"CEPETAN KELUAR WOY! GUE SEMBELIT!"
"BENTAR ANJIR! MATA GUE PEDIH, GAYUNGNYA JATOH GATAU DIMANA!"
"MAMPUS KARMA!"
Jeongwoo terus megangin celananya di depan kamar mandi. Udah kayak orang nahan cepirit dua hari, mukanya sampe biru. Sedangkan Jihoon di dalam sana sibuk meraba-raba lantai karna tadi gatungnya jatuh. Mana mukanya belum dibilas.
"Gayungnya punya kaki apa gimana sih? Lari kemana coba?" monolog Jihoon sambil terus meraba lantai dengan mata terpejam.
"Gue bantu cari sini," Jeongwoo greget.
"Gausah!"
Jihoon masih berusaha nyari, kali ini sambil ngesot. Nggak peduli lagi sama Jeongwoo yang udah hampir mati nahan boker di luar sana. Mau numpang boker di dorm lain tapi gak bisa, takut ambrol kalo gerak dikit.
"Lama banget anjrot! Gue ke—"
"Jeongwoo?"
"Apa?"
"Lo dimana?"
"Depan pintu."
"Serius?"
"Iya!"
"Ini gue megang apa ya?"
-: ☠️ :-
Tepat di seberang dorm, terdapat bangunan tua dengan 2 lantai. Di dalamnya ada beberapa ruangan yang beberapa diantaranya terkunci. Iya, itu bangunan sekolah Waiji Darussalam. Nggak besar banget sih, cuma ada 6 kelas, 2 wc, gudang, ruang guru sama ruang kepala asrama. Jadi dalam 1 gedung itu ada 10 ruang, 1 ruang diantaranya disekat untuk dijadikan 2 wc.
Lantai atas dibikin 5 kelas. Sedangkan lantai 1 dipakai untuk ruang guru, ruang kepala sekolah, wc, gudang sama 1 kelas lagi.
Kelas Treasure ada di lantai 2, paling ujung sebelah kanan gedung.
Ribet nggak sih? Di lantai 1 juga ada kelas kosong, kenapa mereka nggak disitu aja? Daripada harus naik turun tangga. Mana kelas mereka itu cuma satu-satunya kelas yang aktif di atas. Bayangin aja gimana seremnya kalo ada kelas tambahan yang biasanya sampe malam.
Di kelas Treasure sudah ada beberapa anak dari 3 dorm yang datang. Ada 6 orang; Hyunsuk, Yedam, Doyoung, Haruto, Jaehyuk sama Asahi. Mereka lagi main gundu, soalnya nggak ada hp. Mau bawa pun percuma, sinyalnya kek tai.
"Anak dorm 2 pada kemana, Doy? Biasanya Jihoon gercep dateng jam 5 subuh." Jaehyuk, laki-laki tamvan yang sekarang lagi sibuk bersihin kaca jendela pake sapu.
Maklum, nggak punya kemoceng.
"Jihoon sama Jeongwoo lagi rebutan kamar mandi. Kalo Mashiho keknya gak masuk. Dia sakit," kata Doyoung sambil mengelap sepatunya yang tadi nginjak kotoran.
"Sakit?" Hyunsuk mengernyitkan dahi, heran. "Tumben banget si paling olahraga itu sakit."
Doyoung bergidik. "Entah, semalam katanya menggigil."
"Kecapean kali. Habis liburan," sahut Haruto.
"Mungkin."
Tak lama setelah itu, muncul dua laki-laki dari arah pintu, Jeongwoo dan Jihoon.
"Nahh, baru juga diomongin," sambut Hyunsuk sambil tersenyum, bikin matanya hilang dimakan pipi. "Mashi beneran sakit, Ji?"
"Iya, tadi kita berdua nyamperin ke kamarnya. Tapi kita malah disuruh keluar. Katanya napas kita mencemari udara di kamarnya," jawab Jeongwoo.
"Anjret Mashi." Haruto ngakak guling-guling sampe nabrak Yedam yang lagi gelesotan di lantai sambil nyanyi lagu On The Ground punya neng Mawar . "Eh item, nanti main ke dorm gue yak. Emak gue kemaren beliin sepatu kembar, buat lo sama gue."
"Nggak bener banget emak lo, To. Cuma wuwu doang yang dibeliin," Jaehyuk cembukor. "Pilih kasih."
"Punya lo ada di tas gue, Jae. Bokap gue kemaren beli sendal kembar di pasar murah. Buat kita pake di dorm," kata Asahi.
"NAH! Kek bokap Sahi dong, kaga pelit." Jaehyuk langsung ngedusel di ketek Asahi saking senengnya.
Baru juga dibeliin sendal murah.
"Jihoon pucat banget. Ketularan Mashi?" Yedam perhatikan memang Jihoon keliatan beda hari ini. Biasanya selalu heboh. Apalagi tau Mashiho si kesayangannya itu sakit, pasti ngeluhnya sampe semua penghuni asrama itu muak sama kata-katanya yang terkesan berlebihan.
Jeongwoo ikut ngeliat ke arah Jihoon. "Lo kenapa sih, Ji? Semenjak keluar dari kamar mandi kok jadi gini? Bahkan tadi pake celana nggak bener, masa lubang satu dimasukin dua kaki."
Sebenernya anak-anak di kelas udah gatel banget pengen ketawa. Tapi suasananya lagi nggak mendukung.
"Pagi semua." Yoshi datang.
"Eyy brou." Hyunsuk langsung ngajak tos untuk mencairkan suasana. "Gue pikir nggak masuk lagi."
Semester kemaren memang Yoshi sering bolos. Ketiduran mulu.
"Nggak untuk hari ini, mungkin besok. Tadi gue ke kamar Mashiho bentar, nganter makanan. Btw dia beneran sakit?"
"Iya, dia sakit. Dari semalam."
Yoshi tersentak begitu dengar suara Jeongwoo. Doi membalikkan badan, seketika sadar kalo Jeongwoo udah duduk di sebelah Jihoon.
Yoshi natap Jeongwoo aneh sambil nunjuk temannya itu. "Lah Jeongwoo disini?"
"Udah dari tadi kali dia nyampe," sahut Haruto.
"Trus yang di kamar Mashi tadi siapa?"
***
[ 🦋 ]
Udah dimasukin ke perpus blm? ( ͡°³ ͡°)
Bintang orennya jangan lupa ya bestai. Nanti dia nangis kalo nggak dianggap

KAMU SEDANG MEMBACA
DORM 3
Horror"Gara2 si item pindah kesini, dorm kita jadi aneh." "Gue gatau apa-apa ya anjir!" _________ Warning ⚠️ - 13+ - Bahasa non baku - Toxic bertebaran - Typo? Mohon dikoreksi - Jangan baca ini sambil makan/minum. Nanti keselek, kami tidak tanggung jawab ...