07. Our Promise

643 44 42
                                    

Mendengar berisik nya suara di dalam ruangan membuat telinga Naruto sakit. Ia membuka kedua matanya perlahan-lahan, menampakkan warna bola mata yang begitu indah dan tentram ketika memandanginya, kedua pemuda yang tengah ribut akhirnya berhenti ketika melihat Naruto sudah sadar.

"Naruto."

Keduanya saling menghampiri Naruto, Neji berada disamping kanan Naruto, sedangkan Shikamaru berada samping kiri Naruto. Baru saja ia membuka matanya, ia sudah melihat dua pemuda yang sangat khawatir padanya.

"Aku ada dimana?"

"Kau ada dirumah sakit Konoha, Naruto,"

"Bagaimana bisa? Aku kan sedang menjalankan misi–"

"Itu sudah tidak penting lagi Naruto! Lupakan misinya dan pikirkan dirimu sendiri!" Sela Neji dengan nada yang cukup tinggi, membuat Naruto merasa takut mendengarnya.

"M-maaf aku sudah menaikkan tinggi nada bicara ku, aku hanya.. Aku hanya khawatir padamu, Naruto."

Naruto mengetahui bahwa Neji maupun Shikamaru sangat khawatir pada dirinya, ia pun tersenyum kepada kedua pemuda yang berada disisinya.

"Tidak apa-apa. Lalu, dimana Sasuke?"

"Ah, eh... Sasuke tidak ada disini,"

"Begitu, ya. Dimana dia berada?"

"Maaf, Naruto. Aku tidak tahu,"

"Tidak perlu meminta maaf, kamu tidak bersalah."

Mengetahui bahwa Sasuke sudah tidak ada lagi di sisiNya membuat hati Naruto merasa sesak, ingin menangis disaat ini juga. Namun ia harus menahan segala rasa sakit yang ia alami, Sasuke jauh lebih kesakitan dibandingkan dengannya.

Melihat wajah Naruto yang sedih sebab mendengar bahwa Sasuke tidak ada disini, Shikamaru maupun Neji sangat kesal kepada Sasuke. Bisa-bisa nya anak itu tidak ada disaat yang penting, dan malah hilang entah kemana.

"Aku ingin keluar dulu. Kau jaga Naruto,"

"Ya."

Shikamaru berpamitan pada Neji dan Naruto, kemudian segera meninggalkan mereka berdua di ruangan. Neji menghampiri Naruto dan duduk dipinggir ranjang.

"Naruto,"

"Ya?"

"Kumohon lupakanlah Sasuke,"

"Mengapa?"

"Kau akan tersakiti jika mengingat Sasuke terus-menerus,"

"Aku tidak tersakiti, aku baik-baik saja. Neji,"

"Kau bohong,"

"Tidak, aku tidak berbohong,"

"Ya, baiklah. Aku tidak akan memaksa mu untuk jujur,"

"Hn, aku sudah lama mengenal Sasuke sejak kecil. Dia adalah satu-satunya teman yang sayangi selama ini,"

"Satu-satunya teman?"

"Ya. Waktu kecil aku selalu dicacimaki oleh warga desa. Bahkan dipukuli,"

"Mengapa?"

"Kau tahu, aku adalah monster,"

"Tidak, itu tidak benar, Naruto,"

"Memang kenyataannya seperti itu, Neji. Karena sebuah monster bernama Kyuubi disegel di dalam tubuhku, karena itu aku selalu dibully. Namun, waktu itu Sasuke menyelamatkanku dari pahitnya kesendirian."

Saat bercerita tentang Sasuke, wajah Naruto terlihat lebih manis. Mungkin benar, Naruto mencintai Sasuke dan Sasuke mencintai Naruto. Neji tidak bisa berbuat apa-apa ketika keduanya sudah saling mencintai satu sama lain.

Our Promise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang