikan nya. ia bahkan hampir tidak berkedip sama sekali.

Melihat azka yang begitu memperhatikan sesuat membuat sean bergidik ngeri, azka bahkan tidak berkedip sama sekali. Dengan sengaja, sean pun menampar pipi azka. 

Bukan tamparan keras, melainkan hanya tampolan lembut yang membuat kepala azka jadi sedikit oleng dan tubuhnya yang hampir terjatuh dari kursi.

"anj- astagfiullah ga boleh kasar sama bocil..inget ka dia baru keluar dari rumah saki, maklumin aja. Mungkin otak nya jadi rusak karena kebanyakan antibiotik" gumam azka, 

tapi tetap saja sean dapat mendengar hal tersebut membuat matanya melotot ke arah azka. Pendengaran nya itu sangat tajam.

"gue denger!" sentak sean.

"ya terus? Masalah buat loch?" jawab azka jutek.

"iya lah la-"

"permisi..ini pesanan nya kak" ucapan sean kini terpotong karena pesanan mereka yang telah tiba. Melihat pelayan itu wajah sean yang tadinya julid langsung saja berubah menjadi tersenyum secerah matahari di luar sana.

 Membuat azka yang melihatnya merotasikan mata nya malas.

"makasih mas" jawab sean.

"kak, nih pesenan lo. Makan gih" ujar sean sembari meletak kan pesanan milik azka.

Namun azka tidak merespon sama sekali, kini pandangan azka kembali tertuju pada seseorang yang sangat ia kenal sedang bermesraan dengan orang lain, seringai an kecil itu pun timbul begitu saja di wajah tampan itu, membuat siapapun yang melihat nya jadi ngeri sendiri.

 Azka itu baik, kelewat baik malah.

 Tapi jika melihat ekspresinya yang sekarang mungkin orang-orang akan berpikir lagi untuk mengatakan bahwa ia orang yang baik, di mata sean saja wajahnya saat ini sangat mirip dengan criminal kelas kakap.

"kak, anjir lo jangan bikin gue takut dong" ucap sean yang dari tadi merasa sangat tidak tenang memakan makanan nya, mendengar itu azka hanya terkekeh geli.

"hehehehe..sean..hehehehe"

Dengan cepat azka segera mengeluarkan ponselnya dan mengarahkan nya pada makanan nya dan juga sean yang sedang mangap. membuat azka jadi tertawa keras karena wajah meme sean.

"bagus juga nih kalau di bikin stiker xixixixi" bisik azka pelan pada dirinya sendiri, melihat azka yang sedang cekikikan sendiri membuat sean benar-benar takut sekarang. Azka ini ga punya ke pribadian ganda kan? Batinnya.

Setelah kembali memasuk kan benda pipih itu kedalam kantong celana nya, azka segera memakan makanan nya dengan wajah yang terus saja tersenyum sumringah. 

 bahkan ketika sean yang sedang memperhatikan nya tersedak, azka langsung saja mendekatkan orange juice miliknya ke arah sean dengan senyum yang masih terpasang di wajah nya.

"FIKS KAKAZKA SELAIN PUNYA KEPRIBADIAN GANDA, DIA PASTI JUGA PSIKOPAT" teriak batin sean.











OLAAA SIAPA YANG KANGENNNN 

jujur sebenarnya aku udah mau ngeupload ini dari hari sabtu kemaren sih, tapi gatau kenapa wattpad aku tiba-tiba eror dan ga bisa di buka, tiap kali aku pencet pasti bakalan bailk lagi ke home, jadi aku coba diemin aja dan alhamdulillah nya sekarang bisa lagi yeayyy

jangan lupa tinggalkan jejakkk



see ya!!

SEVEN DREAM CHASERS [ENHYPEN OT7] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang