pergi tanpa pamit✔️ [ TAMAT ]

kabar bahagia

Matahari terik yang hangat menghiasi bumi Seoul, tempat paling ramai dan sibuk di Negara Gingseng.

Dan saat siang itu juga, Yeji dan Lia memutuskan untuk mengunjungi kebun Jeruk milik salah satu petani yang Lia kenal.

Mereka berjalan-jalan mengitari kebun jeruk, sembari menikmati sejuknya semilir angin yang kadang kala berhembus mengenai helaian rambut mereka.

Sampai Yeji memutuskan untuk memotret momen ini.

Yeji yang berada didepan Lia berbalik, "Lia? Mau kah kita berfoto? Hehe."

Lia tersenyum, "boleh," Yeji menganggukkan kepalanya semangat dan mulai mencari spot yang bagus.

"Disini, boleh kah aku yang berfoto terlebih dahulu?" tanya Yeji pada Lia setelah menemukan pohon yang cantik.

Lia tersenyum hingga matanya tak terlihat, "boleh, ayo bersiap. Satu... Dua... Tiga..."

Cekrek

Satu suara itu memberitahukan Yeji untuk berganti pose.

Setelah dirasa cukup, kini giliran Yeji yang mem-foto Lia dan mulai berganti posisi dengan Lia.

"Shh"

Yeji berdesis kala merasakan kepalanya yang berdenyut nyeri, ia mengerjapkan matanya berulang kali berusaha mengurangi rasa nyeri itu.

"Ayo Yeji," Suara Lia menyadarkan Yeji untuk segera mengambil kamera dan mulai memotretnya.

Selesai memfoto Lia, Yeji tersenyum.

Lia lantas mendekat, dilihatnya foto hasil jepretan indah Yeji tadi.

"Wah bagus, sekarang ayo istirahat."

Yeji mengangguk, "ayo."

Yeji.ofc_

Disukai 150287 orang
Yeji.ofc_ with Lia❤️

lihat 50319 komen

Dirasa sudah cukup, Yeji dan Lia berniat untuk pulang ke dorm, namun Yeji tak ikut terlebih dahulu beralasan ingin membeli beberapa camilan dan urusan.

Lia awalnya ingin ikut, namun raut wajah Yeji seakan meng-isyaratkan Lia untuk tidak ikut dan itu tak bisa dibantah oleh Lia.

Namun pada kenyataannya, Yeji malah pergi kerumah sakit, untuk mengecek kondisinya yang dirasa aneh.

ia terpaksa berbohong karena tidak ingin Lia dan yang lain khawatir.

Dimobil yang berbeda dengan Lia, Yeji merasa saat inilah spot foto menarik untuk diambil sebagai kenang-kenangan lagi.

Ia mulai memposisikan kamera dan..

Ckrek!

Dengan senyuman tipis dan mata sayu, menurutnya itu cukup bagus.