• Part Three •

372 21 3
                                    

Bel pulang telah berbunyi membuat para murid murid berbahagia dan langsung berlari keluar kelas dengan cepat. Clara, dia menunggu semua yg berada di kelas sudah menghilang baru lah dia akan melangkah menuju keluar kelas.

Pulang sekolah, Clara tidak pulang ke kost terlebih dahulu melainkan langsung bekerja di tokoh manis manisan yg mengangkat kardus yg berisikan makanan manis,beras, dll.

Rasa sudah tidak ada lagi murid murid yg berada di sekolah, walau hanya dua atau tiga orang saja. Clara pun pulang.

"Huft... Semangat Clara!" Serunya seraya berjalan menuju halte.

.......

Sampai di tokoh tempatnya bekerja, Clara langsung mengganti baju dengan gamisnya. Usai mengganti baju, ia langsung bergegas mengangkat kardus kardus dari mobil truk kecil itu ke dalam tokoh.

Begini pekerjaan Clara yg setiap hari harus bekerja keras demi memenuhi kehidupan sendiri. Clara tak pernah sesekali mengeluh atas kehidupannya, ia tau ini semua sudah menjadi takdirnya.

Dan Clara yakin meskipun dia hidup sendirian tanpa kedua orang tua. Sudah ada rencana yg indah untuk dirinya dari sang pencipta.

Bruk

Clara tersandung batu entah ia memikirkan apa sehingga tak melihat ke arah depan.
Kardus yg di bawa Clara terjatuh mengakibatkan isi isi yg di dalamnya rusak.

"Astaghfirullah," kagetnya panik.

Bos yg melihat itu pun menghampiri Clara dengan wajah panik campur amarah.

"Kamu ini gimana sih! Kalo jalan tuh liat liat." Marah bos nya.

"Duh, maaf ko maaf... Ini salah saya sekali lagi maaf ko Edwin.." ucap Clara merasa bersalah.

"Maaf maaf, maaf kamu gak bisa bikin barang saya sempurna lagi" jawab bos Edwin.

Clara meringis, ingin ganti rugi juga dia belum gajian.
Namun rasa bersalah mendalam di hatinya.

"Kamu sekarang saya keluarkan dari pekerjaan ini, dan gaji kamu di potong untuk ganti rugi ini." Ucap Edwin.

"Ko saya mohon ko jangan keluarkan saya, saya gak tau lagi harus cari kerja dimana.." Clara menangis memohon agar tidak di keluarkan dari pekerjaannya.

"Gak bisa!, Saya cari karyawan yg gak begini,"

"Ini ambil, gaji kamu"

Edwin menggambil sepuluh lembar uang merah di dalam dompetnya dan memberikannya kepada Clara.

Clara melihat uang yg masih di tangan Edwin. Ia sekarang pasrah, di ambil nya uang itu dan mengucapkan kata terima kasih berkali kali sampai Edwin kembali ke dalam tokoh.

Ia menghapus bekas air mata yg tersisa. Jika saja dia lebih berhati hati dan fokus terhadap pekerjaannya , maka tidak mungkin dia sekarang di keluarkan dari pekerjaannya.

Menatap kosong uang yg berada di tangannya.
"Hufft...."

"Ceroboh banget kamu Clara.." gumamnya.

"Sekarang mau cari kerjaan di mana lagi coba"

Clara beranjak dari sana meninggalkan tokoh itu, dia melihat jam di ponselnya yg menunjukan pukul 17.08.

Waktu sudah sore, ia harus kembali ke kost an untuk beristirahat. Soal pekerjaan besok ia akan mencari sampai dapat.

****

Tanpa Clara sadari ada seorang yg sedari tadi memperhatikannya.

"Zahra..." Lirihnya melihat kejadian itu.

ARKHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang