Blue Archive X OC : Intelligent Sensei [ON HIATUS]

Prolog: Selamat datang di Kivotos!

Kami haus akan tujuh ratapan

Kami menanggung koan jericho_

[ENTER]
Password diterima_

Selamat datang di Shittim Chest, Hideki Sensei.

***

"Ini semua salahku. keputusanku, dan semua yang mereka sebabkan."

Gambaran 'mimpi' itu terlihat jelas di kepalaku.

"harus sampai pada hari ini bagi saya untuk akhirnya menyadari bahwa Anda benar."

Seorang gadis dengan pakaian komandan perang berwarna putih. Ia memiliki rambut panjang berwarna biru langit yang ungu di bagian dalam, poni panjang yang menutupi mata kirinya, dan kepang longgar yang diikat di sisi kirinya. Siapakah dia?

"Jadi maafkan saya karena berani mengatakan ini. Tapi aku harus meminta bantuan Anda."

"Hideki Sensei. Anda akan melupakan kata-kata ini, tetapi itu tidak masalah. Bahkan tanpa ingatanmu, kamu mungkin akan membuat keputusan yang sama dalam situasi yang sama.... Oleh karena itu, saya percaya yang paling penting adalah pilihan yang kita buat, bukan pengalaman yang kita miliki. Ada pilihan yang hanya bisa Anda buat"

Gambaran murid-murid dari sekolah yang berbeda tergambarkan di ingatanku.

"Aku sudah berbicara tentang tanggung jawab sebelumnya. Aku tidak benar-benar memahaminya saat itu, tetapi sekarang aku mengerti. Dewasa, tanggung jawab, kewajiban.... Dan pilihan yang Anda buat melampaui ideal itu. saya bahkan mengerti implikasinya."

Lenggang sejenak.

"Oleh karena itu Sensei.... Hanya anda yang bisa kupercaya. hanya Anda yang dapat membebaskan kami dari nasib yang kacau balau ini.... dan menemukan pilihan baru yang akan membawa kami ke realitas baru."

Gadis itu tersenyum lemah.

"Jadi, Sensei.... Kumohon...."

".... Sei." Terdengar suara yang begitu tajam. Bukan suara gadis itu lagi.
"Sensei. Bangun."
"Hideki Sensei!"

Aku membuka mataku. Aku adalah seorang pria berumur 20 tahun. Rambutku hitam bergelombang, aku memakai sebuah kacamata dan earphone dengan teknologi tinggi. Pakaian yang aku kenakan adalah kemeja putih dengan jas berwarna hitam. Lengkap dengan celana hitam panjang. Aku duduk di sebuah sofa yang nyaman.