03. Mission

542 52 25
                                    

Tubuh mungil Naruto dibaringkan diranjang empuk milik Shikamaru. Menunggu Naruto terbangun dari tidurnya akan membutuhkan waktu yang lama, Shikamaru memutuskan untuk meninggalkan Naruto dan pergi berjalan-jalan keluar.

Entah apa yang ada dipikiran Shikamaru, dia malah kembali ke tempat dimana Sasuke masih terdiam. Ketika Shikamaru sudah sampai di tempat tujuan, Sasuke dengan cepat meninju Shikamaru.

Menerima tinju dari Sasuke membuat Shikamaru mundur beberapa langkah. Memegang wajahnya yang terkena tinju Sasuke, kini Sasuke mendekat dan bersiap untuk memukul Shikamaru kembali. Tapi serangan Sasuke gagal, berhasil dihentikan dengan jutsu Shikamaru.

"Sial! Lepaskan aku, akan kuhajar kau!"

"Mengapa kau ingin menghajarku?"

"Kau- Kau menyebalkan. Shikamaru,"

"Menyebalkan? Apa maksudnya?"

"Kau mendekati Naruto begitu saja,"

"Lantas mengapa?"

"Aku kesal. Naruto hanya milikku seorang, tidak boleh ada yang memilikinya selain aku,"

"Kau terlalu egois. Sasuke, Naruto juga butuh tempat dimana orang-orang menerima dia apa adanya, dimana dia lelah dengan semuanya. Semua itu butuh tempat untuk pulang,"

"Mengapa dia tak bersamaku? Mengapa?"

"Sudah ku katakan sebelumnya bukan? Jika bersamamu, dia akan merasa lebih tersakiti,"

"Tapi, kenapa?"

"Kau dekat dengan Sakura saja Naruto tidak protes. Sedangkan Naruto dekat denganku kau protes, bahkan memukulku. Apa sesudah memukulku kau mau memukul Naruto?"

Sasuke terdiam ketika mendengar ucapan Shikamaru. Yang Shikamaru ucapkan memang ada benarnya, tapi Sasuke tak akan termakan dengan omongan manis itu.

"Naruto tidak menghajar Sakura karena dia itu perempuan. Coba saja kalau dia lelaki, pasti akan dihajar juga 'kan? Seperti yang ku lakukan padamu,"

"Tidak. Kau salah besar, Sasuke,"

"Apa?!"

"Naruto tidak akan memukul orang yang tidak bersalah, ia tidak mau terjadi keributan hanya dengan kesalahpahaman. Jika orang itu adalah lelaki, maka Naruto hanya perlu bertanya padamu atau pada lelaki itu tentang hubungan kalian,"

"Tidak mungkin. Dia pasti akan menghajarnya sampai babak belur jika itu terjadi,"

"Mau bukti?"

"Boleh saja, jika aku benar kau harus menyerahkan Naruto padaku. Dan, jika kau kalah, maka kau harus menyerah mendapatkan Naruto,"

"Itu egois, Sasuke. Kalau aku menang, biarkan Naruto bersamaku 1 minggu. Setelah itu akan kuberikan lagi padamu,"

"Ya, ya. Baiklah."

Selesai membuat kesepakatan, Shikamaru pun melepas jutsu-nya, kemudian meninggalkan Sasuke.

Tidak terasa hari mulai gelap, matahari sudah tenggelam. Shikamaru kembali kerumah dengan Naruto yang masih berbaring pulas diatas ranjang miliknya.

Melihat wajah Naruto yang begitu pulas ketika tidur, ia benar-benar tidak tega untuk membangunkannya. Membiarkan Naruto tertidur bersama dengannya.

Shikamaru tidak tahu bahwa kebiasaan Naruto ketika ia tidur adalah memeluk orang maupun benda yang berada disekitarnya.

Terkejut karena Naruto memeluk nya tiba-tiba. Shikamaru jadi kesusahan untuk tertidur, bukan karena Naruto memeluknya. Tapi karena jantungnya yang berdegub cukup cepat.

Our Promise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang