Pit and Suck pt.3

9.2K 394 18
                                    



Pada malam bulan paripurna di atas cakrawala, putra iblis menatapkan fokus pada seorang pribumi berpeluh mendesahkan namanya.

"hnghh... Haruto"

Sekali lagi, "haruuhh ahh..."

"say my name properly, my dear"

"Haruto hiks... Udaah eungh... ahh"

Putra iblis, Watanabe Haruto, tergelak pelan. Separuh wajah yang terkena sinar rembulan berpancar indah. Dengan sorotan tajam membuat manusia dibawahnya semakin tidka berdaya. Bergetar, jeongwoo kehilangan banyak kendali atas tubuhnya sendiri. Pada buku-buku jari memutih meremat kuat  bedcover, haruto alihkan tuntun menjadi memgalungi leher. Seraya gerakan menggoda bagian bawah si manis, ranumnya tak kuasa menyambut buah dada yang memerah muda membengkak.

"you pretty wet down here, my dear. Do you want me?" kurang ajarnya haruto, bertanya sesuatu yang membuat jeongwoo ingin mengubur dirinya, merasa malu pada ucapan kotor haruto sedang lubangnya sedang dilecehkan dengan jari gerakan menggunting.

"gatal disini..." kekehan berat mengalun memberi irama yang mampu membuat detak jeongwoo mengencang. Rasanya seperti dentuman gong yang memecahkan gendang telinga barang ada yang mendengarkan. Sebab, netra kelam haruto menangkap syarat putus asa dari ukiran wajah jeongwoo. Merah menahan gejolak nafsu namun tidak bisa melakukan apapun.

"what do you want me to do then, hm?"

"aku tidak tahu..hhh" gelengan jeongwoo beehadiahkan deraian air mata yang turun pada sudut mata runcingnya. Manis, menggoda iman haruto yang pada dasarnya penuntun manusia pada kesesatan. Sekarang ia terlena, merasa harus melihat lebih apa yang akan terjadi pada si manis dibawahnya apabila dirinya memporakporandakannya.

Haruto membawa telapak tangan besarnya menuju perut jeongwoo, menekan titik dimana limit pusakanya dapat melesat jauh didalamnya. "aku bisa membuatnya sampai pada titik ini, jeongwoo. Apa kau keberatan?"

Takut, namun membuat frustasi apabila tidak segera diambil tindakan. Jeongwoo hanya bisa menangis diselangi desahan. Sekali lagi menggelengkan kepala tidak bisa menjawab pertanyaan haruto. Namun ia adalah putra iblis, dibesarkan tanpa penolakan dari setiap perintah dan pertanyaan pilihan. Mutlak sesuai apa yang diinginkan.

Sekilas haruto menerka, lubang mungil mengerut berkedut minta diisi terlihat menggiurkan. Dengan satu sentakan tanpa ragu, haruto telah menyatukan miliknya dengan jeongwoo. Sangat dalam dan pas bak puzzle yang ditakdirkan berpasangan.

Selama erangan keras jeongwoo menggema, haruto tidak menahan dirinya untuk memanjakan junior si manis. Usaha meredakan sakit yang mendera seraya pinggulnya bergerak semakin dalam menyentuh sweetspot.

"aakhh ngghh... Dalaamhh ahh masuk terlalu dalamnh!"

Haruto menyukai pujian itu. Haruto semakun menenggelamkan dirinya pada tengkuk si manis. Sebisa mungkin tidak ada jarak antara kulit keduanya, memastikan masuk pada tempat paling ujung dalam lubang jeongwoo. "nghh ahh hiks... Ahh! Aahhh!!"

Lidahnya kelu. Tidak snaggup sekedar melontarkan kalimat karena semua titik kenikmatannya digapai haruto. Jeongwoo yakin seluruh tubuhnya memerah bengkak oleh tanda yang dibuat haruto.

"right, my dear. Scream my name as loud as you can"

"good, you're so pretty. Nobody gets me like you, jeongwoo. Ahh so good"

Tubuhnya menggelinjang. Sentakan hebat dan cepat, praise king, ciuman yang dalam. Haruto sungguh hebat membuatnya melayang bak di langit ke tujuh.

Panas, kegiatan berpeluh tidak terelakkan membawa keduanya pada ujung kenikmatan yang tida bisa digambarkan melalui kata-kata. Hingga kesempatan jeongwoo datang yang ketiga kalinya pun haruto tidak menghentikan dominasinya.


"harutohh ahh... I will come, againhh"

"then come"

"hikss sooo good there ahh deeperhh ahh" Benar, ucapan haruto terbukti sejak jeongwoo melihat dengan matanya sendiri kala perut ratanya menggembung setiap gerakan haruto melesat dalam. Sangat jauh di dalam bagian selatannya. Sangat besar, dan hebat.

"cry for me, my dear. Beg more, jeongwoo" Tidak melebih-lebihkan, tapi jeongwoo merasa diperlakukan bak pangeran. Fokus netra haruto ada padanya, pinggang dicengram erat namun gentle bak kaca yang muda pecah. Pipinya merona setiap mendesahkan nama haruto bibirnya dikecup atau langsung dipagut panas. Setiap perhatian haruto membuat setiap sendi lemas.

Pada gerakan haruto yang konstan, kini si dominan bergerak lebih cepat ketika penisnya mengeras karena akan sampai. Tidak ingin ketinggalan jeongwoo, haruto berusaha mengejar. "Ahh ahh f-faster! Ahh ahh there... Eunghhh AH...!"


Tidak memberikan ruang pada sejengkal kulit kueduanya, haryto memeluk jeongwoo begitu erat. Membisikkan tepat pada telinga si manis sebelum akhirnya keluar diwaktu yang bersamaan.




"i love you, Park Jeongwoo."








































"turun ke dunia manusia tidak membuat status putraku menghilang, haruto"

Yang diajak mengobrol hanya mendengus pelan. Dongkol membuat dirinya malas berdebat banyak dengan yang lebih tuam "bukan aku menolak permintaanmu, ayah. Tapi aku tidak minat dengan manusia."

"tidak seperti aku memintamu memilih diantara manusia rendahan itu, anakku. Bermainlah sebentar, bagaimanapun kau itu bangsa iblis. Menyesatkan mereka bukan hal yang sulit."



Setelah sampai pada dunia manusia, haruto sangat menyesal.

Menyesal mengapa baru saat ini ia menemukan makhluk indah berjalan melewatinya. Semerbak harum campuran citrus dan floral memenuhi rongga nafasnya. Bibir ceri dan pipi merona sewarna mawar.

Haruto menyesal, ia telah jatuh pada manusia yang mana adalah musuh bangsanya.



























END








20/05/2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MUSK (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang