"tampaknya dia akan menjadi idola banyak siswa maupun para guru"
"kudengar minggu ini ada 5 orang lebih yang menyatakan perasaan padanya, bahkan ada dari golongan senior!"
"tapi memang dia sangat tampan dan juga manis, jika saja aku punya keberanian lebih aku juga akan menjadi dalah satu dari mereka yang menyatakan perasaan padanya"
"siang ini kau ke stadion? Aku juga ingin ikut melihatnya latihan renang. Pasti sangat seksi..."
Bisik-bisik segerombolan siswa yang duduk tepat dibelakangnya kini mengganggunya, sangat.
Panas, karena dirinya tidak suka dikalahkan. Tidak suka merasa tersaingi.
Saat bel pulang, dirinya segera bangkit dari tempat duduk meninggalkan barang yang bahkan belum ia rapikan.
Sibuk dengan ponselnya, haruto mengetuk nomor yang ia hafal betul dan mulai menghubungi orang itu.
"bisa kita bertemu? Siang ini, kutunggu di tempat biasa"
.
Ramai.
Haruto berdecak malas karena telinganya pengang mendengar teriakan anak kaum hawa seiring berjalannya latihan renang oleh para siswa.
Matanya fokus memperhatikan satu pemuda yang sibuk mengikuti intruksi sang pelatih. Mata tajam dan juga bahu lebar yang dilapisi baju renang licin itu seakan menarik banyak pasang mata hingga sebagian besar perhatian tertuju padanya.
Watanabe Haruto, siswa tingkat akhir mantan atlet renang kebanggaan sekolahnya sedari tadi berdecak malas. Ia baru saja mendengar ada siswa baru pindahan dari luar dan langsung digadang-gadang akan menggantikan dirinya menjadi atlet kebanggaan serta idola sekolah.
Dalam diamnya, seringai itu muncul setelah jeongwoo-- siswa baru itu tersenyum saat mendengar satu siswi meneriakkan namanya dengan kencang.
Ada yang membuatnya tertarik, gigi kelinci itu merubah separuh dari imagenya dibanding saat ia menampakkan wajah datarnya. Bilah pipi gembilnya juga naik dengan tulang pipi yang menjulang syarat akan ketegasan setiap garis yang sudah dibuat untuknya.
Tidak terlalu salah saat ia mendengar beberapa siswi mengatakan bahwa jeongwoo adalah pemuda yang tampan dan manis secara bersamaan, namun ada satu sisi yang membuat haruto penasaran.
Alunan suara sayup-sayup yang mampu ia tangkap saat jeongwoo sedang berbincang dengan teman-temannya, halus.
"to! Haruto!"
"hah?"
"ck! Bengong aja! Jangan-jangan kamu naksir beneran sama wony ya?"
Benar, nama siswi yang barusan disebut teman disampungnya barusan sedang jalan berdampingan bersama jeongwoo menuju ruang ganti. Dan akhirnya berpisah pada ujung pintu yang memisahkan antara ruang gantj pria dan wanita.
Oh, man!
Andai saja teman bodohnya itu tau, haruto sekarang mulai penasaran dengan suara desahan jeongwoo. Rasanya ia tidak sabar, hingga rencana sudah mulai terancang pada otak geniusnya.
Adik tingkatnya itu, haruto harus mendapatkannya.
2 minggu setelahnya, hari-hari haruto berjalan normal layaknya kehidupan seorang siswa tingkat akhir lainnya.
Namun ada satu hal yang membuatnya menyeringai lebar adalah, ia diminta pelatih renang untuk menggantikannya melatih siwa siswi ekstrakurikuler berenang selama beberala pertemuan kedepan karena ada halangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/308997052-288-k368308.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSK (on hold)
Fanfic/mʌsk/ Smells like your skin but better and lasts for an oddly long time. ☆ read at your own risk