ADEK

3.9K 372 26
                                    

hari ini waktu yang Haechan miliki benar benar dimonopoli oleh pemuda bermarga Na itu.

"hey bisa gak sih lo jauhan dikit dari tubuh gue? sumpah gue gak bisa gerak bebas Nana....."

"iisshh kita kan udah jarang ketemu, jadi biarin gue ada disekitar lo sehari penuh." jelas Jaemin dengan nada imut.

"tapi gak kayak gini juga Naaa, lo pikir badan lo ringan?." protes Haechan.

sebenarnya ia risih dengan Jaemin yang sejak tadi terus menempelinya dan bergelayut manja ditubuhnya.

ingatkan bahwa Haechan tidak terlalu menyukai skinship. meskipun agensi memaksanya untuk melakukan itu saat kamera menyala.

"Hyuckiiieeee."

ahhh Haechan lemah jika dihadapkan dengan yang manis-manis seperti ini.

"ck!! gak usah sok imut didepan gue Naaa...... gue gak bisa." ucap Haechan pelan.

Jaemin tertawa ringan, jujur ia sangat merindukan teman nya ini, terhitung sudah 1 bulan ia tidak bertemu dengan Haechan. karena Haechan berada di unit 127 yang memiliki kesibukkan extra membuatnya jarang bertemu dengan pemuda tampan ini.

"malam ini lo tidur disini lagi kan?" tanya Jaemin antusias sembari menyimpan kepalanya dipundak lebar Haechan. menghirup aroma menyegarkan dari tubuh si tampan

"gak, gue udah janji sama orang kalau malam ini gue tidur sama dia."

"siapa?"

Haechan menatap mata jernih Jaemin tanpa mengalihkan pandangannya, "adek gue."

Jaemin melotot kaget, "lo pu-punya adek?" tanya Jaemin dengan terbta bata.

Jaemin sangat terkejut, ia kira Haechan adalah anak tunggal. pemuda berkulit tan itu sama sekli tidak pernah bercerita tentang profil keluaranya, bahkan para member tidak ada yang tahu tentang hal itu.

"punya. umur dia masih 11 tahun."

.....

keduanya kini terbaring bersisian dengan Jaemin yang menjadikan lengan Haechan sebagai bantal, mereka berdua asik menatap langit langit kamar dengan pikiran yang entah tertuju kemana.

"mau cerita tentang adikmu, Hyuck?"

lama terdiam, Haechan membalikkan badannya menghadap ke arah Jaemin, mengelus pelan rambut lembut kesukaannya sambil sesekali turun untuk mengelus pipi chubby itu.

"bagian mana yang mau lo denger?" tanya Haechan masih sibuk dengan kegiatan mengelus surai si manis.

Jaemin yang tak mendapat penolakan langsung merapatkan tubuh nya ke tubuh Haechan.

"lo bilang adek lo masih umur 11 tahun?"

Haechan mengangguk.

"laki laki atau perempuan?"

"laki laki."

"apa dia tampan?"

Haechan menggeleng, "dia imut. kayak lo."

wajah Jaemin bersemu merah, "gue benci gombalan lo, btw boleh gue lanjut nanya gak?"

"boleh."

"kenapa lo gak pernah nge-publish ke publik kalau lo punya adek?"

"itu sama artinya gue kasih umpan ke hatters buat nyakitin orang orang yang gue sayang, gue gak mau adek gue kena imbasnya. ayolah Naa gak ada kakak yang pengen kayak gitu."

ahhhh kenapa tiba tiba Jaemin menginginkan sosok kakak seperti Haechan, jaemin tidak bisa membayangkan bagaimana manis nya perlakuan Haechan kepada adik semata wayangnya itu.

MY ICE BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang