11

1K 129 1
                                    

"Januuuu hellloooo selamat pagiii" sapa Keira pagi ini, iya seperti biasa kegiatan rutin Keira yaitu lari pagi sama makan bubur di abang langganannya. Btw karena merasa takut Janu risih, jadinya sekarang Keira jarang memanggil Janu dengan panggilan Junpyo.

"Hai" sapa Janu cuek
Walau balasan sapaan Janu cuek, Keira tetap suka. Namanya juga Keira Bucin Lavanya kan.

"Jan anu..." ujar Keira sambil mengimbangi larinya Janu

"Apa?" Tanya Janu jutek

"Eh nggak...." Keira langsung sungkan melanjutkan ajakannya ke Janu. Janu yang tersadar melihat respon Keira pun langsung mengatakan.

"Iya ada apa tetangga?" Tanya Janu sambil memelankan ritme larinya.

"Mau makan bubur abang buren gak?"Ajak Kei, namun dalam hati kei pun. "GAK PAPA GUA MAH DITOLAK, YANG PENTING YAKIN DAN UDAH USAHA"

"Boleh" jawab Janu singkat, namun karena efek melamun, Keira pun tidak fokus.

"Oh yaudah gapapa kalau gak mau" ujar Keira tidak sadar

"Hah?" Ujar Janu bingung

"Loh?"

"Ayo makan buburkan" kata Janu

"Ehhhh serius mau?" Ujar Keira dengan senyum merekah

"Kebetulan gua laper. Mumpung libur gua gak buru-buru" ujar Janu, demi Tuhan saat itu juga Keira ingin berteriak senang.

Orang-orang disekitar hanya memandang Janu dan Keira dengan tatapan iri.

"Wah gila ya cowoknya ganteng cewek cantik gitu. Perpaduan komplit banget" puji salah satu orang yang sedang duduk santai.

"Nu, gua aneh ya?" Ujar Keira merasa risih saat orang-orang orang melihatnya. Mungkin karena lagi bersama Janu orang-orang langsung jadi fokus memandang.

"Iy.. eh gak" ujar Janu hampir kecoplosan.

"Oh Yaudah lu duduk, gua pesenin ya" ujar Kei mencoba acuh dengan tatapan orang-orang percaya aja diamah ama Janu.

"Bang, kei pesan buburnya dua ya" ujar Kei

"Ciee, itu ya cowok yang eneng omongin waktu itu, Yang itutuh yang mau naklukin cowok" kata abang bubur sambi melirik lirik Janu.

"Husss udah udah, ihhh Kei malu. Fokusnanti buburnya malah masuk gelas" ujar Keira

"Siap neng tenang. Udah pro ini"

Janu yang sedari tadi memantau Keira hanya bisa geleng-geleng kepala, jika bukan karena ambisnya ingin membuat Keira jatuh suka, tidak mungkin dia duduk makan bubur dengan Keira sekarang.

" sering lu makan bubur disini?" Tanya Janu saat Keira sudah duduk

"Sering banget nu, udah langganan banget. Dulu waktu mas Keenan gak sesibuk sekarang makannya berdua mulu. Sekarang sendiri" cerita Keira, tentu saja respon asli Janu berbeda dengan yang dia perlihatkan.

"Oh kakak lu yang kemarin itu? Jarang banget gua liat" peduli setan batin Janu.

"Iya sibuk banget. Gila kerja dia mah, sama kayak mami papi"

Hello JanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang