LION KING

8 1 0
                                    


Flashback.....

Sehabis sepulang sekolah, Lion bersama dengan temannya berencana untuk ke kantin. Tapi tanpa sengaja mata Lion menangkap Adela bersama ketiga temannya. Melihat itu, membuat langkah awalnya yang menuju ke kantin menjadi berhenti dan memutuskan untuk melihat Adela.

Setelah menonton Adela berpamitan dengan ketiga temannya itu dan mulai bergegas ke area parkiran sekolah, ntah mengapa Lion berpikiran untuk membuntuti Adela secara diam-diam.

Tak ingin ketinggalan, Lion memutuskan untuk segera pergi juga "Gue pulang, ada urusan"

"Mau kema-“ belum sempat Baskara akan bertanya, Lion sudah pergi meninggalkan mereka terlebih dahulu.

Dengan jenjang kaki yang Ia punya, Lion berhasil mengikuti Adela ke area parkiran. Namun tanpa Ia pungkiri tiba-tiba saja Adela menolehkan kepalanya ke arah belakang, dengan cepat Lion menyembunyikan dirinya di salah satu tembok yang berada disana. Hampir ketahuan. Padahal langkah kakinya sangatlah pelan, bahkan mungkin tidak terdengar sama sekali, apa mungkin Adela tau bahwa Ia sedang mengikuti Adela?

Disatu sisi saat Adela akan memasang helm-nya. Ia merasa diperhatikan oleh seseorang, Ia pun memutuskan menolehkan kepalanya ke arah sekitar, untuk meyakinkan. Saat dirasa tidak ada siapa-siapa, Ia kembali memasangkan helm-nya dan mulai menyalakan mesin motornya.

Sejurus kemudian Ia bergegas keluar dari kawasan sekolah
Melihat Adela keluar dari kawasan sekolah dan merasa aman, segera Ia memasang helmnya dan menaiki motor besarnya itu. Untung saja Lion sangat gesit meyetir motornya jika tidak Ia sudah kehilangan jejak Adela sedari tadi, ternyata Adela sangat gesit dan cepat saat menyetir. Jujur saja Ia hampir kewalahan mengikuti Adela.

Saat di tengah perjalanan, tiba-tiba muncul sebuah ide di otak Lion untuk menyalip Adela. Lion pikir Adela tak akan mampu menyalip dirinya, namun dugaannya salah total Adela malah ikut menyalip Lion sampai-sampai Adela tak sengaja menyenggol motor Lion. Dan berakhir dengan Lion terjatuh dari motor yang membuat sikunya terluka dan punggung nya menjadi lebam.
....

“Kalau lo kalah, lo jadi babu gue. Begitupun sebaliknya, kalau gue kalah gue bakal jadi babu lo. Deal?” Lion menjulurkan tangannya ke arah Adela untuk berjabat tangan jika Adela menyetujuinya

Tanpa rasa takut dan pikir Panjang Adela menerima tantangan Lion, sejurus kemudian Ia menjabat tangan Lion."Deal" Perlahan Adela mengarahkan wajahnya menuju telinga Lion lalu mulai membisikkan sesuatu “Lo salah pilih lawan, Lion Agam Carlo” ujarnya pelan sambil memperlihatkan smirknya.

“Liat aja siapa yang salah pilih lawan” peringat Lio.
"
Iya deh yang sok merasa paling jago"  merasa urusannya dengan Lion sudah beres. Adela kembali memakai helm nya dan mulai menaiki motornya kembali, tapi disaat Adela ingin mengegas motornya untuk pergi dari sana. Tiba-tiba saja Lion ikut menaiki motor Adela dengan tingkah sombongnya disertai wajah angkuhnya itu.

"Lo mau ngapain lagi sih?" tanya Adela membuka kaca helmnya, lalu menoleh kebelakang.

"Pulang"

"Trus gunanya lo punya motor buat apa?" sambil menunjuk motor Lion yang masih dalam keadaan jatuh.

"Buat gue kendarain. Bego"

"Yang seharusnya bego itu lo, udah tau punya motor sendiri. Ngapain masih numpang ke gue?"

"Gue lagi ga bisa nyetir"

"Sikut lo cuma luka dan punggung lo cuma lebam. Lo cuma luka biasa, bukan lumpuh ataupun cacat"

"Bacot. Gue juga luka karna lo kan?." serang Lion balik.

"Besok gue obatin pas di sekolah, sekarang lo telfon supir lo kek atau naik apa gitu?. Masa harus nebeng sama gue?"

LIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang