10 - Perhatian Yang Bikin Baper------------------------------
Agenda raker BEM Univ sebagian besar adalah pendekatan. Raden sengaja mengadakan berbagai macam games yang bertujuan untuk membuat para anggotanya akrab secara otodidak. Pemaksaan sih jatuhnya, tapi memang harus, mengingat bahwa mereka telah disumpah dan secepatnya akan melaksanakan program kerja jadi semua anggota harus akrab terlebih dahulu.
Bukannya hal apapun yang dilakukan akan terasa ringan bila dikerjakan bersama orang yang kita sayang. Nah, tujuan utama dari menjalin ke keakraban adalah menumbuhkan empati sesama anggota dan tentu saja rasa sayang sesama.
Dalem, kan?
Raden gitu loh...
"Ayo kita mulai sekarang aja!" ajak Hanif dengan semangat empat lima.
Hasbi mengangguk, menyetujuinya dengan semangat pula, "Harus fair ya, siapapun yang kalah harus masak."
"Jangan macem-macem, ya, inget ini udah jam sembilan malem. Ini malem loh, malem," kata Arini dengan penekanan disetiap kata malam.
Secara tidak langsung mengingatkan kepada semuanya bahwa sekarang sudah malam dan jangan memainkan yang aneh-aneh apalagi ini di tempat asing.
Rada ngeri sih.
"Sebelumnya gue mau bagi tugas dulu deh," Nakula membuka selembaran kertas HVS polos yang sudah penuh dengan coretan.
"Jangan bilang lo nggak ikut main games," Raden menatap Nakula dengan mata yang disipitkan. Mencoba menyelidik.
Nakula mengangguk dengan santai, "Karna ini games rancangan gue dan Elio. Jadi kita berdua nggak ikut main."
"Curang!" seru beberapa anak, menyuarakan kekesalannya.
Elio berdecak, "Gue sama Bang Nana jadi wasit anjir, ngapa jadi curang sih."
"Kalo Nakula sama Elio jadi wasit, gue sama Hasbi jadi MC," kata Hanif sembari tersenyum ala pasta gigi.
Huuuuuu
Sorakan beberapa anggota lainnya. Tentu saja tak terima.
"MC itu penting ya, buat berjalannya acara mesti ada MCnya. Gimana sih anak organisasi," Hasbi memulai pembelaannya dengan teori yang cukup kuat.
Raden terkekeh, "Yaudah, kalo kalian berempat nggak ikut partisipasi. Ini rules gamesnya gimana? Coba jelasin."
Hanif dan Hasbi memulai acara permainan ala-ala mereka dengan Nakula dan Elio sibuk menyiapkan keperluan permainan. Hanif dan Hasbi membagi anggota menjadi berkelompok.
Ada tiga kelompok dengan satu kelompok berisi enam anggota.
Kelompok pertama, pemegang tertinggi perkiraan menang adalah kelompok Yudha dengan anggotanya Vano, Rehan, Rina, Bening dan Giska. Mereka menyebut kelompoknya dengan We're young and wild and free.
Kelompok kedua, diisi dengan Tasya, Fadlan, Luky, Silvi, Donna dan diketuai oleh Hendrik. Kelompok ini dinamai dengan Si paling idaman.
Kelompok ketiga atau terakhir, diketuai oleh Raden dengan anggotanya Arjuna, Yohan, Arini, Yumna dan Rayya. Kelompok ini sih jargonnya adalah pantang pulang sebelum menang.
Diawali dengan games estafet karet menggunakan satu sumpit yang digigit tanpa melibatkan kedua tangan.
Ribet, memang. Itulah tujuan Nakula dan Elio. Motifnya sih agar fokus dan gigih.
"Yang paling banyak ngumpulin karet itu yang jadi pemenangnya," Elio menatap teman-temannya dan membagikan karet dengan sama rata disetiap kelompok.
Nakula sudah menyiapkan peluit ala-ala anak pramuka, yang dia kalungkan di lehernya, "Gamesnya mulai saat peluit ditiup,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Hati Raden | Mark Lee X Yeri Kim
FanficKehidupan seorang Raden Pangestu Adiwinata itu bentuknya horizontal. Datar. Flat. Siapa kira bahwa dipertengahan hidupnya, Raden mengalami metanoia. Menyebabkan dirinya mengubah dunia nyaman yang telah dibangun. Laki-laki itu juga lebih sering mende...