-: 04 :-

194 51 19
                                    

Hai gais, gue kembali setelah sibuk mencari kesibukan yang tidak terlalu menyibukkan

Sok sibuk singkatnya, hehe

Hepi riding 🤟

______

Semuanya saling pandang satu sama lain. Nggak ada yang mau buka mulut soal bathtub yang dipenuhi air keruh yang kata Hyunsuk mirip kuah rawon itu.

Mereka nggak tau apa-apa. Mashiho yang seharian ada di dorm juga nggak tau soal air itu, dia belum ada keluar kamar sejak pagi.

"Gue yakin, ini pasti ada yang sengaja jahil." Mata Jihoon menatap tajam kesebelas orang di ruang tengah itu bergantian.

"Boro-boro numpahin kuah rawon di bathtub, ngeliat wujud rawon aja mustahil bagi kita," celetuk Haruto.

Bener sih, kayak di chapter sebelumnya, makanan sehari-hari mereka disini cuma ayam goreng sama nasi. Nggak bisa pesen gopud juga. Dapet rawon darimana?

"Itu bukan kuah rawon, To. Itu air keruh. Pasti ada yang habis nyebur di lumpur trus mandi di dorm kita," kata Jeongwoo. "Udah gitu airnya gak dibuang."

"Ya tapi siapa, Wo?!" Jihoon sewot. "Lo tau sendiri, dari pagi kita semua di sekolah. Cuma Mashiho yang di rumah dan dia gatau apa-apa!"

"Santai, Ji." Yoshi ngelus punggung temannya itu. Doi ngeliat ke arah Mashiho yang duduk bersandar di sofa dengan wajah pucatnya. "Lo yakin gatau apa-apa, Ci?"

Cowok yang sering dipanggil 'Cio' itu cuma geleng-geleng. Lemes bro, nggak disemangatin ayang pas lagi sakit.

"Semisal perkataan Jeongwoo bener, pasti dorm kalian sudah dipenuhi jejak kaki berlumpur," kata Hyunsuk sambil mengedarkan matanya ke lantai. "Tapi ini bersih."

"Cukup!" Yedam menengahi. "Apapun itu lebih baik lupain aja. Kalo memang bener diantara kita ada yang jahil, plis, berhenti. Ingat, kita ada di kawasan orang, bukan rumah sendiri. Tolong jaga sikap."

Haruto langsung meringis, "lo ngomong kek gitu gue jadi keinget film kkn desa ponari, Dam."

"Penari, goblok!" koreksi Jeongwoo.

"Eh bentar," Jaehyuk bersuara. "Yoshi sama Junkyu tadi pagi dateng ke dorm, kan? Kalian ngapain?" Jaehyuk memicingkan mata ke arah dua orang yang dia sebut namanya barusan curiga.

"Gue cuma nganter makanan kok, tanya aja Mashi," jawab Yoshi agak sewot.

"Lo, Jun?" Jaehyuk melirik tajam Junkyu yang daritadi asik cekikikan sama Asahi. Curiga, juga cemburu karna Asahi keliatan asik sama orang lain.

"Dibilangin gue cuma minta parfum Cio doang," ujar pemuda Kim itu sinis, lalu melanjutkan jokesnya bersama Asahi.

"Gini aja deh, lupain aja semuanya kayak yang Yedam bilang tadi." Hyunsuk berdiri. "Mending sekarang kita bantu penghuni dorm 2 buat bersihin bathtub. Gausah dibahas lagi soal siapa pelakunya. Yang ada malah persahabatan kita hancur nanti, cuma karna kuah rawon."

"Bukan kuah raw—"

"Buruan bangkit semua!" gertak Hyunsuk lalu berjalan memimpin menuju kamar mandi.

Lima orang mengekor di belakang Hyunsuk, sisanya bertahan di ruang tengah sambil nahan ketawa pas ngeliat bokong Jeongwoo ketempelan permen karet Haruto yang dia buang sembarangan.

"Ambil sikat, Wo," titah Jihoon.

"Sikat apa?"

"Ya lo pikir aja mau nyikat lantai pake sikat gigi emang bisa?"

DORM 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang