selamat tinggal, uri leader

98 11 0
                                    

"Yeji, sudah siap?"

Yeji mengangguk lalu melirik para member dibelakangnya, mereka terlihat bahagia sekaligus gugup.

Yeji tersenyum tipis, ia menghela nafas sesaat, menetralkan pikirannya agar bisa tersenyum layaknya member yang lain.

"Baiklah, aku sudah meminum 3 pil tadi, aku harap ini bekerja dan tidak membahayakan ku, " gumam Yeji sembari memastikan pil obatnya sudah masuk kedalam tas kecil berwarna putih cream tersebut.

Para staff sudah menyuruh mereka untuk berdiri diatas panggung, menampilkan beberapa lagu kebanggaan mereka dan bersenang-senang bersama.

Tak terasa waktu begitu cepat, mereka sudah sampai disegmen bermain game bersama member dan para fans.

Game disegmen tersebut sudah selesai, tinggal kesan dan pesan yang di ucapkan masing-masing member bergiliran.

Saat Yuna sedang berbicara, Yeji merasakan sakit luar biasa dikepalanya. Ia memejamkan mata untuk meringankan rasa sakit itu namun tetap mengontrol raut wajahnya.

Sebagian dari para fans menyadari hal itu, namun mereka menganggap angin lalu, mengira Yeji sedang melakukan prank. Namun semakin lama Yeji semakin menunduk diatas kursi tanpa sandaran.

Tak lama, Yeji terlihat menunduk lesu, membiarkan kepalanya menggantung seolah tak ingin diganggu.

Beberapa dari fans pun seperti mengode pada Ryujin, memberitahukan bahwa Yeji sepertinya tertidur, dan Ryujin pun memiliki ide jahil berniat mengagetkan Yeji.

Ryujin menghampiri Yeji di kursi paling ujung setelah Chaeryong, Yeji tampak sudah lemas seperti tidak ada kehidupan disana. Ryujin sempat takut, namun melihat raut fans yang terkekeh geli, ia pun ikut terkekeh geli.

Dalam hati ia berkata, "satuu... dua... Tig."

"Darr!" teriak Ryujin, mereka, fans termasuk MC terkekeh geli penasaran dengan reaksi Yeji.

Diluar dugaan, Yeji malah ambruk kebelakang menubruk dada Ryujin, dengan sigap Ryujin menahan tubuh dingin milik Yeji.

Ryujin sempat menatap lamat-lamat wajah Yeji, tampak tenang dengan bibir pucat.

Chaeryong yang ada didekatnya pun segera memeriksa Yeji, dahi Yeji dingin dan nafasnya, tidak ada.

Dengan tergopoh-gopoh Chaeryong memanggil tim medis ke belakang panggung, fans tampak ricuh dikursi penonton.

Yeji pun di bawa ke ruangan tunggu, disana ia dicek oleh petugas medis.

Raut terkejut dari petugas medis tak bisa disembunyikan, mata mereka berangsur mengeluarkan air mata.

Berusaha membangunkan Yeji, masih berharap kalau Yeji bisa merespon.

Nihil, semua usaha mereka tidak menghasilkan apa-apa, perempuan cantik itu tetap terlelap tenang tanpa berniat bangun.

Dimulai dari pergelangan tangan dengan denyut nadi menghilang, nafas yang sudah tak terasa lagi, dan badan yang mulai dingin membiru.

Dengan berat hati, dokter memberi tahu keadaan Yeji kepada orang orang diluar ruangan yang sudah menunggu kabar.

Dokter mengatakan bahwa Yeji.... sudah pulang.

Karena tahu apa yang akan terjadi, para perawat didalam ruangan segera keluar, dan benar saja, para member langsung berhamburan memeluk tubuh dingin Yeji.

Mereka menangis tak percaya, meraung ingin segera Yeji bangun dan membuka mata, menumpahkan semua rasa sakit mereka ditubuh kurus Yeji yang terbaring lemah.

pergi tanpa pamit✔️ [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang