Ta, kamu pernah makan es krim?" Tanya Neira.
"Pernah." Jawab Tarta.
Jangan tanya mereka ada dimana. Mereka sedang dirumah masing-masing saat ini.
Ini hanya dialog mereka sebulan lalu saat Tarta Neira latihan Olimpiade. Lebih tepatnya, cerita Tarta dan Neira setelah latihan Olimpiade. Neira olimpiade sastra. Tarta olimpiade kimia.
Kimia? Bukankah Tarta anak Sastra? Bagaimana bisa ikut olimpiade pelajaran IPA?. Pasti pertanyaan ini banyak yang tanya.
Jangan salah. Tarta dulunya anak IPA, tapi sangat suka sastra. Jadi pindah jurusan.
Karna hal itu juga dia bertemu dengan Neira dan duduk sebangku dengan Datra.
Kenapa nama Datra selalu ada diantara mereka? Apakah aku jatuh cinta? Apakah penulis ini jatuh cinta pada Datra?
Sudahlah.
******
Gambaran hari itu seperti biasa, pagi datang ke-sekolah, istirahat, masuk kelas, dan yang ikut Olimpiade lanjut ambil kelas tambahan.
"Ta, kamu pernah makan es krim?."
"Pernah." Jawab Tarta.
"Naik motor, pernah?" Tanya Neira lagi.
"Pernah."
"Manjat pohon pernah gak?" Neira bertanya untuk ketiga kalinya.
"Pernah."
"Makan permen?.l"
"Pernah, kenapa?" Tanya Tarta, siapa yang tidak bertanya jika ditanya hal yang tak berguna?.l
Neira tersenyum."Setidaknya pernah." Itu kata Neira.
Tarta bingung, ia bersuara dan bertanya. "Pikir kamu, aku ini bukan manusia?"
"Kurang lebih." Jawab Neira sekali lagi untuk pertanyaan Tarta.
"Kenapa?"
"Karna manusia yang kulihat tidak seperti kamu."
"Memangnya manusia yang kamu temui seperti apa?"
Tarta selalu heran dengan sikap Neira. Dan itu yang membuta ia menyimpan rasa.
"Mereka banyak bicara, beda sama kamu. Kamu pendiam, dingin, sedikit baik, punya banyak kepribadian, pokoknya Tarta Randema itu berbeda." Jelas Neira untuk pengakuannya tadi, sekaligus menjawab pertanyaan Tarta.
"Terus? Mau kenal yang mana?."
Katanya-kan Tarta punya banyak kepribadian!
"Kenal Arta aja bisa kali ya?" Ucap kalimat Neira diakhir tawa.
"Bisa."
Mereka sekarang sudah impas pertanyaan untuk jawaban.
Bedanya, jawaban Tarta hanya satu kata, tapi jawaban Neira ada banyak kata.
Artinya?
Pikir sendiri.
****
Sore ini hujan mulai turun, membasahi segala hal yang ada dibumi. Untungnya mereka masih ada dalam ruang kelas, jika tidak baju mereka sudah basah.Tarta melihat keluar jendela.
Hatinya berkata. "Bisakah setiap tetes air hujan ini agar menjadi satu? Bisakah dari sekian banyaknya air yang terjatuh, kucoba untuk menjadikan mereka satu? Ter-aduk salam satu wadah, menjadi satu rasa. Satu rasa yang sulit untuk musnah."
Pada siapa ia bertanya? Apakah jawabannya sidah dia dapat? Dan untuk siapa untaian kata yang dia katakan?.
Hanya dia yang tau.
****
setidaknya pernah, duduk berdua dikala hujan yang tiba-tiba, dan Berbicara tentang hal yang tak berguna._
Hanya berdua. Untuk makhluk tak kasat mata, tidak dihitung jumlahnya._
@rnndt_sfyn
KAMU SEDANG MEMBACA
KERTAS DAN CORETANNYA [°YOSHI-TREASURE°] ✓
Fiksi Penggemarby : @rnndt_sfyn •(END) •(CERITA MASIH LENGKAP) •(SELESAI REVISI) Tarta Randema a.k.a Kanemoto Yoshinori. Ini cerita tentang Tarta. Remaja penyuka sastra dan pecinta anak bahasa. Ini sepenggal cerita tentang keseharian Tarta Randema. Tarta anak yan...