ABYDOS 1 Part 8: Kebenaran Terungkap

64 2 0
                                    

Di pusat kota di Distrik Pasar Gelap, kami berhenti sejenak.

Serika melepaskan penutup wajahnya, diikuti yang lain—kecuali Shiroko.

"Fiuhh! Gerah! Kita sudah boleh membukanya kan?"

"Jangan buang-buang waktu. Mereka bisa saja mengejar kita." Ujar Hoshino.

Hifumi mengangguk.

"Semuanya sudah direncanakan jadi tidak perlu khawatir!" Nonomi tertawa riang.

"Ayo! Lewat sini!" Shiroko menunjukan jalan.

"Heh, Shiroko. Kenapa sih kamu masih pake penutup wajah itu? Gak gerah emang?" Serika mendengus.

"Dia tidak mau melepasnya karena itu membantunya mencari panggilan sejati. Itu sudah seperti belahan jiwanya, mungkin." Hoshino menguap.

"Syukurlah dia bersekolah di Abydos. Aku yakin dia pasti akan menjadi dalang kriminal jika bersekolah di sekolah lain." Serika mendengus.

Shiroko melepas penutup wajahnya "Aku tidak tahu hal itu."

Ayane melepas penutup wajahnya di dalam van.

"Aku tidak percaya kalian benar-benar melakukan perampokan di Pasar Gelap...." Ayane menghela nafas.

"Shiroko, kau punya catatan transportasinya kan?" Hoshino menguap.

Shiroko mengangguk "Ada di dalam tas." Shiroko menurunkan tasnya dan membukanya.

Kejutan, isinya adalah gepokan uang-uang yang lumayan banyak juga dokumen perjalanan diatasnya. Aku mengambil dokumen itu.

"Hah? Apa ini? Bukankah ini.... Gepokan uang?" Hoshino memiringkan kepalanya.

"A-APA?! Shiroko! Kau mengambil uangnya juga?!" Serika menatapnya tidak percaya.

"Tidak. Aku meminta catatan transportasinya seperti yang direncanakan. Pekerja bank itulah yang salah memasukan barang."

"Mari kita lihat.... Ada 100 juta didalamnya dari yang kita lihat. Wow! Kita merampok 100 juta hanya dalam 5 menit!" Hoshino terkagum.

Kami saling bertatapan. Tidak percaya. Kagum.

"Bagus! Apa lagi yang kita tunggu? Ayo ambil uangnya!" Serika tersenyum bahagia.

"Tunggu! Kalian yakin ingin menyimpan uang itu?" Chiya menggaruk kepalanya.

"Iya! Ini kesempatan kami melunasi pinjaman sekali kirim!"

"Tapi itu sama saja dengan kegiatan kriminal, Serika!" Seina menghela nafas.

"A-Apanya yang kriminal?! Kita yang menumpahkan darah, keringat dan air mata demi mendapatkan uang itu. Bank itulah yang menyalurkannya kepada kejahatan! Uang ini akan dijadikan dana untuk orang-orang jahat melakukan kegiatan kriminal. Kita memang mencurinya dari kriminal! Itu tidak salah kan?"

Lenggang sejenak.

Nonomi menghela nafas "Serika ada benarnya. Lagipula uang ini akan dijadikan dana untuk kegiatan kriminal. Bagaimanapun, kita harus menggunakan uang ini jauh lebih baik dibandingkan mereka."

"Lihat? Sudah kuberitahu ini bisa membantu kita melunaskan pinjaman kita!"

Hoshino menguap "Hmmm.... Itu benar. Tapi bagaimana menurutmu, Shiroko?"

Shiroko menghela nafas "Aku yakin kau akan menentang hal ini, Hoshino. Atau, ada lagi yang memiliki pendapat?"

Hoshino menyeringai "Kau selalu tahu apa yang dipikirkan nenek tua ini, Shiroko. Yang kita butuhkan adalah dokumen, bukan uang." Hoshino mendengus "Jika kita melewati batas karena melawan kriminal, maka apa yang akan terjadi selanjutnya? Atau lain waktu mungkin? Jika kita tidak peka dengan hal itu maka suatu saat nanti kita tidak akan pernah melihat garis batas itu lagi. Suatu hari nanti, sesuatu yang penting akan terjadi dan membutuhkan kekuatan kita, kita akan berakhir menjadi yang tidak seharusnya terjadi saat meminta maaf atas pilihan buruk kita. Aku tidak mau adik kelasku yang imut berakhir seperti itu." Hoshino menguap lagi "Dan apa poin nya jika kita melindungi sekolah dengan cara yang buruk seperti itu?"

Blue Archive X OC : Intelligent Sensei [ON HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang