i'm a mess sometime's
Sang bagaskara mulai terlihat dari ufuk timur, cahaya nya yang terang namun hangat itu tidak berhasil mengusik tidur seorang pemuda yang masih berada di bawah selimutnya.
Enggan untuk beranjak dari kasur kesayangan nya, jam bahkan sudah menunjukkan pukul 06.05.
namun pemuda itu tidak menunjuk kan tanda-tanda akan beranjak dari kasurnya, padahal ia harus bersekolah hari ini.
TOK
TOK
TOK
Pintu yang di ketuk dari luar itu lah yang berhasil mengganggu tidur nya, tapi dia masih enggan untuk beranjak,
kepalanya terasa berat untuk di gerakkan dan matanya pun terasa sangat panas jika di buka.
Dengan suara serak khas orang baru bangun tidur ia menyuruh orang yang ada di depan kamarnya itu untuk masuk.
Toh ia adalah tipe orang yang tidak suka mengkunci pintu kamarnya.
" masuk, pintunya tidak terkunci kok."
Perlahan orang itu memasuki kamar bernuansa abu-abu hitam itu, kamar yang sangat bersih dengan bau manis coklat yang menyeruak di segala penjuru ruangan ini.
Netra orang tersebut beralih memperhatikan seorang pemuda yang masih saja meringkuk di atas kasurnya dengan selimut yang menutupi badaan nya hingga leher.
Alis orang itu menukik tajam tanda tak senang, dengan langkah cepat ia mendatangi kasur pemuda itu dan bersiap untuk menarik selimut yang menutupi tubuh pemuda itu, yang tak lain adalah anak nya sendiri.
Namun niat nya yang akan menarik selimut pemuda itu urung ketika dengan tak sengaja tangan nya bersentuhan dengan pipi anak nya,
ia mengernyitkan dahi nya dan langsung memegang dahi anaknya.
"dia sakit?" batin nya
Ia kemudian mendengus kasar. Tumben sekali anaknya ini lemah?
Bukan kah seharusnya ia sudah terbiasa dengan hukuman yang selalu ia berikan, biasanya juga anaknya ini tidak pernah jatuh sakit setelah ia menghukum nya.
Tapi kenapa sekarang badan anak nya justru demam tinggi?
"aish merepotkan" gumam nya.
"sean bangun, kau harus sekolah. Liahat sekarang sudah hampir pukul 7 pagi, kau bisa terlambat. Bagaimana kau bisa menjadi ahli waris ku jika kau pemalas, cepat bangun." Perintah nya.
Dengan perlahan netra coklat hazel itu terbuka, sean mengerjapkan matanya beberapa kali berusaha menatap sang ayah yang berdiri di hadapan nya.
"pah..sean pusing, sean lagi sakit. Sean ijin sehari ga masuk sekolah ya pah.. sean ga kuat, sean janji bakalan tetap belajar selama di rumah, ya pah. Sehari aja sean ijin nya" pinta sean.
Mendengar permintaan sang anak membuat nya tertegun untuk beberapa saat.
bohong jika ia tidak khawatir dengan kondisi anak nya yang sedang sakit ini, tapi ego dan gengsi nya lebih mendominan.
Ia ingin putra semata wayang nya ini menjadi lelaki yang kuat dan cerdas sepertinya.
ia ingin putra nya ini selalu menjadi nomor satu karena hanya sean lah satu satu nya ahli waris nya.
"baik, tapi hanya untuk sehari, dan kau harus tetap belajar dan pergi les nanti. Jika tidak papa akan menghukum mu lagi seperti kemarin"
mendengar itu sean hanya bisa bernafas lega, dengan lemah ia mengagguk kan kepala nya, setidak nya ia bisa istirahat untuk beberapa saat sebelum pergi les nanti malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/307621863-288-k898253.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN DREAM CHASERS [ENHYPEN OT7]
Novela JuvenilTujuh pemuda yang kehidupan nya di hancurkan oleh takdir, kemudian saling di pertemukan oleh semesta. Tangis, tawa, amarah, dan kebencian menjadi satu. Badai mulai datang seiring berjalan nya waktu. Akan kah mereka bisa mempertahankan kan persahabat...