🔞
"lo haruto?"
Jeongwoo mendengus. Pemuda didepannya hanya menjawab sebatas anggukan. 'keren lo begitu?' batinnya.
Susah ia menemukan pemuda di gedung kosong yang tepatnya markas milik sang lawan, pada ruangan tidak seberapa luas itu kini keduanya bertemu.
"balikin piercing gue!"
Kini, haruto tersenyum licik. Dari tempatnya saat ini, sosok pemuda sok berani didepannya menggebu-gebu namun gemas. "that shit is mine now"
"shit? itu piercing kesukaan gue, bangsat!"
Jeongwoo amat menyesalinya sekarang. Malam sebelum temannya balapan, ia meminjami piercing miliknya. Ia tidak tahu bahwa temannya akan memilih aksesoris itu dirumahnya, bertepatan jeongwoo sedang diajak sang ayah dinner di sebuah restoran. Jadi jeongwoo hanya mengiyakan jikalau temannya akan meminjam suatu aksesoris miliknya.
Lebih sialnya lagi, hasil balapan yang buruk dan sebagai gantinya sang lawan meminta piercing yang dipakai temannya.
'jeno anjing, gue belah titid lo abis ini!!' - jeongwoo.
"salahin temen lo yang bikin gue tertarik sama piercing lo."
"Ck, ribet. Mending lo balikin sekarang, gue ganti apapun yang penting piercing gue balik."
Haruto berdiri mendekat "apapun?"
Jeongwoo mengangguk mantap. Matanya berkilat kegigihan, seperti tidak pulang sebelum apa yang diinginkan ada dalam genggamannya.
Netra haruto menelisik pemuda Park didepannya. Mengintimindasinya dengan mata setajam samurai milik kakek jeongwoo. "sayangnya gue gak minat, apa yang bisa bikin gue untung dari minta imbalan dari lo?"
Mendengar jawaban itu jeongwoo kicep. Mungkin, ia bisa menawarkan err... Uang? Bukankah keduanya ada di strata yang sama? Keduanya anak konglomerat.
Pemuda manis mendengus seraya memajukan tubuhnya. Keduanya sangat dekat dengan jarak seperti hanya dibatasi oleh sebuah dadu. "jangan kayak orang miskin, piercing gue itu bahkan bisa lo beli sendiri."
Menantang.
"i know, jeongwoo. I knew that was yours so i took it as return. Like washa wishi biar bisa ketemu sama lo."
BUGHH!!
Pukulan jeongwoo, mengenai rahang haruto. Tidak terlalu keras hanya berhasil membuat haruto sedikit terhuyung kebelakang karena kaget.
Jika satu pukulan telak diberikan oleh jeongwoo untuk haruto, kini dibalas dengan satu dorongan yang langsung membuat tubuh jeongwoo terhimpit antara beton tinggi dengan tubuh jangkung haruto yanng kian mendekat.
"such a brave kitten, huh?"
Tidak bisa. Jeongwoo tidak tahu kemana perginya semua kekuatan yang dia miliki. Untuk memberontak kungkungan haruto saja dia tidak berhasil. Seperti ada seribu orang yang berjaga dibelakang haruto dan ikut membantunya.
Jeongwoo merinding. Haruto mengedarkan pandangannya kearah jakunnya naik turun syarat akan kegugupan. "i know you will come, dan nawarin tubuh lo sebagai imbalan, benar kan jalang kecil?"
"im not a slut. Dan gue gak nawarin tubuh gue buat orang sialan especially you!"
"tadi ada yang bilang bakal ngasih apa aja asal piercing dia balik?" tangan haruto menyelip pada baju yang jeongwoo kenakan. Mengelus dan meremas pinggang ramping itu tanpa terhalang suatu kain apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
MUSK (on hold)
Fanfiction/mʌsk/ Smells like your skin but better and lasts for an oddly long time. ☆ read at your own risk