MASALAH BARU

8 1 0
                                    

Di dalam kamar mandi Adela sudah mengganti seragam miliknya dengan seragam milik Lion. Entah setan apa yang sedang merasuki Adela, mendadak Ia sedikit terpikat dengan seragam Lion.
Meski tampak luar seragam Lio terlihat kusut seperti pemiliknya, ternyata dari dalam seragam Lio sangat wangi seperti wangi parfum bayi.

"Ternyata wangi juga seragamnya" kata Adela sambil mencium wangi seragam punya Lion yang sudah dipakai olehnya,
"tapi kok baunya familiar ya, ini kaya parfum yang dipake sama-"

"GUE TAU LO TERPUKAU SAMA SERAGAM GUE. TAPI BISA GAK GANTINYA GAUSAH LAMA-LAMA, SEAKAN-AKAN GUE COSPLAY JADI BABU LO" teriak Lion keras.

"Geer banget sih tu orang, siapa juga yang terpukau sama baju kusut kek gini" oceh Adela.

Adela pun segera keluar dari kamar mandi dengan memasang wajah kesal karna perkataan Lion. Saat Ia berdiri tepat didepan Lion, sontak Lion tertawa gemas melihat Adela menggunakan seragam miliknya. Sungguh Adela terlihat gemas memakai seragam milik Lion seragam Lion yang notabenya memiliki ukuran yang lebih besar daripada Adela, jadi jika Adela memakai seragamnya maka akan terlihat seperti anak kecil yang sedang memakai seragam SMA dengan raut wajah juteknya.

"Shit!, gemes banget" batin Lion gemas

Adela yang melihat Lio tertawa ikut bingung, tiba-tiba saja Lion tertawa ketika melihatnya. Tapi disatu sisi Adela terpukau dengan tawa milik Lion, menurutnya tawa milik Lion terlihat sangat damai dihati.
Tentu hal itu membuat pipi Adela merah merona dan membuat hatinya berdegup kencang. "Kenapa pipi gue panas banget sih, kayak kebakar?" batin Adela bingung.

"Kok lo malah ketawa sih, emang ada yang salah ya dari gue?" tanya Adela galak. Bukannya menjawab, Lion malah terus tertawa yang membuatnya semakin kesal.

"Kalo lo gak berhenti ketawa dan nggak jawab pertanyaan gue, bakal gue iket tuh mulut" ancam Adela.

Lion pun langsung mencoba untuk menghentikan tawanya meski Ia masih sangat gemas dengan Adela "Ga ada yang salah" ujar Lion

menghindari pertanyaan Adela, jika Lion berkata jujur bisa-bisa mulutnya beneran diikat dengan Adela.

"Aneh banget lo. Yaudah mending ke kelas, bentar lagi bel" ajak Adela, lalu melangkahkan kakinya untuk kearah kelas. Lion pun hanya menganggukan kepalanya dan segera mengikuti langkah Adela, Lion juga mensejajarkan dirinya disebelah Adela. Sejurus kemudian mereka berdua sudah tiba di depan pintu kelas Adela.

"Yaudah gue masuk ke kelas dulu, dan besok gue bakal balikin seragam lo"

"Gausah lo balikin, lo simpen aja. Kalo bisa pajang juga dirumah lo, gue kan kaya jadi bisa beli lagi” sombong Lion dengan raut songongnya.

"Idih...gak sudi gue pajang baju lo dirumah gue, nanti orang-orang rumah bisa pingsan gara-gara bau baju lo" balas Adela memutar bola matanya malas sambil memasan” raut wajah yang seakan-akan jijik.

"Ck...serah lo"

"Ih kok-"

Karna malas meladeni ocehan Adela yang mungkin akan sepanjang pidato dan sebentar lagi akan bel, lebih baik Ia segera pergi meninggalkan Adela tanpa meninggalkan sepatah katapun.

"DASAR LO YAAA SINGA AMAZON GUE BELOM SELESAI NGOMONG MALAH DITINGGAL" balas Adela teriak yang mampu membuat seluruh penjuru sekolah mendengar suaranya yang cempreng itu.

Tanpa disadari ada 6 orang kurcacil jail yang menguping pembicaraan antara Adela dan Lio saat di depan pintu kelas. 6 orang itu adalah Ester, Zara, Ara, Bastian, Baskara dan Kevin. Tentu saja mereka ber enam menahan tawa ketika mendengar kejadian tadi kecuali Kevin, Ia terlihat biasa saja dengan muka datarnya.

LIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang