Aku sedang berjalan melewati Area Perumahan Abydos blok ke 45. Saat aku berjalan melewati perumahan, aku bertemu dengan seseorang berwajah familiar. Dia memiliki rambut biru laut yang diikat dengan twintail panjang sampai ke kakinya. Dia memakai pita cyan cerah dan lubang suara speaker. Dia memiliki telinga kucing berwarna biru tua. Dia mengenakan seragam standar, termasuk blazer biru tua berkancing dengan lencana akses Abydos, kemeja putih dan dasi cyan di bawahnya, dan rok hitam kotak-kotak berlipit dengan celana pendek hitam.
"Serika?" Aku refleks memanggil namanya.
"Hah? Apa-apaan!" Dia menatapku dengan tatapan kesal.
"Selamat pagi!" Aku menyapanya.
"Selamat pagi! Tunggu! Hei! Jangan berlagak seperti seorang teman kau!" Serika mendengus.
"Hei, aku hanya menyapa."
Bola mata merah Serika berputar "Terserahlah. Bukannya kamu memiliki sesuatu yang dapat dikerjakan selain bergelandangan saat pagi seperti ini? Dan kau memanggil dirimu seorang yang dewasa...."
"Menuju sekolahkah dirimu, Serika?"
"Ugh! Kau itu kenapa? Mengapa kau berlagak seperti seorang teman?" Serika menatapku kesal "Apapun yang aku lakukan, itu bukanlah urusanmu. Melihatmu berkeliaran tanpa tujuan membuatku berharap bahwa aku tak pernah tumbuh menjadi orang dewasa tanpa tujuan sepertimu. Kenapa kau tidak ganggu orang lain saja? Aku sibuk. S-I-B-U-K, Sibuk."
"Mengapa kita tidak berangkat sekolah bersama?" Sebagai seorang guru, tentu saja aku harus baik kepadanya. Tidak peduli seberapa kasar ia berkata padaku.
"Hah? Kau ingin berjalan bersamaku ke sekolah? Kenapa aku harus hah? Lagipula, ini adalah hari libur kami. Aku tidak ada kelas hari ini."
"Lalu.... Kemana kau akan pergi?"
"Hah? Apa hubungannya denganmu memangnya? Aku pergi! Dah!" Serika berlari kencang, menjauh dariku. Aku berlari mengejarnya.
Beberapa meter kemudian, ia menyadari kalau aku mengikutinya.
"Kenapa kau mengikutiku hah?!" Serika berseru kesal.
"Kau mau kemana?"
"Aku mau kemana? Apa maksudmu? Menjauhlah dariku dasar penguntit!"
"Ayolah, aku penasaran."
"Baiklah! Akan kuberitahu. Aku akan pergi ke tempat kerja paruh waktuku. Aku tidak memiliki waktu yang bebas untuk pergi jalan-jalan sepertimu! Aku harus mendapatkan uang!" ia menatapku kesal "Nah! Puas kan? Sekarang, BERHENTILAH mengikuti diriku!" Serika berlari kencang. Ia kabur lagi.
Aku berlari mengejarnya lagi.
Beberapa meter kemudian, ia lagi-lagi menyadari bahwa aku mengikutinya.
"Hei! Mengapa kau masih mengikutiku hah?!" Ia berteriak kesal.
"Dimana kau kerja?"
"Dimana? Mengapa kau tidak membiarkanku pergi dasar bodoh! Jika kau masih mengejarku, aku akan membuatkan luka memar untukmu!" Serika kembali berlari kencang.
Aku berhenti mengikutinya. Bukan karena aku takut, tapi karena aku memiliki urusan lain yang bisa membuatku mengetahui hal ini.
***
Restoran Shiba Seki Ramen, restoran ramen yang memiliki ramen terenak di Abydoss. Restoran ramen ini sangat terkenal di Abydos.
"Irrasshaimase! Selamat datang di Shiba Seki Ramen!" Di kedai itu, Serika menyambut pelanggan yang baru saja datang. Itulah pekerjaan Serika, ia menjadi pelayan di Kedai Shiba Seki Ramen. Ia mengenakan seragam pelayan Shiba Seki. Atasan kemeja hitam dengan pita biru dengan rok hitam setinggi lutut. Lengkap dengan celemek pembuat ramen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Archive X OC : Intelligent Sensei [ON HIATUS]
ActionKami haus akan 7 ratapan Kami menanggung koan Jericho. Kisah seorang pemuda bernama Hideki, pemuda 20 tahun yang tidak ingat apa yang terjadi dengannya. Ia harus menjadi seorang guru di kota bernama Kivotos. Dengan kecerdasan dan kemampuannya, Hidek...